Wild Love Episode 12
Hal mengejutkan
“Oia besok jumat sampai minggu Ayah ada acara, sedangkan Ibumu akan pergi ke rumah kakek kamu jadi nanti kamu dirumah sendiri, nggak papa to nak?”
Kata Ayah membuka pembicaraan.
“Tidak apa-apa Romo, nanti sabtu saya juga mau izin menginap di rumah teman saya, mengerjakan tugas”
Balasku sambil mencuci piring.
“Oya sudah besok pagi Romo akan mengantar Ibu kamu, berarti jumat kamu dirumah sendiri”
Balas Romo.
“Iya nanti kabari Ibu kalau sudah sampai di rumah temen kamu itu, mbok yaho kapan-kapan di ajak maen kesini”
Ucap Ibu.
“Ah malas bu, nanti Arya tidak bisa curhat sama Ibu”
Jawabku dengan senyuman nakal ke arah Ibu, Ibu menjawab dengan sontekan kakinya ke arah kakiku.
Semua sudah bersih, romo beranjak ke ruang keluarga aku pun menuju kekamar. Sebelum pergi ke kamar Ibu, berbisik kepadaku nanti malam akan ke kamarku. Aku tersenyum dan merasa senang sekali. Ibu kemudian minta izin ke Ayah untuk tidur lebih dahulu, aku pun naik ke atas. Ketika di tengah-tengah tangga tampak di televisi sedang menampilkan sebuah berita tentang terungkapnya kasus korupsi di Instansi pemerintahan.
Tampak penyiar memberitakan bahwa ada saksi dari pihak dalam kementrian yang siap membeberkan semua orang-orang yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut dengan inisial KS. Saksi ahli ini sedang dalam pengajuan perlindungan ke Lembaga Tembok Pelindung Saksi. Kuamati berita tersebut dan kemudian kulanjutkan melangkah menuju kamarku, aku masuk dengan hanya menutup sedikit pintuku, posisi pintu masih terbuka sedikit. Jam dinding di kamarku menunjukan pukul 20.00, kurebahkan tubuhku sekilas aku mulai mengingat berita tadi yang baru saja aku lihat.
“itu adalah instansi tempat Ayah bekerja, masa bodohlah yang penting malam ini, mungkin tidak malam ini, bisa bahaya jika nanti Ibu berteriak terlalu keras”
Bathinku.
Aku kemudian tertidur dalam lamunan akan tubuh indah Ibu membuatku tidur dengan posisi cenggur. Aku bermimpi aneh, kulihat sepasang kerbau sedang bertarung mati-matian dengan mata tertutup, keduanya saling menyeruduk dan saling membunuh tanpa mengetahui siapa lawan mereka.
Kaulah yang menentukan kemenangan
Hingga akhirnya satu dari kerbau itu pada penutup matanya terbuka sedangkan kerbau satunya lagi masih tertutup pada kedua matanya. Hingga akhirnya seorang laki-laki tua berjubah putih dengan ikat kepala yang sedikit memperlihatkan rambut putihnya mendatangiku yang melihat pertandingan tersebut.
“Kaulah yang bisa menentukan kemenangan dari pertarungan kerbau itu”
Kata lelaki tua, kemudian tanah seakan-akan bergejolak. Aku terbangun kaget setengah mati.
“Apa akan ada gempa bumi? Mimpi yang aneh…”
Bathinku.
Kulihat jam dinding menunjukan pukul 22.00 aku terjaga aku melangkah menuju lantai bawah dengan maksud untuk mencuci muka sesampainya aku di pintu kamar kudengar Ayahku sedang bercakap-cakap dengan seseorang di telepon genggamnya. Tak jelas apa yang di bicarakan oleh Ayahku karena gangguan dari suara TV yang sedang menyiarkan sebuah pertandngan sepak bola.
“Bereskan tanpa cela dan”
Kata Ayah pada seseorang ditelepon.
Hanya itu yang aku dengar, aku kemudian mengurungkan niatku untuk turun ke bawah. Kembali ke tempat tidur dan memikirkan apa yang sebenarnya sedang Ayah lakukan dan rencanakan. Aku dan Ayah memang tak pernah berbicara dari hati ke hati jadi aku tidak pernah tahu apa yang Ayah kerjakan selama ini di luar sana.