Wild Love Episode 13
Rumah keluarga yang cukup besar
Rumah Arya termasuk luas dengan dua lantai di dalamnya. Ketika masuk akan langsung berada di ruang tamu yang kemudian hanya di batasi bifet saja sudah ada ruang keluarga yang sangat luas. Di samping kananku ketika aku berbincang dengan Ibu Rahman terdapat pintu kamar tante kemudian di lanjutkan tangga menuju lantai dua tempat kamar Rahman berada.
Ruang keluarga yang cukup luas yang bersatu dengan ruang makan, agak kebelakang ada dapur dan pekarangan rumah. Kini aku berada dalam kamar, kulhat jam dinding menunjukan pukul 15.30. aku kemudian tiduran di kamar rahman yang sangat luas, ada area santainya dengan dua kursi menghadap ke jendela, area main game beralaskan kasur lantai ada juga tempat tidur ukuran 2 x 2 meter.
Aku tertidur di kasur sedangkan Rahman? Terakhir kali mataku terbuka dia sedang main game online dengan komputernya. Pada malam 06.30 aku diajak makan malam bersama dengan Rahman dan keluarganya, tampak tante dan suaminya (Ayah Rahman). Kami makan malam sambil berbincang-bincang mengenai kuliah, dimana Rahman selalu di jadikan sasaran kemarahan Ibunya karena jarang sekali belajar.
Kami bermain game bersama
Walaupun begitu Rahman menanggapinya dengan santai karena sudah menjadi hal biasa ketika Rahman di bully ketika makan malam. Makan malam selesai dan kemudian kami beruda naik ke atas, kami mulai belajar. Kami? Oh tidak hanya aku saja, Rahman? Main game.
“Ar, ane selalu dukung ente apapun yang terjadi”
“Dan kudukung belajarmu semoga kamu bisa selesai dalam mengerjakan tugas kuliah kita”
Ucapnya dengan wajah penuh motivasi dan semangat tapi dia kembali main game dan aku yang sibuk mengerjakannya.
Satu setengah jam terlewati, tepatnya pukul 21.30 aku selesai mengerjakan tugas. Rahman kemudian mengabadikan tugasku dalam kameranya, biar bisa di contek nantinya. Aku dan Rahman kemudian main game Winning The Pooh-PleSetan 4.
Kuambil posisi duduk di sebelah Rahman yang dengan tidur tengkurap sambil main game. Suara ketukan pintu dan masuklah bidadari di rumah ini melewati pintu kamar rahman yang jarang sekali di tutup, ya itu Ibu Rahman.
“Sudah selesai tugasnya?”
Tanya Ibu Rahman sembari meletakan minuman hangat di depan kami.
“Sudah tante”
Jawabku sambil tersenyum.
“Jelas sudah dong. Siapa dulu gitu mam, Rahman”
Ucap rahman dengan nada kesombongannya.
“Iya sudah nyontek Arya”
Jawab Ibu Rahman Judes.