Wild Love Episode 06

Riasan Sederhana yang menawan Wild Love

Riasan yang sederhana, tanpa sanggul hanya rambut yang digelung kebelakang hingga membuat leher jenjang indah itu tak tertutup rambut. Tampak sedikit rambutnya terurai kedepan menutupi sedkit wajah putih cantiknya. Kulitnya yang putih serasi dengan apa yang di pakai oleh wanita yang berada di hadapanku. Payudara? Jujur saja aku belum bisa memastikan berapa ukurannya karena memang aku belum pernah memegang dan menanyakan kepada Ibuku. HEI HEI! kenapa pikiranku menjadi mesum seperti ini, tujuanku masuk ke kamar ini kan untuk membereskan kamar tamu membantu Ibu dan menunggu eksekusi amarah dari Ibu.

Wanita dengan wajah sendu itu kemudian berdiri, secara perlahan layaknya adegan slow motion wanita itu mendekat ke arahku. Dengan senyuman nan elok kepadaku, Ibu semakin dekat. Dengan jarak kurang dari 1000 milimeter, Ibu mengulurkan jari manis tangan kirinya. Tampak cahaya di wajahnya yang berbalutkan sinar kebahagiaan dan kasih sayang. Terpancar cinta seorang wanita kepada laki-laki.

“Ibu menunggumu terlalu lama, sudah membeli cincin yang Ibu inginkan?”

Suara yang lembut sekali berbeda sekali dari yang pagi meluncur dari bibir indah bergincu tipis berwarna merah jambu.

Aku masih terdiam, melihatnya membuatku masih tertegun dengan apa yag aku lihat. Kecantikan khas dari daerah tempat tinggalku dengan sedikit tambahan kecantikan perpaduan dari negara lain.

“Nak”

Suara lembut itu kembali mengalir dari bibir merah jambu itu.

“Ibu ayu banget (cantik sekali)”

Kataku lirih, hanya dibalas dengan senyuman Ibu kepadaku.

“Mana?”

Lanjut Ibuku.

Kuambil kotak kaca yang berisikan cincin yang di inginkan Ibuku, sama persis dengan gambar yang di berikan kepadaku. Ketika aku mengeluarkan cincin itu, ibu semakin mendekat dan mengulurkan jari manis tangan kirinya kepadaku. Terasa sedikit aroma wangi parfum yang khas dari bunga melati dengan sedikit wangi dari bunga yang lain, entah bunga apa itu.

“Coba nak kau pakaikan cincin itu kejari Ibu”

Lembut suara itu kembali mengalir, suara yang seakan-akan telah di bubuhi pelembut pakaian.

Laki-Laki yang di inginkan

Mendengar perintah Ibu aku langsung membuka kotak cincin pesanan Ibu. Kuambil dengan kedua jariku, dengan sedikit gugup dan sisanya adalah sangat gugup, aku kemudian memakaikannya. Perasaan yang sangat gugup sekali hingga ketika aku memegang tangan itu serasa terpeleset berkali-kali walau pada akhirnya terpasang.

Jelas saja, aku tidak pernah melihat Ibu secantik malam ini dan sangat berbeda jika di bandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Cincin itu terpasang tapi dan dengan amat sangat tiba-tiba kulihat ada air yang keluar dari matanya turun deras seperti terpeleset karena mungkin sangat halusnya pipi Ibu.

“Hiks hiks terima kasih nak ini kado terindah yang pernah Ibu dapatkan”

Sambil memandangku dan memegang pipiku kananku dengan lembut.

“Sekarang Ibu menjadi milikmu sekarang, ibu akan menjadi wanitamu, dan akan menjadi wanita pertamamu”

Ucap Ibu dengan wajah yang basah karena air matanya.

“Ibu tahu ini salah, tapi Ibu sudah terlanjur terlalu sayang dengan kamu nak, kamu yang selama ini selalu memberi perhatian lebih kepada Ibu ketika ibu harus sendiri menanggung beban perih di hati Ibu. Ibu telah terjebak, di dalam hal yang tidak seharusnya, tetapi Ibu sudah memutuskan. Kamu selalu berikan apa yang selama ini Ibu idam-idamkan dari seorang laki-laki yang sebelumnya belum pernah Ibu dapatkan dari laki-laki manapun, dan kamu benar-benar memberikan kado yang indah buat Ibu nak. Sekarang dan selanjutnya Ibu akan selalu bersamamu. Asalkan kamu selalu memegang janji kamu untuk selalu menyayangi Ibu, Ibu milikmu”

Lanjut Ibu dengan air mata yang menetes mengalir di pipinya.

Aku terdiam, aku peluk Ibuku. Kupeluk erat tubuh Ibuku serasa tak ingin melepaskannya.

“Bu semalam semestinya Arya tidak melakukannya, arya sayang banget sama Ibu”

Ucapku terpotong dengan posisi memeluk Ibuku, melingkarkan kedua tanganku dipinggangnya dan kepala Ibu bersandar tepat di dadaku.

“Semua telah terjadi. Ibu telah berbuat kesalahan karena menyayangimu berlebihan, melebihi rasa sayang seorang Ibu kepada anaknya, Ibu mohon sayangi Ibu seperti rasa sayang Ibu kepadamu nak”

Potong Ibuku.

“Semalam ya karena semalam Ibu yakin kamulah laki-laki yang bisa memberi kebahagiaan keapada Ibu”

Lanjut Ibu.

“Bu bukankah seharusnya Arya, selalu menyayangi Ibu”

Balasku.

“Ibu akan ceritakan semuanya asal kamu mau memperlakukan Ibu selayaknya kekasihmu, kasih sayang terhadap seorang wanita, Jika itu kamu benar-benar sayang Ibu, jika tidak segeralah tinggalkan kamar ini”

Potong Ibuku.
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 06
Pages: 1 2 3 4 5

You may also like...