Wild Love Episode 2
Perkuliahan di mulai dengan dosen muda yang cantik Wild Love Episode 2
Dosen itu bernama Ibu Dian, Dian Rahmawati. Dosen muda cantik dan hmmmm indah benar-benar Indah. Selama perkuliahan dengan Bu Dian, suasana kelas selalu tegang dan tahu sendiri bagaimana rasanya kuliah jika suasana tegang. Sialnya aku terlambat masuk ke kelas dan harus duduk di bangku terdepan. Nasib oh nasib. Bu Dian masuk ke ruang kelas kami. Dan perkuliahan pun di mulai.
“Selamat pagi…”
Sapa bu Dian dengan senyum manis bak kedondong. Kecut dong? Iya memang ini dosen satu-satunya dosen yang tidak pernah senyum lepas ke mahasiswanya.
“SE…LA…MAT….PA…GI….BU….”
Jawab mahasiswa dalam kelas tersebut, mirip banget seperti anak TK.
“oke, kita mulai perkuliahan kita”
Lanjut Bu Dian.
Aku baru saja di ajar oleh Bu Dian ini mulai semester 5. Pertama kali melihat wajahnya aku cukup terkesima tapi setelah tahu judesnya minta ampun sama temen-temen yang lain. Jadi Hiiiii takut. Ada yang aneh? Pastinya ada, kalo enggak cerita ini cukup sampai di sini dan tidak akan aku lanjutkan ha ha haha.
Bertatapan
Wild Love Episode 2 – Royal Win Indonesia Entertainment, Yang aneh, Selama perkuliahan dengan Bu Dian, kadang aku merasa ada yang memperhatikan, dan ketika aku melihat ke arah Bu Dian ya Bu Dian-lah yang selama ini memperhatikan aku. Takut? Iyalah takut…takut dapat nilai E. Kapan lulusnya coba kalo dapat nilai E, ngulang tahun depan? Semoga saja tidak.
ketika kuliah berlangsung, Pernah Tatapan mata kami beradu ketika anak-anak sedang sibuk mengerjakan soal dari Bu Dian, aku kira Bu Dian akan memandangku dengan sinis atau dengan tatapan ala Batosai yang membunuh hanya dengan tatapan matanya saja, tapi yang aku dapatkan adalah senyuman lepas, senyuma ikhlas dari bibirnya, Indah sekali. Akupun membalas senyuman dan kemudian kembali mengerjakan soal. Dua setengah jam mata kuliah Bu Dian telah terlewati.
“Selamat siang, Perkuliahan kita sampai disini dulu, tugas yang saya berikan saya harap kalian kerjakan dan dikumpulkan, bagi yang tidak mengerjakan, tidak perlu lagi mengikuti perkuliahan saya mulai minggu depan”
Suara yang keras dari mulut Bu Dian.
“iya Bu….”
Jawab satu ruangan.
Kemudian Bu Dian berjalan menuju arah pintu, tapi dia menyempatkan untuk melirikku dan tersenyum. Apakah Dia tersenyum padaku? Aku hanya menunduk. Setelah kepergian Bu Dian dari kelas, ku di ajak oleh Rahman makan siang. Coba bayangin, tegang banget tadi waktu di kelas hampir mirip ketika aku nonton film porno sama-sama tegang. Ha ha ha.
