Wild Love Episode 09
Keduanya menikmati ritmenya
Aku menjilati vagina Ibuku seperti halnya menjilati es krim, kusapu vagina Ibu dari bagian bawah keatas dengan lidahku. Terus aku lakukan seperti itu. Jilat jilat dan jilat. Kemudian jilatanku aku hentikan tepat pada bagian atas vagina Ibuku, tepat di klitoris Ibuku.
“Aduh… enak nak… itil krasa (terasa) enak… ah ah ah itile (klitoris) kamu apakan aaaaa…..”
“Ussssttttt ah ah ah ah jilati terus itil Ibumu enak…..”
Racaunya.
Dengan sedikit variasi seperti yang aku tonton dari film porno, aku masukan jari tengahku. Kini aku masukan jari tengahku ke liang senggamanya dan aku kocok.
“Aaaaaaaaahhhh… enak nak… enaaaaaaaaak terus terus”
Racau Ibuku.
Sebenarnya aku kurang begitu tahu mengenai permainan ini, kukocok terus jariku di liang senggamanya. Kadang aku menekuk jariku ketika di dalam vagianku dan menyentuh bagian dalam atas vagina Ibuku dan Ibuku mengerang nikmat.
“Ah…. ya nak seperti itu enak…. arya enaaaaaaak….”
Racaunya.
“Beneran enak bu kalo dimasuki jari Arya? ini belum kontol Arya lho bu”
Jawabku sambil melepas permainan lidahku di itilnya yang kemudian aku lanjutkan lagi permainan itu dengan sedikit kocokan jariku.
“Enaaaak enaaak, jari Arya enak, kontol arya juga enak, semuanya ssssshhhhh…. punya arya enak”
Racaunya.
Kembali aku mempercepat kocokan jariku, tak lupa aku menjilati klitoris Ibuku.
“Terus nak terus, Ibu mau keluar….”
Racaunya kembali.
Aku percepat kocokanku di liang vagina Ibuku, semakin cepat dan semakin cepat. Sambil mengocok kadang aku menyedot-nyedot itil Ibuku.
“Ibu keluaaaaaar… ah ah ah ah ah”
Ibu berteriak nikmat, tubuhnya sedikit melengking ke atas dan seketika itu pula akupun menhentikan kocokannku. Terlihat nafas Ibu tampak tersengal-sengal.
“Nuakal banget kamu le, ora driji ora kontol gawe kelojotan ibu (enggak jari enggak kontol buat kelojotan)”
Kata Ibuku sambil ngos-ngosan. Kuarahkan jariku kemulutnya dan hap dikulumnya jariku.
“Mmmmmmmm… kalau Arya pengen masuk, dimasuki saja nak, Ibu juga pengen”
Lanjut Ibuku sambil melepas kulumannya.
“Nanti aja bu setelah Arya mandi”
Jawabku sambil tersenyum nakal.
“Kamu nakal ya, sekarang pokoknya”
Paksa Ibuku.
“Ibuku, kekasihku, harus nurut sama Arya nanti Arya kasih lebih”
Janjiku.
“Beneran lho”
Kata Ibuku sambil menaruh kepalanya di dadaku dibarengi dengan kecupan mesra di leherku. Tampak Ibu sedang mencoba mengumpulkan tenaganya untuk bisa beraktifitas kembali.
“Kita makan pagi dulu yuk sayang”
Pintaku.
“Iya sayangku cintaku”
Jawab ibuku.
Ibu kemudian melepaskan pelukannya, kemudian beranjak dari tempat tidur untuk mempersiapkan makan pagi. Disusul aku dari belakang. Ketika berjalan aku peluk Ibuku dan aku tarik dan lepas jaritnya.
“Ih…. nakal banget anak Ibu sekarang”
Ucap Ibuku manja sambil membalikan tubuh indahnya dan meremas dedek arya.
“Arya pengen lihat Ibu telanjang terus hari ini”
Jawabku nakal. Ibu kemudian berbalik dan mengecup bibirku.
“iya Iya sayaang.”
Senyum Ibu sambil meninggalkan aku yang masih berdiri di kamar.