Wild Love Episode 15
Aku berangkat kuliah
Kuliah aku lalui dan biasa selalu dengan canda tawa bersama Rahman. Kuliah 5 sks membuat aku sedikit suntuk. Setelah semua selesai aku arahkan motorku Revia ke arah timur, 15 Km dari kampus menuju tempat dimana aku dibuat, di Losmen melati. Kupacu dengan sangat cepat agar tidak kalah dengan matahari yang terbenam.
Setelah sampai aku kemudian mencari losmen tersebut dengan maksud untuk mengetahui keberadaan si penjaga. Tak kutemukan losmen itu tapi yang aku temukan adalah sebuah hotel besar bertuliskan HOTEL MELATI.
Aku labuhkan REVIA di sebuh warung nasi kucing yang berjarak agak jauh dari HOTEL MELATI, dengan gaya orang pendatang aku mulai beradaptasi dengan mereka. Setelah suasana mulai hangat , mulailah aku bertanya-tanya kepada mereka yang berada di nasi kucing tersebut.
Tak perlu susah-susah karena pada dasarnya aku orang yang mudah bergaul mungkin karena menuruni Ibu. Aku pun mengatakan kepada mereka kalau aku hanya mencari angin segar saja, sebuah alibi yang tidak mencurigakan bukan. Hingga ada beberapa orang yang menceritakan mengenai losmen itu.
“Lho pak Hotel itu dulu Losmen to?”
Tanyaku kepada penjual nasi kucing dengan pura-pura tidak pernah mendengar Losmen Melati.
“Iyo mas, dulu itu losmen terus dibeli pengusaha luar kota dan diperbesar, ya jadi hotel to”
Jawabnya.
“Wah kasihan yang dulu kerja di situ yo pak yo, kena pecat to”
Ucapku kepada penjual itu.
Coba menggali informasi
Mencoba mengorek kedalaman informasi dari mereka. Istilah keren saat ini adalah KEPO, entah apa sebenarnya kepanjangan KEPO.
“Walah lha iyo mas, beberapa ada yang dipertahankan ada juga yang dipecat, yang paling jelas to mas itu penjaganya, 5 tahun lalu penjaganya itu dipecat sekarang dia kerja jadi buruh pabrik, kasihan mas”
“Wong dia itu sudah kerja hampir 20 tahun lebih, dia juga sering makan disini mas, orangnya sich dulu baik”
Ucap salah satu orang di nasi kucing itu.
“Wah ya ndak papa to mas, kan sudah dapat ganti di pabrik”
Ucapku.
“Ya ndak gitu mas, habis dipecat dia habis-habisan mas, dulu dari losmen saja dia sering dapat upah dari orang-orang besar yang mampir kesitu, dia bisa beli ini itu, ndilalahnya mas setelah dipecat hutang dia menumpuk sempat hampir stress, sekarang dia saja tinggal rumah kontrakan di desa pantai-pantaian”
Jelas orang itu lagi.
“Lha siapa to mas namanya? Kok penasaran aku, sampai bisa-bisanya bangkrut”
Tanyaku kembali.
“Namane Sukoco, dia itu pas kerja di losmen, hutang sana-sini, sok perlente akhire yo kere (miskin)”
Jawabnya.
Setelah mendapat informasi cukup, aku tetap melanjutkan percakapan kami walau sebentar agar tidak memperlihatkan tujuanku sebenarnya. Akhirnya aku pamit diri kepada mereka untuk pulang. Dalam perjalanan pulang aku mencari desa pantai-pantaian, setelah aku mendarat di desa itu kutanyakan sana-sini nama seseorang bernama sukoco. Beberapa orang tampak tidak familiar dengan nama ini yang membuat aku kesulitan mencarinya. Aku terus mencari dan mencari hingga aku menemukannya sebuah rumah sederhana berukuran kecil. Tepat pukul 18:00.
“Selamat malam”
Ucapku.
“Ya, sebentar”
Ucap seorang laki-laki dari dalam rumah.
Pintu rumah dibuka, laki-laki tersebut tampak terkejut melihatku.
Simak juga cerita lainnya di Royal Win Indonesia Entertainment
Situs Entertainment Terlengkap
Kami merupakan salah satu situs hiburan yang menyediakan:
- Slot
- Casino
- Cerita Dewasa
- Entertainment
- Sportbook
- Agent judi
- Fishing
- Togel
- Hiburan
- Judi online
kalian dapat meng-click tautan disini MENDAFTAR ROYAL WIN INDONESIA ENTERTAINMENT!!
Royal Win Indonesia Merupakan salah satu Platform Entertainment Online dengan Provider Terlengkap, Terpercaya dan Terbaik di Indonesia.