Wild Love Episode 14
Dedek arya yang masih terbangun tegak
“Tante”
Ucapku, sambil menikmati kulumannya.
“Hmmmm”
Jawabnya dengan mulut yang tersumpal oleh dedek arya.
“Arya, capek”
Ucapku.
“Sayang”
Ucapnya setelah melepaskan kulumannya.
“Tante juga capek, tapi tante masih ingin memberikan pelayanan kepada kamu, terserah kamu mau menyuruh tante ngapain”
“Asal kamu senang, tante akan melakukannya”
“Tadi Arya sudah mengabulkan permintaan tante, sekarang tante akan mengabulkan permintaanmu”
Ucap tante sambil mengocok dedek arya dengan lembut, tergurat sebuah senyum dari bibir manisnya yang indah.
Perkataan yang meluncur dari bibir tante tidak sedikitpun membuat aku memikirkan apa yang harus tante lakukan, tubuhku terlalu lelah untuk melanjutkannya lagi tapi dedek arya masih bangun dan tegak.
“Tante”
Ucapku.
“Iya”
Jawab tante.
“Kulumin kontol Arya pakai mulut dan susu tante”
“Sampe keluar dan Arya pengen lihat sperma Arya di wajah tante”
Ucapku tiba-tiba, karena memang aku merasa capek dan aku hanya bisa duduk saja.
“Iya sayangku tante juga pengen ke semprot sperma kamu”
Jawabnya sedikit nakal, sebuah jawaban yang terasa bagaimana gitu, mulai dari Ibuku sendiri dan sekarang Ibu sahabatku.
Perlahan tante ima mulai mengulum dedek arya, dan mulailah tante ima memaju mundurkan kepalanya. Kuluman di sertai jilatan membuat aku sedikit belingsatan. Semakin lama semakin cepat gerakan kepala tante ima membuatku merasakan kenikmatan yang lebih hebat dan aku bangkit dari bersandarku, tangan kananku mulai mengelus-elus kepalanya.
Tampak senyuman dari bibirnya yang tersumpal oleh dedek arya, terlihat sedikit air liurnya mengalir dari bibir indahnya. Lama tante ima mengulum dedek arya yang tak kunjung-kunjung mengeluarkan laharnya, tante ima merubah posisi simpuhnya dengan agak sedikit tegak. Di apitnya dedek arya dengan kedua susunya yang lumayan besar itu dengan sedikit air liur yang dia teteskan ke arah dedek arya membuat gerakan dedek arya di antara dua susunya itu menjadi lebih mudah.
Aku terus memuji tante
“Ahh tante ima hebat”
Pujiku.
“Untukmu akan tante berikan yang terbaik”
Ucapnya sambil memandangku sebentar.
Kulihat kepala dedek arya tenggelam muncul dari susu tante ima tapi aku sendiri belum juga merasakan dedek arya akan muntah.
“Tante, kalau tante tidak mengeluarkan isi kontol arya”
Ucapku.
“kenapa arya?”
Tanya tante ima.
“Tidak aku kasih jatah lagi lho”
Ucapku sedikit mengancam walau sebenarnya itu hanya candaan saja, karena aku cukup lelah dan ingin segera mengakhirinya.
“Jangan sayang jangan iya tante akan keluarkan”
Ucap tante ima dengan wajah memohon dan memelasnya. Tiba-tiba tante berdiri dan duduk membelakangiku tepat di dedek arya, kemudian tante memegang dedek arya dan memasukannya ke liang vaginanya.
“Maaf sayang, tante kesulitan kalau pakai mulut dan susu tante, pakai memek tante saja ya sayang”
ucapnya memohon sambil menoleh sedikit kearahku.
Perlahan tante mulai menggoyang, goyangan tante memperlihatkan jika tante sebenarnya sudah merasakan kelelahan.
“Tante curang ya, tidak mau menuruti perkataan Arya”
Ucapku dengan candaan yang berisi ancaman.
“Maaf, Arya tante masih pengen dijatah kamu pokoknya tante harus dapat jatah dari kamu”
“Pukul bokong tante jika kamu merasakan tidak nikmat sayang”
Ucapnya, seketika itu pula ketika aku mendengar pintanya, aku langsung memukul bokongnya yang semok itu.
“Aahhhh”
Teriak tante yang seakan-akan mendapat aba-aba untuk mempercepat goyangannya. Semakin aku sering menampar bokong tante semakin cepat pula tante menggoyang.
“Ahh arya, tante keluaaaaaaar”
Tante menjerit keenakan dan jatuh bersandar kebelakangku, padahal sedikit lagi aku keluar. Dan kupeluk tubuh tante.
“Maaf sayang”
Ucap tante.
“Cepat kulum tante, arya sudah mau keluar atau”
Ucapku, tante kemudian bangkit dari rebahannya dan langsung bersimpuh diantara kedua pahaku dikulumnya dedek arya.
“terusss tante teruuuus sebentar lagiiiih”
“Aku ingin keluar di wajah tanteeeee”
“Aku keluar tanteeee”
Teriakku dengan sekejap tante keluarkan dedek arya dan mengarahkannya ke wajahnya.
Crooooot… crooot… croooot… crooot… crooot…
Muncratlah spermaku di seluruh wajah tante, wajah yang selalu ramah kepadaku setiap kali aku berkunjung kerumahnya. Wajah yang selama ini selalu tersenyum kepadaku dengan sangat lembut, yang selalu menemani aku dan rahman mengobrol walaupun sebentar. Wajahnya yang sekarang penuh dengan spermaku, pandangannya melihat ke arahku dengan senyumannya.
Perlahan lidahnya di keluarkan menjilati sperma yang berada dekat bibirnya. Mulailah jari-jarinya membersihkan wajahnya dan di masukan setiap sperma yang berada di tanganya. Kulihat tante dengan nafasku yang sedikit tidak teratur, ketika kulihat wajahnya bersih aku pegang kepalanya dan kemudian aku cium bibir manisnya. Kuucapkan terima kasihku kepadanya, dan kulumat kembali bibir manisnya.