Misi Balas Dendam Episode 72E
Misi Balas Dendam (Episode 72E)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 72E, Tak terasa cahaya keemasan mulai terpancar di arah timur….. Dan suara ayam yang saling bersahutan di segala penjuru….. Dan aroma masakan kami mulai memenuhi ruangan….. Satu persatu wanitaku mulai sadar…. Di mulai Dari tangisan anaknya Mia yang mengawali bunyi di lantai atas ku…. Lalu suara percakapan mulai terdengar dari setiap kamar menandakan mereka akan segera keluar dari tempat mereka beristirahat.
“ siapa yang masak sepagi ini….. “
ujar Jelita yang baru tersadar dari tidurnya yang begitu lelap.
“ entahlah…. Yang jelas Aroma nikmat…. “
ucap Safira yang tampak masih belum beranjak dari tidurnya sambil memeluk Anaknya.
“ Semuanya…. Ayo bangun….. “
ucap Liana.
“ benar kata Liana…. Karena kalau kalian semua tidak segera bersiap tuan akan meninggalkan kalian selamannya…… “
tambah Hera yang ternyata sudah selesai mandi dan masih berusaha menghairdyer rambutnya.
“ Kau juga sudah siap Fina….. “
ucap Safira terkejut.
“ hari ini sangat spesial….. Dan perang terbuka sudah di tabuh . … Kita akan ke pulau cinta disana sudah bersiap wanita lain yang akan menyambut tuan…. Bukan hanya wanita yang ada disini….. Apalagi aku sudah jauh tertinggal karena aku sudah cukup lama jauh dari sisi tuan….. “
ucap Fina.
“ Benar kata Fina …..aku dan dia kami harus mengejar ketertinggalan kami….. “
ucap Liana tersenyum.
“ Wah persaingan semakin sulit…. “
ucap Mia sambil menimang anaknya.
“ kalau begitu aku yang harus mandi duluan….. “
ucap Safira… Langsung melompat….. Dan diikuti oleh Jelita yang juga langsung mengejar nya…… Diikuti suara tertawa dari semua nya.
Berbeda dari kamar Sebelah yang terdengar berisik…. Kamar kedua ini cukup tenang…. Keduanya sama-sama sudah berada di meja Rias….. Keduanya adalah Berlianda dan Ruliyana yang tampak saling mengingatkan satu sama lain.
” huhuuuu hhhh….. “
nafas panjang dihembuskan Oleh Ruliyana.
“ kau nerves….. “
ucap Berlianda tersenyum…. Sambil menatap wajah Ruliyana dari cermin didepannya.
“ iya awalnya aku cukup percaya diri untuk mengabdi bersama tuan….. Tapi setelah melihat semua wanita disini aku semakin pesimis bisa melakukan itu….. Semuanya sangat cantik sepertimu Berlianda sedangkan aku….. “
ucap Ruliyana.
“ tuan adalah pria yang cukup hebat….. Dan dia orang yang mempunyai penilai yang berbeda dari kebanyakan pria….. Dia tak hanya melihat kecantikan seseorang…. Tapi bakat dan kemampuan pun mempengaruhi hal itu….. Jadi jangan putus asa …. Kau itu cantik Ruli…. “
ucap Berlianda sambil mengangkat Kepala Ruliyana yang sedikit tertunduk untuk menatap cermin didepan keduanya.
“ Terima kasih Berlianda….. Aku akan berjuang untuk bagian ku….. “
ucap Ruliyana yang tiba-tiba kembali bersemangat.
“ bagus…. Sebaiknya kita keluar sekarang….. “
ucap Berlianda berdiri sambil mengulurkan tangan pada Ruliyana.
Berlianda banyak berubah dari sikap angkuh dan kasar yang biasa dia pertontonkan…. Sebenarnya dia belajar banyak dari kesederhanaan Ruliyana…. Beberapa hari tinggal bersama Ruliyana mengubah segala sudut pandang Berlianda…. Itu yang membuat wanita cantik ini semakin istimewa kedepannya.
Lalu di kamar ketiga.
Juga dengan perbedaan suasana yang jauh dari kamar royalwin indonesia 1 sebelumnya….. Di sini sangat hening dan tak ada semangat seperti yang di pancarkan dua kamar sebelumnya….. Keempat orang di sini seakan menunjukkan raut wajah bahagia….. Mereka pun sibuk dengan masalah-masalah pribadinya…. Nila yang termenung melihat cahaya keemasan yang mulai tampak dari ufuk timur di beranda Kamar…. Sedangkan Mutia menghabiskan waktunya dengan meratapi nasibnya di guyuran air shower yang membasahi tubuhnya….. Dia masih tak percaya dengan apa yang terjadi dengan dirinya….. Dia belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya saat ini….. Lalu dua yang lain saling berpelukan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun….. Hanya air mata yang membuat bengkak kedua ibu dan Anak ini….. Seakan Tami dan Mala berbicara dalam bahasa kesedihan….. Keduanya bingung dengan apa yang selanjutnya akan terjadi pada mereka….. Hingga hanya air mata yang dapat berbicara dengan kondisi saat ini.