Wild Love Episode 14
Aku yang tak kuasa menahan napsu
Menari-nari bagaikan penari balet. Bibir tante terasa sangat hangat berbagai sedotan aku rasakan di sekitar bibirku. Tanganku kemudian mulai mengelus-elus gundukan dada tante ima. Kulihat om nico, sedang mendengkur keras tak tahu jika istrinya akan kusetubuhi disampingnya. Ciuman tante berhenti, kemudian mulai menjilati leherku turun ke dadaku.
Di sedotinya puting dadaku dengan lembut secara bergantian, kadang jilatan-jilatan diberikannya pada puting dadaku. Membuat aku tak kuasa menahan nafsu. Dengan sedikit memaksa kudorong tubuh tante hingga terduduk di pinggir kasur. Di raihnya dedek arya mendekat di mulutnya.
“HEH NICO, MULAI SEKARANG JANGAN SENTUH AKU LAGI, AKU HANYA INGIN DISENTUH OLEH ARYA ! ! !”
Bentak tante ima sambil menoleh ke arah jasad bernyawa yang tak sadarkan diri itu entah sampai kapan.
“Besar aku suka”
Ucap tante lirih.
Di jilatinya dedek arya dari buah zakar perlahan dengan sedikit menggoyangkan lidahnya hingga ujung kepala dedek arya, tepat di lubang kencing di goyangkan kanan kekiri lidahnya dan di jilatinya layaknya eskrim. Diulangi kembali perlakuan itu hingga aku hanya bisa menahan nikmant tak terkira.
Penindasan telah di mulai
Wanita yang anggun ini dengan kebaya dari paman, sangat serasi kulitnya lumayan putih jika di bandingkan dengan Ibu kalah Jauh. Oh Ibu aku kangen. Mulailah penindasan terhadap dedek arya, di kulumnya helm itu dan di sedot sangat kuat.
Di maju mundurkan kepalanya memberi sensasi tersendiri. Perlahan kepalanya mulai maju, bibirnya mulai melahap sedikit demi sedikit batang dedek Arya. Aku yang tidak dapat menahan nafsu kemudian memegang kepala tante dan mencoba menekannya lebih dalam. Tapi tiba-tiba tante berontak dan memundurkan kepalanya
“Uhuk uhuk uhuk jangan ditekan terlalu dalam”
“Kontol kamu besar sayaaaang yang pertama tadi saja tante hampir muntah hanya tante tahan”
“Sabar ya sayang nikmatilah, akan tante berikan yang terbaik untukmu”
Ucap tante sembari mengulum dedek arya kembali.
“Maaf tante, habis tante cantik banget pakai kebaya”
“Pengens segera masuk”
Ucapku sambil melihat tante mengulum dedek arya.
“Hmmm… hmmmm… hmmmm”
Ucap tante dengan mulut tersumpal oleh dedek Arya.
Perlahan tapi pasti kemudian Tante ima mengulum dengan penuh semangat. Membuat aku kelojotan apalagi pengaruh obat perangsang itu masih ada di dalam tubuhku. Semakin lama jilatan dan kuluman tante semakin menggila di tambah lagi kepalanya yang maju mundur membuat sensasi tersendiri, ya kepala seorang wanita berkebaya hitam nan cantik.
“Ah tante Arya mau keluar ah ah ah”
Rintihku yang sudah tidak bisa menahan lagi.
Crooot… croooot… crooot… croooot… crooot…