Wild Love Episode 23
Wild Love (Episode 23)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 23 Di sebuah rumah di perumahan SAE, tempat dimana seorang saksi yang di bunuh secara keji. Aku berada di dalam sebuah rumah yang lumayan mewah mendekam di dalam sebuah kamar. Di dalam kamar ini, kamar lantai dua tempat dimana aku sedang bersembunyi. Tepat di sebuah almari yang sedang akan di buka oleh lelaki yang selama ini telah menghancurkan hidup banyak orang.
Aku ketakutan, sangat ketakutan, keringat bercucuran dan mengalir bagai sungai yang indah. Jika memang aku akan tertangkap kali ini. hanya satu yang bisa aku lakukan, melakukan sebuah perlawanan atau membunuhnya. Dan jika aku terbunuh, maka salahkan Down hill yang membuat cerita ini. Tapi tiba-tiba suara seorang wanita di depan pintu masuk kamar.
“Tuan tolong tuan berikan aku kontol tuan, aku ingin disodok kontol tuan, memekku mau di kontoli lagi tuan….”
tiba-tiba terdengar suara tante wardani memohon dari luar pintu kamar.
Pintu kamar yang setengah terbuka terhenti, aku yang bersembunyi di dalamnya sudah bersiap-siap untuk menubruk tubuhnya. Tetapi Om nico kemudian membalikan badan dan menuju ke arah suara itu, pintu almari tertutup kembali. Aku masih bisa bernafas dengan tenang, sejenak ketakutan itu hilang hanya sejenak entah setelah ini apa yang akan terjadi. Jika aku masih disini dan om nico bergerak ke almari lagi, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan. Kulihat tubuh lelaki itu keluar dari kamar.
“Dasar anjing! Kamu ingin kontol! Bukannya tadi kamu sudah dapat kontol!”
bentak om nico diluar ruangan.
Tidak menyia-yiakan kesempatan
Kesempatan ini tidak aku buang sia-sia, segera aku berpindah lagi ke almari sebelah yang memiliki model yang sama. Tapi sialnya almari sebelah ini malah banyak sekali pakaian yang tertumpuk tanpa dilipat dahulu. Tanpa pikir panjang aku masuk karena tidak ada tempat sembunyi yang lain lagi. Aku posisikan diriku duduk dan kututupi tubuhku dengan menggunakan pakaian-pakaian yang ada didalam almari. Aku copot baterai sematponku agar tidak terjadi lagi gangguan.
Dari dalam almari ini aku masih dapat menyaksikan adegan panas dari kedua insan manusia ini. Terlihat om nico sedang menyeret tante dengan tali yang mengikat lehernya. Diseretnya dia masuk kedalam kamar hingga tubuhnya itu bergesekan dengan lantai kamar. Di tariknya tali itu hingga membuat tante wardani tercekik, kemudian om nico duduk bersandar pada sebuah bantal di tempat tidur itu.
“Ayo merangkak naik kesini!”
bentak om nico.
Wanita paruh baya yang sebenarnya sudah sangat berumur ini sangat terlihat elegan dan cantik sekali. Wajahnya tidak memperlihatkan dia berumur lebih, jika aku memandangnya berkali-kali aku bisa melihatnya dia seperti wanita berumur 25 tahunan keatas. Wajahnya di permak dan terlihat lebih cantik, susunya di poles terlihat sangat sekal dan besar, tubuhnya pun masih sangat halus dan putih bersih tak ada keriput di kulitnya. Memang jika dibandingkan dengan Ibu sedikit berbeda, tante wardani lebih muda. Ya jelas, karena semua tubuhnya telah diamplas dengan plastik (operasi plastik-red).
“Tuan bolehkah saya ngemut kontol tuan?”
Ucap tante warda.
“Bagus… bagus kamu pintar sekali, ya aku perbolehkan”
ucap om nico.
