Wild Love Episode 17
Tetap tegar
Kucoba menghilangkan duka dalam hatiku dan kembali ke kehidupan semula. Di hari kedatanganku aku mencoba melakukan semua aktifitas seperti biasa di keluarga pak roto. Ya beres-bereslah atau mungkin membantu pak roto bertani, mbak maya berjualan. Semua kegiatan itu akhirnya membuatku bisa kembali tegar dan hatiku kuat kembali.
pada hari ke-12 Tubuh ini terasa sangat letih dan tiba-tiba saja badanku panas pada malam harinya, yang mampu aku lakukan hanya tidur. Padahal besok aku harus pulang. Pada pagi harinya di hari ke13 kepergianku pak roto mengetahui aku sakit ketika pak roto tidak mendapatiku makan pagi, dan mbak maya disuruhnya untuk merawatku.
“Mbak Maya”
Ucapku lirih, kemudian aku bangkit menatapnya yang sedang menyeka tubuhku.
“Sudah mas, tiduran saja biar saya yang merawat mas, mas tidak udah khawatir”
Ucap mbak maya dengan senyumannya.
Kami kemudian berbincang-bincang kembali membahas yang tidak perlu di bahas. Kepalaku kemudian menengadah keatas melihat langit-langit kamar. Tiba-tiba mbak maya mengecup leherku, aku jadi kaget ketika mbak maya mengecup leherku.
“Eh mbak bikin kaget saja”
Ucapku.
“Mas arya yang bikin kaget mbak”
Balasnya kepadaku.
“Yeee kok bisa aku mbak?”
Belaku.
“Ya bisa, itu nyatanya batangnya tiba-tiba berdiri, mau keluar dari celana dalam mas”
Ucapnya sedikit melirik dedek arya.
“HEEEEH! Maaf-maaf mbak, tidak tahu aku mbak”
Ucapku kemudian di balas dengan tawa cekikikan dari mbak maya.
Kemudian mbak maya bangkit hendak meninggalkan aku sendiri di kamar, tapi ternyata hanya mengunci pintu dan duduk kembali di tepi kasur yang tak beranjang ini. Aku jadi bingung dengan kelakuan mbak maya, melihatnya dengan wajah yang sayu kepdaku. Di rebahkannya kepalanya di dadaku, dan memeluk erat diriku.
“Mbak ada apa?”
Ucapku kepadanya, kemudian mbak maya bangkit dan mendaratkan bibir tipisnya ke bibirku.
Tubuhku tidak dapat menolak
Bathinku menolak tapi tubuhku tidak sama sekali, di tambah hampir beberapa bulan ini Ibu sibuk dengan urusannya. Aku membalas ciuman dari mbak maya, tanganku turun ke dada mbak maya yang di tutupi kaos ketat dengan belahan dada yang lumayan memperlihatkan belahan dadanya dan lengat sedikit tertutup kaosnya.
Kuremasi tonjolan itu, ciumanku tetap berjalan lebih ganas dari sebelumnya. Kusedot dengan penuh nafsu dan kujilati bibir mbak maya dengan penuh birahi, mbak maya pun membalasnya dengan sangat galak. Remasan tanganku kemudian mencoba membuka kaos yang di kenakannya. Kuloloskan bajunya hingga tersembulah susu yang terbungkus BH berpenyangga. Kuremas susu itu dengan kedua telapak tanganku serta kuciumi bagian lembah susunya.
“Aaaaahhh mas Aryiaaaaahhhh enak mas, teruuuusssshhhh”
Desahnya.
“hmmm mmm mmmm”
Ucapku tersumbat oleh lembah susunya.
Kuhentikan ciuman itu, kemudian aku lepas BH mbak maya, terpampanglah susu mbak maya yang montok dan lumayan besar, paling tidak lebih besar punya mbak maya ketimbang punya tante ima, dibandingkan dengan Ibuku? jelas punya Ibu number one. Kuremasi kedua susu itu dengan lembut, dan sesekali aku melumat bibir mbak maya.
Semakin gemas aku dengan susunya yang telah lama aku tidak pernah merasakannya. Aku jilati dengan caraku, jilati melingkar pada susu kirinya memutar semakin lama semakin mendekati putingnya pada susu bagian kirinya aku elus dengan jari-jariku memutar seirama dengan jilatan lidahku pada susu kanannya dan ketika sampai pada putingnya aku mainkan putingnya dengan jariku.
Dia menikmati dan terus merancau
“Ahhh mas nikmaaathhh mashh ssssshhhhh”
“Terushhh mash mashhh aaaahhhhh ufthhh”
Racaunya.
Secara bergantian susu mbak maya yang sedikit kendor kebawah ini aku nikmati. Desahan dan racauan semakin keras terdengar. Aku jadi semakin bersemangat menggarap susu mbak maya ini, kemarin dapat kopinya sekarang dapat susunya.
“Mbak”
Ucapku sambil memandangnya, kedua tanganku masih meremas susu mbak maya.
Mbak maya yana melihatku kemudian menciumku dengan penuh hasrat ingin di puaskan.
Kurebahkan tubuh mbak maya di kasur itu dan kulorotkan hingga terlepas. Kucium susu mbak maya semakin lama semakin turun keperutnya. Terlihat goyangan tubuh mbak maya yang kegelian. Ciumanku turun semakin turun dan aroma wangi segar vagina yang tidak pernah aku rasakan.
Sedikit aku angkat pinggang mbak maya, langsung aku jilati dari bagian bawah antara anus dan vagina ke atas, begitu berulang-ulang hingga mbak maya kelojotan merasakan jilatanku. Jilatanku kemudian aku variasikan dengan sedotan-sedotan halus pada klitorisnya. HEI! DIMANA AKU MENDPATKAN TENAGA INI?! AKU KAN SAKIT! Masa bodohlah.
“ahh mas tempekku mbok apakno (Vaginaku di apakan)”
“suamiku tidak pernah mashhhh aiiiiih nikmat mas terus terusssh mash”
Racaunya.