Wild Love Episode 14
Menikmati setiap goyangan dan hentakan
Setiap goyangan dan hentakan yang aku berikan kepada tante ima, dia selalu menjerit dan merintih kenikmatan. Setiap rintihan dan racaunya selalu menyebut nama paman dan paman. Kugoyang semakin kuat dan semakin cepat membuat tante tersungkur, kepalanya tepat berada di samping kepala suaminya.
“Nico, Ima cinta Andi, biarkan Ima sama Andi IMA CINTA ANDIIIIIII”
Ucap tante ima yang diakhiri dengan teriakan kangen kepada paman Andi.
“Andi, ima mau keluar”
“Ima pengen hamil dari Andiiiiiiii”
Teriaknya, rasa yang kurasakan sama dengan apa yang dirasakan tante ima, dedek arya pun juga merasa akan mengeluarkan laharnya.
“Ima keluaaaaaaaarrrrrrrrr”
Teriaknya.
“Sama-sama sayangku ima aku juga mau keluar”
Ucapku.
Crooot.. crooooot… crooot… crooooot… crooot…
Lahar panas dedek arya akhirnya keluar dalam liang vagina tante ima bersamaan dengan cairan hangat kenikmatan dari tante ima. Kepala tante ima tampak menoleh ke arahku dengan senyum kepuasan. Kudekatkan kepalaku dan kuciumi pipi tante ima, kemudian aku angkat sedikit tubuhnya agar aku bisa mencium bibir manisnya.
“Ima puas tidak sama andi”
Ucapku dengan lembut.
“Puas, Mas, Ima Cinnta Mas Andi”
Ucapnya sedikit tersengal-sengal.
Kami berciuman lama, kemudian Tante ima berbalik tepat disamping om nico. Ku daratkan kembali ciumanku di keningnya, pipinya dan bibirnya lama kami saling melumat dan kuberikan kehangatan layaknya seorang kekasih. Kulihat tante ima kemudian tampak lelah, matanya terpejam.
Aku terhanyut kelelahan
Kulangkahkan kakiku ke arah ruang keluarga dan duduk di sofa dengan kaki selonjor. Kuredupkan mata ini yang sudah nampak lelah, tak peduli lagi jika aku terbangun dan rahman beserta om mengetahui ketelanjanganku. Maafkan aku sobat, maafkan aku, kulihat jam dinding menunjukan 01.00.
Lama aku terhanyut dalam tidurku kurasakan sesuatu yang lembut sedang menyapu-nyapu dedek arya. Kubuka mataku yang masih terasa sangat berat, perlahan kulihat pada bagian selangkanganku tampak seorang wanita separuh baya dengan kulit putih agak sedikit gelap sedang mengulum dedek arya.
Ya seorang pemuda yang sedang duduk selonjor dengan seorang wanita yang bersimpuh di selangkangannya, wanita itu mengulumi dan menjilati setiap nano meter kemaluan laki-laki tersebut. Ingat wanita itu telanjang tanpa sehelai benang pun pada tubuhnya. Berasa seperti seorang raja dengan seorang ratu yang selalu patuh, ratu yang selalu patuh? Atau seorang budak yang harus menuruti kemauan rajanya? Ah tidak, aku tidak suka jika wanita di hadapanku ini aku jadikan budakku, aku hanya ingin take and give, jika dia memberi akan aku terima dan jika aku memberinya diapun harus menerimanya.
Bukan seperti tuan dan budaknya, terlalu liar bagiku apalagi aku selalu mendapatkan hubungan yang mesra dari mereka. Aku bukan orang yang suka memanfaatkan situasi, hanya mengikuti apa yang dia inginkan. toh aku juga mendapatkan kepuasan dari imajinasinya. Kulihat jam dinding di ruang keluarga ini menunjukan pukul 02.30.