Wild Love Episode 15
Menghapus semua pesan
Ibu takut jika nantinya Ayah mengetahui hubunganku dengan Ibu, Ayah akan membunuh kami berdua di karenakan sejak Ayah pulang pembicaraan Ayah hanya tentang membunuh dan membunuh. Aku kemudian membalas sms Ibu dengan senyuman dan kata tenang bu, Arya bisa tahan dan Arya tidak akan melakukan dengan orang lain tanpa seizin Ibu, hapus semua sms Arya yang cintaku. Akupun akhirnya menghapus semua sms dari Ibu, aku kemudian keluar kamar menuju kamar mandi Ayah berada di pekarangan rumah. Aku memberi kode kepada Ibu apakan sms sudah di hapus semua atau belum? dan Ibu menjawab sudah dengan gerakan bibirnya.
Akupun beristirahat sejenak, kupikirkan semua hal yang aku lalui. Dari kejadian awal hingga mulai terungkapnya serpihan-serpihan kejahatan Ayah, aku mulai menggabungkan itu semua. NEXT TARGET : LOSMEN MELATI, kutuliskan kata-kata itu dan kuterlelap dalam istirahatku. Mimpi tentang kerbau itu pun muncul lagi hanya sebentar yang kemudian membuatku terbangun.
Ku lihat jam dinding menunjukan pukul 16:00, segera ku raih telepon cerdasku dan ku sms Bu Dian untuk menanyakan alamat rumahnya. Tak perlu menunggu lama, aku dapatkan sms dari bu dian, rumah bu dian berada di perumahan elit yang terletak di sebelah timur universitasku. Jaraknya kira-kira 8 km dari universitasku. Segera aku bangkit dari tempat tidurku dan mempersiapkan diri.
Telah tiba di salah satu perumahaan elite
Tepat pukul 17:00 aku pamitan dengan Ibu sambil berpesan kepada Ibu jika Ayah macam-macam segera sms aku, aku pasti akan langsung membunuhnya. Ibuku hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan wajah manisnya, kulihat Ayah sedang tertidur di pekarangan rumah. Aku kemudian berangkat dan langsung menuju ke perumahan elit itu, selama perjalanan pikiranku adalah Ibu karena takut jika Ayah berlaku kasar dengan Ibu. Sampailah aku di perumahan Elit tersebut, di gerbang tertulis ENAK LUAS INDAH TERJAMIN (ELITE), kulihat pos satpam dan berhenti sejenak memberikan KTP ke satpam agar aku bisa masuk.
Agak bingung juga dengan perumahan ini, terdapat pos satpam tapi tak ada tembok yang menghalangi di kiri dan kanan gerbang jika saja ada pencuri pastilah mereka masuk lewat sebelah gerbang itu ditambah lagi kawasan perumahan dan jalan umum hanya dibatasi parit dengan lebar kurang dari 2 meter.
Iya memang benar Perumahan elit tapi mbok yaho di buat tembok tinggi agar kelihatan elit-nya, kalau seperti ini apa fungsi pos satpam. Aku jalankan Revia dengan perlahan di jalan satu arah ini, lurus kedepan tampak taman kecil, ku belokan ke kiri revia dan berjalan lurus ke depan terdapat 3 gang di kiriku serta di kananku ada median jalan yang di seberangnya lagi ada 3 gang pula.
Pemandangan yang membuat terpukau
Di setiap gang yang berhadapan (membentuk perempatan jalan) median jalan terpotong sekitar 1,5 meter. Setelah melewati 3 gang, aku menemukan danau yang berada di kiriku. Pemandangan ini membuat aku terpukau karena danau di sini tampak sangat luas. Aku berhenti sejenak kulihat sekelilingku, tampak di kananku terdapat semak-semak dengan taman dan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi di hiasi bangku-bangku taman.
Lalu aku berhenti sejenak kemudian sms Ibu dan dibalasnya bahwa Ibu baik-baik saja. Aku kemudian sms Bu Dian memastikan di mana rumahnya, dibalasnya dan ternyata aku kebablasan. Kuputar balik motorku dan ke arah gang ke 3 atau terakhir dari arahku berangkat. Gang ke 3 adalah gang buntu diujungnya tampak kebun yang masih ditanami oleh tanaman singkong.
Elit apanya ini? Rumah Bu Dian berada di kanan jalan, Rumah nomor dua dari gang masuk. Kupencet bel, dan di teleponnya aku, disuruh langsung masuk saja. Aku buka pintu gerbang rumah (yang juga merupakan pintu garasi) kemudian aku masukan Revia, ku langkahkan kakiku menuju pintu masuk rumah yang berada di kanan garasi, kuketuk pintu.