Wild Love Episode 10
Merasa cemburu
Ibu melangkah ke arah meja telepon, kupandangi Ibuku. Tubuh anggunnya sekarang milikku. Ketika Ibu mengangkat telepon, Aku dekati Ibu dari belakang, Kupeluk Ibuku kuletakan kepalaku di bahu kanan Ibuku.
“Halo sugeng (selamat) siang dengan Keluarga Mahesa”
“Oh kang mas to”
Seketika aku mendengar nama itu mendidih darahku dikepala. Kupeluk Ibu semakin erat. Dan Ibu kaget atas perlakuan itu.
“Jangan lama-lama Arya tidak suka”
Bisiku ditelinga kanan Ibuku. Ibu kemudian menoleh ke kanan dengan tangan kanan menutupi ganggang telepon itu.
“Iya sebentar ya”
Jawab Ibuku kalem.
Melihat Ibu yang masih memegang gagang telepon membuat Aku semakin emosi, langsung aku tarik pinggul Ibuku kebelakang. Tangan kanan Ibu sekarang menjadi tumpuan tubuhnya. kumasukan dedek arya kevagina Ibuku, dengan begitu mudahnya, karena memang sudah dibasahi cairan kenikmatan.
“Eh”
Jerit kecil Ibuku.
“Bagaimana Romo? Ouwh ini tadi kaget ada cicak jatuh di meja telepon”
Jawab Ibuku. Aku memang terbakar dengan emosi tapi kugoyang pelan karena aku tidak ingin Ibuku ketahuan. Ini juga demi kebaikanku.
“Nanti malam jam berapa kang mas?”
Tanya Ibuku.