Wild Love Episode 25
Terkesima
Hingga hari minggu pun tiba, tepat pukul 17:00 aku pamit kepada kedua orang tuaku untuk keluar main. Ayah Ibuku mengijinkan aku untu keluar. Kukendarai REVIA dengan laju kencang sekencang angin hingga sampailah aku di tempat di mana seorang bidadari tinggal, Rumah bu Dian. Kupencet bel dan keluarlah seorang wanita cantik dengan meneteng Helm dari dalam rumahnya.
Menggunakan kaos ketat seperti tank-top dan di lengkapi dengan jaket kain yang menutupi lenganya, belahan dada pada kaos ketatnya pun tidak rendah, menutupi semua bagian dadanya. Celana kain longgar menutupi kaki jenjangnya yang di hiasi sandal berhak 3 cm, mungkin. Dia kemudian keluar dari gerbang rumah dan berdiri di hadapanku. Aku terkesima dengan kecantikan wanita ini, ah seandainya saja dia pacarku.
“Okay, Im ready but…mmmm…. My gift?”
ucap bu Dian, aku kemudian mengeluarkan kotak yang sudah aku bungkus kado.
“Oh ya saya lupa, ini bu”
ucapku seraya memberikan hadiah pemberian Ibu. Bu Dian langsung membukanya dan takjub dengan gelang itu.
“Hmm… bagus juga, mahal ya ini? padahal saya kan Cuma bercanda”
ucap bu dian.
“itu pemberian Ibuku buat Bu Dian”
ucapku santai.
“Eh…”
bu dian tampak kaget dengan kata-kataku.
“Beneran dari Ibu kamu? Apa tidak sayang?”
ucap Bu Dian.
“Lha Bu Dian mau tidak? Kalau tidak akan saya ganti”
ucapku.
“Mau kok”
ucapnya dengan wajah memerah, entah kenapa dia merasa malu.
“Terima kasih ya”
ucapnya dengan senyuman.
Akhirnya kami berboncengan menuju jalan sebuah cafe sederhana di daerah ini. Dalam perjalanan tiba-tiba saja kedua tangan Bu Dian memeluk perutku, aku hanya mendiamkannya. Namun semakin lama tubuh Bu Dian semakin melekat pada tubuhku dan pelukannya semakin erat. Aku sebenarnya agak sedikit grogi dengan perlakuan Bu Dian kali ini. Kurang lebih setengah jam perjalanan kita sampai pada tujuan. Kami duduk berhadapan satu sama lain di tempat yang lumayan romantis, karena tempat makan kami terletak di dekat taman yang berada di dalam cafe tersebut. Akhirnya kami memesan makanan, dan yang kami pesan adalah sama.
“Kamu tidak apa-apakan aku ajak makan kesini?”
ucap Bu Dian.
“Tidak Bu, memangnya kenapa?”
tanyaku.
“Mungkin saja cewek kamu marah begitu”
ucap Bu Dian.
“Saya belum punya Bu, ya mungkin saja Pacarnya Bu Dian yang marah”
ucapku.
“Saya juga sama belum ada…”
ucapnya penuh senyuman manis.
“Ya ini sebagai tanda terima kasihku karena kamu telah membantuku selama ini… Oia kalau diluar panggil nama saja ndak papa, lagian palingan jarak umur kita tidak begitu jauh”
ucap Bu Dian.
“Wah ndak terbiasa bu… Kalau mbak saja bagaimana Bu?”
ucapku.
“Okay, ndak masalah, tapi usahakan untuk memanggil namaku ketika diluar ya, kalau bisa”
ucap Bu Dian.
Akhirnya makanan datang, kami pun segera melahap makanan yang sudah ada di meja. Aku yang berada didepannya selalu mencuri-curi pandang wajah manis Bu Dian. Walau terkadang aku juga merasa diamati oleh Bu Dian sendiri. Ditengan-tengah acara makan malam ini kami pun sedikit berbincang-bincang mengenai keseharian masing-masing.
Braaaak…. tiba-tiba seorang lelaki menggebrak meja makan kami.
Cepraaaaaaaaaat… minumanku di siramkannya di wajahku.
Simak juga cerita lainnya di Royal Win Indonesia Entertainment
Situs Entertainment Terlengkap
Kami merupakan salah satu situs hiburan yang menyediakan:
- Slot
- Casino
- Cerita Dewasa
- Entertainment
- Sportbook
- Agent judi
- Fishing
- Togel
- Hiburan
- Judi online
kalian dapat meng-click tautan disini MENDAFTAR ROYAL WIN INDONESIA ENTERTAINMENT!!
Royal Win Indonesia Merupakan salah satu Platform Entertainment Online dengan Provider Terlengkap, Terpercaya dan Terbaik di Indonesia.