Wild Love Episode 12
Pakaian yang membuat ibu semakin cantik
“Kok keras sekali ngoroknya?”
Ucapku kemudian aku mengarahkan pandanganku ke Ibu, aku sangat tertegun untuk kedua kalinya.
“Bagus tidak?”
Ucap Ibu.
“Malah bengong”
Lanjut Ibu.
“Cantik bu, kapan-kapan pakai ini ya?”
Ucapku.
“Tapi jangan disobek karena ini hadiah dari kekasihku”
Ucapnya kepadaku.
“Ya ndak lah bu, ibu kekasihku tersayang”
Jawabku, terlihat seorang wanita menggunakan kebaya putih yang sama seksinya dengan sebelumnya walau kutang yang dipakai tidak diganti dengan pasangan kebaya putih ini.
Seharusnya Ibu memakai kutang warna putih juga tapi mungkin untuk mempercepat ganti pakaiannya. Ibu kemudian melangkah ke arahku dan memelukku diringi kecupan pada pipiku.
“Besok entah kapan, Ibu diajak jalan-jalan keluar kota ya, dimana tidak ada yang mengenal kita”
Ucap Ibu.
“Ibu ingin memberikan semuanya ke kamu, karena Ibu ingin sekali merasakan masa muda Ibu yang terbuang karena Ayahmu”
Lanjut Ibu, aku tertegun dan memandang Ibu, kemudian kukulum bibir Ibu dengan penuh semangat.
Ibu melepaskan ciumannya dan beranjak melangkah untuk mencoba memakai pakaian yang lainnya lagi.
Satu persatu Ibu mencoba memakai pakaian yang aku belikan. Tampak seorang wanita sedang memilih-milih BH yang akan dipakai, dan mengesampingkan BH yang kekecilan dan kebesaran. Kemudian mulai mencoba pakaiannya satu persatu. Suatu eksotisme sendiri dihadapanku, melihat Ibu telanjang kemudian tertutupi pakaian lagi.
Pakaian pertama berwarna hitam, sebuah kaos ketat yang terbuat dari kain tipis dengan lebih tepatnya itu adalah tank-top kemudian di pakainya jaket sport hitam dari kain (bukan dari jeans) yang tidak di tutupnya pada bagian depan bertuliskan sebuah kesebelasan kesayanganku. Bagian bawah Ibu memakai celana kain warna hitam yang sedikit cutbray, ketat hingga bagian lutut dan melebar sedikit dari lutut kebawah.
Ibu terlihat lebih muda
Sangat kontras jika saja jaketnya tidak di pakai akan sangat terlihat kulit putih Ibu. Jujur Ibu tampak seperti berumur 28-an. Pada pakaian kedua Ibu masih mengenakan celana jeans itu tapi sekarang memakai kaos ketat dengan belahan dada sangat rendah tetapi longgar pada bagian perutnya kebawah berwarna putih dengan lengan yang tertutupi hingga sikunya.
Ibu tampak lebih seksi kali ini. Ibu tampak berjalan mondar-mandir ke kanan dan kekiriku memamerkan tubuhnya yang diselingi dengan canda gurau tapi pelan-pelan agar Ayah tidak bangun. Lama sekali kami bersama, hingga Ibu melepas semua pakaian dan mentanya di dalam almari kemudian memakai pakaian nya kembali. Kami akhiri kebersamaan kami dengan pelukan, remasan, ciuman hingga akhirnya aku rebah di pangkuan Ibu. Ibu mengelus-elus kepalaku hingga akhirnya aku tertidur.
Dalam tidur aku bermimpi tapi berbeda, tak tampak apapun hanya darah yang mengalir dari salah satu hewan yang sudah tak jelas lagi bentuk dan rupa dari hewan itu. Karena yang kulihat hanya bayangan hitam berbentuk hewan entah itu kerbau, sapi, atau bison. Mungkin kerbau tapi kali ini sangat terlihat lebih berbeda karena bentuknya lebih besar. Dan kemudian tampak gelap.