Wild Love Episode 22
Wild Love (Episode 22)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 22 Dalam dekapan dan ciuman mesra ini, aku terus berpikir apakah semua ini harus terus berjalan. Bagaimana dengan hati yang aku cintai sekarang ketika aku akan meninggalkannya suatu hari nanti jika aku memang harus pergi. More I love you, more i must let you go. Tapi aku tidak ingin melepaskannya sekarang, bahkan rasa cinta ini tumbuh dengan sendirinya walau aku merasakan sekarang sedikit terhambat lajunya. Pelukan dan ciuman ini aku hanya berharap bukan merupakan suatu akhir, aku belum ingin mengakhirinya. Kulepaskan ciumanku dan kupeluk dengan erat Ibu.
“Sudah sana istirahat dulu”
ucap Ibuku mengakhiri dekapan ini.
“Iya bu…”
ucapku seraya memberikan kecupan pada bibirnya.
Aku kemudian melangkah meninggalkan Ibu yang masih berdiri menghadap ke pintu. Tak lupa aku mengambil sematponku dan mematikan lagunya. Hingga di setengah lorong rumah.
“Please, Dont let me go right now.. Im not ready yet”
ucap Ibuku.
Aku kemudian membalikan badanku dan melangkah menuju tubuhnya berdiri. Kupeluk erat tubuhnya dengan sangat erat. Kukecup leher jenjangnya dengan aliran nafas.
“sshhhhhh…..”
rintihnya.
“I promise, until you and I are ready, we will become what it should be”
ucapku. Kupeluk semakin erat tubuhnya, kedua tangannya pun semakin menggenggam tanganku semakin erat.
“Bu….”
ucapku lirih.
“Hmmm…..”
jawabnya.
“IBU JELEK WEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEK….”
ucapku dengan seketika dan melepaskan pelukanku. Aku langsung berlari menuju tangga.
“AWAS YA!”
ucap Ibuku yang terlihat kembali riang dan terenyum manis. Aku hanya membalasnya dengan tawa ketika aku menaiki tangga. Ya begitulah semua terjadi dengan begitu saja semua terhanyut dalam lautan asmara ini.
Sebuah kenyataan pahit
Aku masuk kedalam kamar, duduk termangu di pinggir tempat tidurku. Tubuhku merasa lelah yang berlebihan. Ingatanku memutar balikan kembali semua ingatanku dari awal hingga sekarang ini. sebuah kenyataan pahit tentang orang tuaku, sebuah pengorbanan Ibuku dan sebuah kisah cinta di antara kami.
Iwak peyek iwak peyek iwak peyek nasi jagung… bunyi ringtone sematponku, Tante Ima.
“Halo tan”
“Hai”
“Ada apa tan?”
“hmm… Arya, kamu masih ingat percakapan kita saat kita berangkat ke hotel bersama?”
Ingatanku kembali ke waktu dimana kita sedang bercengkrama di dalam mobil yang menuju ke hotel.
Tan, aku harap pertemuan ini adalah pertemuan terakhir tante dengan pakdhe
Ya, tante akan pegang janji, ini adalah pertemuan terakhir untuk mengakhiri kisah cinta kami yang tertunda
Ya baguslah tan kalau begitu, aku harap tante tidak merusak rumah tangga mereka
Pastinya, oia terima kasih ya sudah mau mengusahakan pertemuan ini
Sama-sama tan, eh tan itu hotelnya sudah kelihatan
Oh ya
Setelah percakapan itu, aku langsung mengantar tante ke dalam hotel.
“Iya tan aku ingat, ada apa?”
“Maaf, tante terlalu sayang pakdhemu, dan tante tidak bisa melepaskannya, hanya itu saja“
Aku terkejut setengah mati dengan apa yang di ungkapkan tante ima.
“TANTE TIDAK BISA BEGITU, TANTE SUDAH BERJANJI KEPADA ARYA!”
“Maaf, Tante tidak bisa, terima kasih telah mengembalikan cinta tante kembali”
“TANTE TANTE TANTE”
Aku mencoba menghubungi kembali nomor tante tapi tetap saja tidak di angkat oleh tante. Hatiku semakin ling-lung, pikiranku kacau. Keringatku turun layaknya hujan yang berhamburan menghiasi langit wajahku.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”
aku berteriak sekencang mungkin di kamarku hingga berlutut dan ambruk bersujud di lantai kamar. Terdengar langkah kaki di tangga dan masuk ke dalam kamarku. Ibu, Ibu langsung bersimpuh dan membangkitkan tubuhku dipeluknya aku.
“Ada apa nak?”
ucap Ibuku.
“Tante ingkar Ibu”
ucapku sambil menangis tersedu-sedu.
“Sudah sudah, nanti kita bicarakan lagi, sekarang istirahat dulu ya”
ucap Ibu menenangkan aku.
Aku di papahnya bangkit dan rebah di tempat tidurku. Bersama rebahnya aku, Ibu pun rebah di sampingku dan dipeluknya aku dengan sangat erat. Di peluknya kepalaku di susunya yang kenyal itu.
“Bu temani Arya”
ucapku lirih.
“Iya, dah yuk bobo”
ucap Ibu lirih. Elusan lembut dikepalaku membuat aku terlelap dalam tidurku. Membuat aku semakin nyenyak dalam mimpiku.
Aku terbangun di siang hari kulihat jam dinding memberitahuku bahwa sekarang sudah tepat pukul 14:00. Tak kudapati Ibu yang ada di sampingku sebelumnya. Kulihat sematponku tergeletak di lantai, kupungut dan kubuka sebuah sms dari sebuah nomor yang tak aku kenal. Kubuka sms itu.
From : Pakdhe
Wahai prajuritku,
Terima kasih telah mengingatkanku
Aku memang sangat bahagia ketika bertemu dengan ratuku yang hilang
Tapi itu ternyata bukan yang aku inginkan selama ini
Wahai prajuritku mungkin engkau bertanya
apa yang harus akan dipilih ksatria pujaanmu ini?
Ksatria itu memilih yang menemaninya dan mencintainya
Sampai sekarang ini, Terima kasih
PAKDHE,
JANGAN PERNAH KAMU BERITAHUKAN NOMOR INI KEPADA SIAPAPUN
KECUALI KELUARGA KITA, NOMOR&HP YANG LAMA TELAH DIBUANG
PIN BB BARU : 09876543