Wild Love Episode 13
Aku yang mengeluarkan cairan hangat ke tubuh ibu
Keluarlah semua cairan hangat itu di mulut Ibuku, setiap crootan dari dedek arya tampak langsung ditelan oleh Ibu. Setelah beberapa menit dan klimaksku telah berlalu, aku langsung angkat Ibu dan mencium bibirnya. Kupeluk erat tubuhnya dan akhirnya kami rebah di kasur. Permainan lidah kami berlangsung cukup lama.
“Sudah istirahat ya”
Ucap Ibu, sembari mengecup bibirku.
“Iya bu”
Balasku sembari mengecup bibirnya.
Ibu melangkah ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, di pakainya kembali kaosnya. Kemudian membersihkan dedek arya dengan menggunakan handuk basah dan di pakaikannya lagi celanaku. Aku yang terlalu lelah dengan berbagai macam perjalanan hari ini mulai mengantuk. Kuposisikan diriku agar lebih nyaman untuk tidur, Ibu kemudian berbaring disampingku dan memeluk kepalaku di dadanya.
“Ibu hebat kan nak?”
Tanya Ibu.
“Pasti Bu yang terhebat”
Jawabku sambil memejamkan mata.
“Lindungi Ibu, dan jagalah keluarga ini Ibu sangat menyayangimu”
Ucap Ibu kemudian.
“Pasti bu, aku pasti melindung… ngi… mu… zzzzzzzz”
Ucapku terputus dan tertidur.
Tampak seorang Ibu yang sangat menyayangi anaknya, memeluknya dengan erat. Di elus-elusnya kepala anak itu. Hingga anak itu terlelap dalam buaian kasih sayang dan mimpinya.
Menjelang pagi
Pagi menjelang, tampak sinar matahari masuk melalui celah-celah ventilasi kamar Ibu, ya kamar ketika Ibu masih muda dulu. Ibu sudah bangun terlebih dahulu tanpa membangunkan aku. Kubangun tepat pukul 05.30, beranjak dari tempat tidur kemudian aku mandi dan berberes kamar sebentar.
Tampak suara panggilan kakek dari luar kamarku mengajakku untuk makan pagi di pukul 06.00. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan memang selalu terpancar dari keluarga Ibu, memang benar-benar lengkap walau tak ada Ayah di sini aku tetap merasa bahagia.
Setelah selesai makan pagi, semua kembali ke ruang keluarga sedangkan aku membantu Bu dhe Ika dan Tante Ratna membersihkan piring. Terlihat Ibu masuk kamar karena perutnya sakit. Selama mencuci piring aku dan ke dua saudara Ibuku ini saling bercanda bahkan selalu mengejekku mengen pacar, pacar dan pacar. Tapi selalu bisa aku balas dengan ledekanku.
“iiiiih bikin gemes tante saja kamu itu”
Ucap tante sambil mencubit pipi kiriku.
“iya nih bikin gemes saja”
Ucap bu dheku sambil mencubit pipi kananku.
“Eh apa-apan ini, anakku kalian apakan?”
Hardik Ibu dari belakang.
“Iiiiibuuuuuu aku tadi di pukuli sama bu dhe sama tante aku di aniaya”
Ucapku dengan nada memelas dan pura-pura menangis sembari melangkah ke belakang Ibu
“Yeeee Lebay”
Ucap mereka berdua secara bersamaan, yang kemudian tante dan bu dhe berlari ke arahku mencoba mencubit aku lagi, tapi aku masih bisa menghindar walaupun berikutnya tidak sama sekali.