Wild Love Episode 13
Ibu menyambutku dengan raut wajah kebahagiaan
Ibu menyambutku dengan penuh kebahagiaan seakan-akan sudah lama tak jumpa, Tante Ratna, Pak dhe (Paman) Andi semua berkumpul terlihat juga nenek Ayu dan Kakek Warno yang sedang bersendau gurau dengan adik-adikku dari tante ratna dan pak dhe Andi. Tante Ratna memiliki 2 orang anak, cowok berumur 10 tahun dan yang cewek berumur 7 tahun sedangkan Pak Dheku memiliki Tiga orang anak, anak pertama berumur 11 tahun, anak kedua berumur 9 tahun dan anak ketiga berumur 5 tahun.
Ketika semua berkumpul tampak dari semuanya terlihat bahagia. Sedikit cerita, Ketika Pak dhe menikah dengan bu dhe bertemulah tante ratna dengan Adik dari istri pak dhe, mereka saling jatuh cinta dan akhirnya mereka menikah juga. Jadi, Istri Pak dhe dan Suami Tante Ratna adalah kakak beradik.
Di sela-sela kebahagiaan itu muncul sebuah tanda tanya besar Kenapa aku tidak pernah bertemu dengan kakek dan nenek dari Ayah?. Pertanyaan muncul dan aku simpan dalam hati, pertanyaan yang muncul karena berbagai hal aneh yang terjadi di minggu ini. Kami berkumpul bercerita mengenai berbagai macam hal dari A hingga Z dai 0 hingga 9.
“Arya, dah punya pacar belum?”
Tanya tante ratna yang disampingnya duduk suaminya Om Andra Dwi Kuncoro dengan wajah yang ramah.
“Iya nih, dah punya belum masa 20 tahun masih Jomblo?”
Sambung pamanku yang di dadanya rebah kepala dari istrinya Ika Ana Kuncoro nan cantik yang juga tersenyum kepadaku.
“Mas sama dik ratna itu bagaiman to biarkan Arya kuliah dulu baru nanti mencari pacar”
Jawab Ibuku dari belakang sambil membawa senampan minuman hangat.
“Belum Pak dhe, tante tidak laku aku ini”
Ucapku yang dibarengi dengan tawa mereka semua.
“Masa cowok seganteng kamu belum laku? Jangan-jangan“
Ledek tante Ratna.
“Bener juga ya Rat, ada yang tidak beres sama Arya”
Ucap Tante Ika menimpali Tante Ratna, belum juga aku menjawab giliran pak dhe dan Om Andra yang menimpali secara bersamaan.
“Wah iya ini jangan-jangan Arya”
Ledek kedua laki-laki di depanku.
“APAN SICH TANTE, OM SAMA PAK DHE ITU? AKU MASIH NORMAL YA”
“Ibu, belain aku to ya”
Ucap ku kepada Ibu.
“Kakak udah gede masa minta di belain sama bu dhe”
Ucap anak tante ratna.
“Sudah-sudah kaya kalian umur 20-an sudah punya pacar saja”
Bela Ibu.
“Tapi kan punya banyak fans dari lawan jenis, weeeek ketimbang Arya, emang punya fans?”
Celetuk pak dhe-ku, belum sempat aku menimpali.
“Ooooo jadi bangga ya punya banyak fans?”
Ucap Bu dhe Ika dengan tangan bersedekap memandang tajam ke arah pak dhe.
Heran dengan tingkahku
Aku melihat itu semua kemudian tertawa terbahak-bahak, semua orang yang berada di situ awalnya heran dengan tingkahku kemudian mereka pun ikut menertawakan Pak dhe. Kakek dan Nenek hanya menggeleng-gelengkan kepala saja melihat tingkah laku anak dan cucu-cucunya.
“EEEE AAAA EEEE AAAA EEEE AAAA ada yang marah tuh”
Ledekku ke pak dhe.
Suasana tetap riang walaupun saling lempar ejekan dan gurauan. Hingga pukul 21.30 tampak wajah mereka sudah mengantuk dan mulai menguap satu per satu. Satu per satu mereka minta ijin untuk berangkat menuju ke kamar masing-masing.
“Arya kamu tidur sama Ibu kamu saja, karena disini kamarnya cuma tiga”
Ucap nenek kepadaku.
“Tidak mau nek, kan Arya sudah besar masa tidur sama Ibu, Arya tidur di ruang tamu saja”
Jawabku.
“Hush, tidak boleh membantah nenek”
Ucap pak dhe meniru aksen Kakekku, di iringi gelak tawa dari mereka semua.
Kakekku hanya geleng-geleng kepala ketika melihat ulah pak dhe. Akhirnya aku menuruti perkataan nenekku, semua akhirnya masuk ke dalam kamar. Aku kemudian berjalan ke arah dapur untuk mengambil air putih. Minggu ini benar-benar aneh, belum juga aku mengakhiri minggu ini sudah banyak pertanyaan dari dalam otakku.