Wild Love Episode 17
Kutanamkan kedalam
Aku kemudian menaruh sebatang jari tengahku ke dalam vagina mbak maya, kutanamkan di dalamnya. Kemudian dengan menekuknya aku kocok vagina mbak maya secara kasar dan keras.
“ah ah ah ah ah enaaaaak terus mash”
Racaunya menerima setiap kocokan jariku didalamnya. Lama aku melakukan hal itu disertai sedotan-sedotan kasar pada klitorisnya.
“aissssh aissssh efthhhh ah ah haaaaaaahhhhhhh”
“aku mau pipis. ouwh aish ah ah”
Racaunya. Semakin mendengar racaunya semakin keras aku mengocok vagina mbak maya.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Teriak mbak maya, terasa cairan hangat keluar dari dalam vaginanya membasahi jari-jariku.
Kulihat wajah mbak maya nampak puas menerima pelayananku, aku yang tidak dalam kondisi fit kemudian duduk bersandar mengumpulkan tenaga. Tiba-tiba mbak maya bangkit dan dilorotkannya celanaku dengan paksa maka berdiri tegaklah dedek arya.
“Aaaaaa besar banget mass”
Ucap mbak maya kaget, dengan lembut mbak maya kemudian mengocok dedek arya.
“Aku capek, mbak masih belum fit, terserahhhh”
Ucapku terpotong dan merintih merasakan dedek arya yang masuk dalam rongga mulut mbak maya.
Di kulumnya dedek arya dengan sangat buas, tanpa memegangnya mbak maya menjilati setiap bagian dari dedek arya layaknya seekor anjing yang mengendus-endus dengan posisi mbak maya yang sedikit menungging. Di jilatinya dan di kulumnya setiap nano meter dedek arya.
“Terus mbahhhk oufth kulum sedot mbak, sedot kontolku aiiiih ufth enaaaak mbak”
Rintih nikmatku.
kekuatan yang mulai balik
Di sedotnya dedek arya dengan ganas dan dengan sangat bernafsu. Melihat pemandangan itu membuat aku semakin menggebu-gebu, posisi mbak maya yang menungging dan mengulumi dedek arya. Dengan segenap kekuatan bulan eh dengan segenap kekuatanku aku kemudian bangkit dan menarik mbak maya untuk rebah kembali. Kuarahkan dedek arya menuju liang senggamanya. Perlahan aku memasukannya, perlahan pula aku mendorongnya.
“Ufthhh pelan mashhhh besaarhhhh sakithhhh massshhhh”
“Teruuuusssh masssshhh lebih dhalammhhhh ehhhh”
Racaunya.
“Pelan apa terus mbak”
Ucapku sambil menghentikan aksiku.
“Pelan mas tapi terus, burung mas itu beshhhhhar”
Ucapnya kepadaku.
“Burung?”
Tanyaku.
“Cepetan masukin kontol, KONTOL mas KONTOL MAS ARYA KE MEMEKKU!”
Pinta mbak maya sedikit membentak.
Aku tersenyum kemudian aku masukan dedek arya ke dalam memek mbak maya dan bless vagina mbak may telah menelan semua dedek arya. Tenggelamlah sudah kapal dedek arya yang selama ini berlayar dengan gagahnya dan kini harus tenggelam dan hanyut dalam pusaran vagina mbak maya.
“Aissssssssssh besaaaaaar penuh bangetttttttttt”
“Kontolmu mas, kontolmu mentok didalammhhhh”
“kenthu aku kenthu tempekku mas kenthu yang dalammhhh ouewhhh”
Racau mbak maya.
Kembali aku menggoyang dan menggoyang pinggulku semakin lama semakin cepat. Susu mbak maya tampak berguncang seirama dengan goyangan pinggulku. Dengan cepat langsung aku tangkap kedua buah susu itu dengan kedua tanganku, aku remas sangat keras. Semakin keras aku menggoyang semakin keras aku meremas susu mbak maya.
“Remas aissshh ufth goyang teruuussssshshhh nikmat massshhh”
“sedikit lagi mas, sedikit lagi aahhhhh”
Racaunya.
Kugoyang pinggulku dengan keras dan cepat membuat mbak maya belingsatan tubuhnya bergerak ke kanan dan kekiri, kadang tubuhnya melengking ke atas ketika aku hujamkan sedalam mungkin dedek arya.
“mashhh aku keluarrrr mau keluarrrhhhh aaaahhh”
Ucap mbak maya.
“kelauaaaarrrr aaaahhhhh”
Teriak mbak maya ketika di puncak kenikmatan. Aku yang sebentar lagi merasakan muntahnya lahar, terus menggoyang tanpa mempedulikan mbak maya.
“aduh mas, aduh mas berhenti dulu”
Ucapnya sambil kedua tangannya memegang kedua tanganku yang masih meremas dua buah susunya.
Crooot… croooot.. .crooot… crooooot… crooot…