Tante kemudian merangkak naik ke atas ranjang, tepat diselangkangan om nico. Di raihnya batang yang telah lemas itu tadi dan di jilatinya perlahan. Jilatan demi jilatan di sapukan pada batang penis om nico yang lumayanlah (enggak enak kalau ngejek om nico ters he he he). Jilatan itu berhenti pada ujung penis om nico. Di gerakannya lidah itu turun ke bawah menuju ke bagian zakar om nico.
“owghhhh…. argghhhh… jilatanmu hari ini argghhhh beda sekali nthe…. owugghhhhh..”
Desah Om Nico.
“bagus nthe, terus… edan lidahmu buat aku keenakan, dasar lonthe murahan arghhhh”
rintih om nico.
“Tuan bolehkah saya menjilati anus tuan”
ucap tante wardani.
“Terserah kamu! Kamu itu lonthe tugas kamu ya memuaskan aku!”
teriaknya.
Melakukannya dengan perlahan
Tante kemudian sedikit mengangkat pinggul om nico, di jilatinya buah zakar om nico kemudian turun ke arah anusnya, di jilatinya anus om nico dan memaksa memasukan lidahnya ke dalam anus itu.
“Arrghhhh…. enakkhhhh lonthekuhhhhh……”
ucap om nico. Jilatan itu terlihat semakin menggila dan semakin cepat membuat om nico kelojotan setengah mati. Tiba-tiba om nico menjambak rambutnya, tubuh tante dilemparnya kesamping.
“Gila kamu nthe, baru kali ini kamu ketagihan kontolku biasanya kamu tidak cukup beringas seperti ini!”
bentaknya. Diikatnya tangan tante dengan borgol ke ujung ranjang. Om nico kemudian menjilati vagina tante dengan buasnya.
“Arrghhhh tuaaannnn enaaakkkkhhh arggghhhh jilati memekku tuanhhhh arggghhh aku suka llidah tuanhhhh arghhhh owghhhh aku mohon…. Itilku diapakan tuanhhh arghhhhhh enakkhhhh lidah tuan enakkkhhhhhh arghhhhhh lebih dalam lagi tuannhhhh…. lidah tuanhh enakkkhhhhh arghhhhhh…..
racau tante wardani.
Om nico kemudian menghentikan jilatannya dan kemudian mengacungkan penisnya ke arah vaginanya. Dan blesss masuklah penis itu kedalam vagina tante, om nico kemudian mulai menggoyang pinggulnya.
Plak… Plak… plak… tamparan om nico pada susu tanet wardani.
“ouwghhh tuannnnhhh arggghhhh kontol tuannnhhh sangat enakkkhhhh lonthemu ingin sekali dikontoli tuannnhhhh argggghhhh teruusssshhhhh….”
racau tante.
“tentu saja lonthe kamu itu lonthe harus suka sama kontolku”
ucap om nico dengan tawanya.
Baru beberapa menit menggoyang om nico, tubuh om nico tampak menegang. Kemudian rebah di atas tubuh tante wardani. Di remas-remasnya susu tante dan dia tampak sedikit menggigit-gigit susu tante wardani.
“Lonthe, kamu benar-benar hebat hari ini, aku puas”
ucap om nico kemudian melepaskan ikatan tante wardani.
Om nico kemudian mengambil flashdisknya kembali dari leptopnya. Om Nico baru saja akan melangkah keluar kemudian dia mengalihkan pandangannya ke almari yang aku tempati tadi, terlihat wajah tante wardani agak sedit ketakutan. Di bukanya almari pertama dan dia tidak menemukan apapun disana karena aku sudah berpindah.
Tetapi sialnya dia melangkah menuju almari yang aku tempati. Kututupi tubuhku dengan pakaian-pakaian yang berada dalam almari tapi sialnya pada bagian kepala aku hanya bisa menutupi dengan beberapa baju yang apabila dibuka akan terlihat wajahku. Dengan keringat semakin mengucur karena kurangnya oksigen dalam almari ini, om nico membuka almari. Terasa tanganya mengambil pakaian yang ada di atasku
“Tuan tolong saya tuan, biarkan saya bermain dengan kontol tuan, lonthemu ini memohon tuan”
ucap tante wardani.