Wild Love Episode 15

Berbicara tentang kasus pembunuhan

“Kalau kamu mau mempertemukan Pak dhe dengan tante ima, bagaimana dengan budhe?”

“Kamu harusnya memikirkan perasaan bu dhe kamu, secara pribadi Ibu tidak setuju dengan langkah kamu mempertemukan mereka, Bu dhe kamu itu orang yang baik dan sangat pengertian kepada Ibu dan tante ratna”

“Jika kamu mempertemukan mereka, itu hanya akan mengulang kesalahan dan memperpanjangnya, Sekali lagi Ibu tidak setuju karena kamu akan menghancurkan bu dhe”

Ucap Ibu.

“Tapi semua berada di tanganmu, jikapun mereka bertemu secara sendirinya usahakan agar bu dhe tidak pernah mengetahuinya”

Ucap Ibu kepadaku.

“Benar kata Ibu, Bu dhe adalah wanita terbaik untuk paman dan keluarga kami, mempertemukan masa lalu hanya akan menghancurkan masa depan”

Bathinku dalam hati sembari mengangguk menjawab pernyataan-pernyataan Ibu.

“Bopong Ibu ke kamar kekasih Ibu, Ibu mau memanjakan kekasih Ibu”

Ucap Ibu manja dan tidak memandangku sama sekali, aku hanya tersenyum dengan lembut.

Kubopong Ibu menuju kamarku dan kududukan Ibu kemudian aku rebah dan tidur di kasur itu. Ibu kemudian beringsut mendekatiku dan memelukku.

“Ceritakan, ceritakan apa saja yang Ima berikan kepadamu ketika malam itu”

“Tenang saja, tantemu itu tidak tahu jika Ibu mengetahui semua yang kalian lakukan”

Ucap Ibu.

Kemudian aku menceritakan secara detail satu-persatu dari awal persetubuhan hingga anal seks yang aku lakukan di ruang tamu. Ibu nampak terkejut hingga mengangkat kepalanya dan memandangku tapi aku tetap melanjutkan itu semua.

“Kamu pengen begitu sama Ibu?”

Ucapnya.

“Enggak bu, lha wong itu tante ima yang maksa”

Jawabku.

“Nakal kamu mungkin Ibu harus selalu telepon kamu setiap saat”

“Karena setiap saat adalah saat buat Ibu untuk cemburu dengan kekasih Ibu ini”

Ucap Ibuku, kami pun tertawa di tengah malam itu.

“Maafkan Arya”

Ucapku lirih dan kupeluk erat Ibu.

“Iya nak”

Jawab Ibu.

“Jika suatu saat Arya cerita mengenai persetubuhan Arya dengan wanita lain, apakah Ibu akan marah?”

Tanyaku.

“Cemburu nak Ibu tidak akan cemburu jika kamu menjalin hubungan dengan wanita yang akan dijadikan istrimu dengan catatan kamu menyayanginya selalu, tapi jika dengan wanita-wanita lain yang bukan akan menjadi istri kamu, Ibu akan hukum kamu”

Ucap Ibu.

“Apa bu hukumannya?”

Jawabku.

“Nanti Ibu pikirkan, tapi mulai sekarang”

Ucap Ibu terhenti sesaat.

“Jadikan Ibu sebagai istrimu, hingga kamu menemukan istri yang sebenarnya”

Ucap Ibu.

“Kan sudah Bu”

Ucapku.

“Tapi suka main sama yang lain, sama kayak ayah kamu”

Ledek Ibu.

“BUUUUUUU jangan samakan aku dengan Ayah, Ayah melakukannya dengan membuat keadaan seperti yang di inginkan sedangkan aku terjebak dalam keadaan itu”

Belaku sedikit mengangkat tubuhku dan memandang tajam ke arah Ibu.

“Sayang jangan marah, kan sayang Cuma bercanda sama sayang”

Candanya.

“Iya, kamu sangat berbeda, sangat berbeda”

“Kamu banyak disukai perempuan-perempuan disekitar kamu sejak kamu SD dulu, banyak sebenarnya teman cewek kamu yang mengirim surat cinta ke kamu dan Ibu selalu membacanya, lucu-lucu”

“Hingga kamu SMP makin banyak yang mengirimkan surat cinta kaleng kerumah ini, yang bilang cinta, sayang semua Ibu baca, yang paling parah ketika kamu SMA setiap pagi di kotak surat palilng tidak ada 3 surat cinta buat kamu, apalagi kuliah Ibu sering menerima telepon dari teman-teman kuliahmu yang bilang suka ma kamu, sayang, cinta tapi Ibu yakin mereka tidak akan berani menunjukan rasa suka mereka ke kamu dikampus”

Jelas Ibu.

“Kenapa bu?”

Tanyaku.

“Karena Ibu selalu berpura-pura jadi tunangan kamu yang sudah direstui oleh orang tuamu”

Jawab Ibu.

“Yah Ibu, membunuh pasar Arya saja tapi ndak papalah Arya dah punya Ibu”

Jawabku.

“Suatu saat nanti pasti ada perempuan yang akan datang menemui Ibu dan mengatakan bahwa dia mencintai kamu dengan sangat tulus, dan di saat itulah Ibu akan benar melepasmu, dan Ibu tidak akan pernah melepaskanmu kepada perempuan yang tidak jelas hanya melalui surat dan telepon Untuk sekarang Ibulah yang akan menjagamu”

Jelas Ibu.

“Terima kasih sayangku aku harap Ibu masih mau menerimaku hingga akhir waktu”

Ucapku.

“Ya pasti Ibu akan menerimamu tapi bukan lagi sebagai kekasih melainkan seorang anak, jika kamu sudah bersama kekasihmu yang benar-benar sudah Ibu pastikan ketulusannya kepadamu”

Ucap Ibu kemudian memelukku dengan erat, aku hanya tersenyum dan memeluknya dengan erat pula.
Wild Love Episode 15 - Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 15.5
Wild Love Episode 15 – Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 15.5
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

You may also like...