Wild Love Episode 15

Kenyataan menjengkelkan

Ya mungkin memang benar apa yang di katakan oleh Ibu, semua memang harus berakhir tapi bukan pada saaat ini. sebuah kenyataan yang sangat menjengkelkan sebenarnya ketika aku juga harus mengetahui bagaimana tenarnya diriku ketika masih kecil.

“Budhe, maafkan aku, sebisa mungkin aku tidak akan mempertemukan mereka”

Bathinku dan berat mata ini hingga akhirnya kami terlelap dalam pelukan sampai pagi menjelang.

Pukul 04.30 aku seakan di guncang oleh tangan halus membangunkan aku. Dengat mata yang sangat berat terbuka, aku mencoba untuk membukanya. Aku bangkit dan duduk di tempat tidurku ketika aku menoleh ke arah tangan yang menggoncangku. Kulihat seorang wanita paruh baya dengan kebaya warna putih yang menutupi bahunya dan belahan dada yang sangat memperlihatkan lipatan susunya.

Di tambah dengan kutang berwarna putih dan balutan jarit berwarna coklat dengan motif batik. Ya itu Ibu, memandangku dengan senyumannya tanpa menunggu sadar sepenuhnya, Ibu kemudian mencium dan melumat bibirku hingga aku gelagapan dalam menghadapinya. Di peluknya tubuhku dan aku kemudian spontan memeluknya. Kami saling melumat, menyedot dan menjilat masing-masing bibir lawan kami. Membuat dedek arya yang sebenarnya sudah tegak karena MOREC akhirnya harus lebih tegak lagi karena serangan Ibu.

“Sayang, Ibu pengen kasih sesuatu buat kamu?”

Ucap Ibu kepadaku.

“Apa to bu?”

Ucapku kepada Ibu.

“Anus Ibu”

Bisiknya di telingaku, aku terbelalak kaget.

“Tidak bu, Arya tidak mau itu akan buat sayang sakit”

Ucapku, kemudian Ibu memajukan jarinya menyilang di bibirku.

“Ini pertama dan terakhir, biar kamu tahu mana yang lebih enak, Ibu atau tante ima”

Ucap Ibu, aku hanya menggeleng dan menggeleng.

“Atau Ibu harus melakukan apa yang kamu lakukan semalam?”

Lanjutnya mengancamku.

Kuingat kejadian semalam, sial aku kemakan caraku sendiri. Dan akhirnya aku menurut dan mengangguk di balasnya dengan senyuman Ibu.

“Nah Sekarang”

Ucap Ibu terpotong karena aku langsung memeluknya dan menciumnya.

Menjilati anus

Aku mempercepat ini semua karena hari ini adalah hari senin di mana dosen killer menantiku. Segera aku singkap jarit Ibu, Ibu mempermudahkan aku dengan dia naik ke ranjang tempat tidurku, Ibu tidak memakai celana dalam.

“Keluarnya sedikit, jadi ya kamu jangan jijik ya”

Ucap Ibu manja, memperingatkan aku tentang darah menstruasinya.

Aku segera memposisikan tubuh Ibu nungging, dan kubuka lebar pantat Ibu. Memang terlihat sedikit bercak merah di vagina Ibu, sebenarnya jijik juga ketika mengetahui itu tapi mau bagaimana lagi aku harus menuruti permintaan Ibu untuk menyetubuhinya lewat anusnya. Ku buka lebar pantat Ibu, kemudian aku jilati anus Ibu, jilatan demi jilatan aku lakukan tak lupa aku memasukan lidahku ke dalam anus Ibu walau sebenarnya tidak masuk.

“Ah enak sayangku Ibu kangen lidah kamu sayangkuhhh”

Rintih Ibu, sejurus kemudian aku ludahi anus Ibu.

Ku buka celanaku dan ku arahkan dedek arya ke anus Ibu, ku ludahi lagi dedek arya. Nampak Ibu memperlihatkan wajah yang penuh nafsu ketika menoleh ke belakang, ke arahku. Dan ku masukan secara perlahan, perlahan perlahan dan perlahan. Sangat sulit masuk dan sangat sempit sekali hingga akhirnya usahaku membuahkan hasil dedek arya bisa masuk seutuhnya.

“Ouwhhh penuh Ibu kangen”

“Kontolhmuh sayangku”

Ucap Ibu kepaku ketika aku benamkan dan diamkan dedek arya.

“Bu, maaf jika menyakitkan, Arya akan buat Ibu senang asal tidak meminta ini lagi”

Jawabku, Ibu hanya mengangguk dengan wajah memerahnya menahan nikmat.

Semakin nyaman dan lancar

Kugoyang perlahan, perlahan dan perlahan. Di awal goyangan memang terasa sangat sempit dan seret hingga aku kewalahan dalam menggoyang. Lama kelamaan, anus Ibu semakin licin dan dedek arya bisa masuk-keluar dengan nyaman dan lancar.

“Ahhh sayangku nikmaaaat” Ibu benar-benar kangen sayang.

“Terus goyang, setubuhi Ibumu nak, Ibu sudah kang…ngen sekhlih.

“Kenthu Ibuh. terus kenthu anus Ib buh ouwhhhh aaaahhhh”

Racaunya.

“Arya juga, sangat kangen Ibu Arya kangen, sayang, cinta Ibu”

Ucapku sembari menggoyang pinggulku.

Goyanganku semakin lama semakin cepat dan semakin brutal. Kulihat di cermin sebelah pintu masuk kamarku, yang berukuran 1 x 2 meter tampak seorang wanita paruh baya sedang menungging dengan kebaya putih dan jarit yang tersingkap hingga pinggangnya sedang di tusuk pada bagian anusnya dengan dedek arya. Sebuah pemandangan yang Seksotis.

“Oh Sayangku setubuhi Ibu lebih dalam lagi naaaaak”

“Nikmaaaaat assghhh aiiiissshhh ter… rus.. say.. .yang… kuwh.. aaaahh”

“setubuhi Ibu, masukan kontol kamu lebih dalam naaaak “

Racau Ibu.

“Ibu sempiiiit kontol arya tidak tahan pengennn keluaaaaaaar”

Racauku sembari membungkukan tubuhku dan memeluknya, ku dekap tubuh Ibu dan ku tangkap kedua buah susunya yang terbungkus kebaya itu

“Ibu juga nak keluar bareng-bareng”

Ucap Ibu.

Crooot… croooot… crooot… crooot… crooot…

Keluarlah spermaku di anus Ibu, di barengi dengan keluarnya cairan puncak kenikmatan Ibu yang bercampur dengan warna merah dari vaginanya. Kemudian aku jatuhkan Ibu ke samping dan kupeluk erat. Tak lama kami berpelukan Ibu kemudian berdiri dan tersenyum kepadaku mengecup bibirku.

Wild Love Episode 15 - Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 15.6
Wild Love Episode 15 – Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 15.6
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

You may also like...