Misi Balas Dendam Episode 66D
Aku mendengar suara yang lazim ku dengar
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 66D, Tante Ratna mengejarku ke bawah tapi aku sudah menghilang… Dia sedikit Heran tapi dia sadar kekuatan memang tak masuk Akal… Membuatnya hanya tersenyum sambil menyentuh Payudara… Dan kembali melihat keadaan anak tersayangnya.
Aku kembali ke proyek pelabuhan yang mangkrak dalam pengerjaannya… Ketika aku hampir sampai ke tempat aku meninggalkan Edi dan Tami… Aku mendengar suara yang lazim ku dengar apalagi semenjak aku jatuh jauh dalam kesesatan… Kulihat Edi dengan penuh semangat mengenjot Tami yang begitu pasrah sambil berpegangan dengan kotak kayu di sampingnya…. Jelas aku tak ingin menggangu mereka…. Apalagi aku tahu Edi baru kehilangan cinta pertama nya… Jadi Wajar jika aku membiarkan Edi melakukan itu… Jadi ku biarkan keduanya…. Aku memilih untuk berjalan mengelilingi daerah ini.
Aku merasakan kantong Celanaku cukup berat… Ternyata selain ada Handphone ku… Ada dua Handphone yang tak ku ingat mengapa ada di kantongku… Handphone pertama ku buka…. Dari Wallpaper yang terlihat aku tak mengenalnya…. Aku berusaha mengingat mengapa handphone ini ada di kantongku… Lalu beberapa saat kemudian aku tersenyum karena aku menemukan Alasannya mengapa aku membawa handphone nya…. Aku melihat Jam… Sesuai prediksi sekitar kurang lebih 20 menit lagi wanita itu akan tiba disini… Sepertinya wanita ini akan menambah daftar panjang Budak ku… Tapi aku belum memutuskan dia akan ku miliki atau memberikannya kepada Edi.
“ Mba Nila seperti apa wajah Realnya… “
ucapku tersenyum bahagia… Menanti kejutan yang mungkin akan kudapatkan.
Lalu handphone yang satunya…. Ini milik Tami ternyata…. Baru saja aku akan menyimpannya handphone itu bergetar dengan nama ibu yang memanggil…. Mungkin ini hadiah buatku diakhir perangku lalu mengapa aku harus menolaknya.
Menikmati kebahagiaan sisa yang mungkin diberikan padaku di waktu yang semakin sempit….. Biar aku bisa menghilang dalam pekat malam dengan senyuman.
“ assalamu’alaikum… Nak… Kamu dimana…. “
ucap lembut suara yang menyambutku saat aku menempelkan Handphone milik Tami.
“ maaf Ibu…. anakmu tak akan pulang… “
ucapku membalas.
“ halo… Ini siapa… Dimana Anakku… “
ucapnya yang mungkin terkejut.
“ Dia ada di tangan ku… Tergantung pada keputusan anda…. Jika anda ingin anak Anda selamat…. “
ucapku sambil tersenyum.
Aku benar-benar menjadi monster sekarang
Aku benar-benar menjadi monster sekarang…. Tapi anehnya aku makin menikmati hal ini…. Tak ada rasa takut dan cemas seperti sebelumnya…. Mungkin ini kutukan ku semakin banyak aku kehilangan aku akan semakin kehilangan banyak sifat manusia ku.
“ mau apa kau… Tolong jangan lukai anakku…. Aku akan melakukan sesuai keinginanmu… “
ucap Wanita yang tampak sangat panik.
“ Pertama jangan katakan apapun Ini kepada siapapun, kedua kau harus datang kesini dengan lingerie seksi berwarna Pink, hanya gunakan Celana Dalam, gunakan High heels.. Dan yang terakhir bawa semua perhiasan yang ada di kotak perhiasan mutiara lalu datang lah setelah semua syarat itu kau penuhi…. Ku berikan waktu dua jam dari sekarang… Jika kau gagal memenuhi permintaanku makan ucap kan selamat tinggal pada putrimu…. Dan jangan mencoba berbohong karena aku mengawasi mu dari sini…. Sedikit melanggar maka batal sudah perjanjian kita…. “
ucapku berkata sesuai dengan panduan otakku saja…. Pakaian yang ku sebutkan itu adalah pakaian yang terakhir digunakan oleh Arini saat membuat nafsu liarku bangkit tadi malam…. Lalu kuputuskan telpon itu tanpa menunnggu jawaban setuju atau tidak.
Mungkin ini hal gila pertama ku… Aku tak tahu bentuk tubuh wanita ini… Bagaimana jika seorang nenek berusia diatas 70 tahun mengunakan Lingerie yang super seksi…. Alamak itu pasti sangat lucu… Dan pasti akan ku berikan pada Edi sebagai kado ku padanya tapi jika wanita ini seseksi Nadia atau seperti Airini mungkin aku akan menikmatinya terlebih dahulu…. Tapi menunggu waktu berlalu akan sangat membosankan… Jadi selama aku menunggu dengan kekuatan pemurnian dari api Suci Rage Bear dan Sun Bear aku memurnikan tempat ini dari beberapa yang yang tergeletak… Hingga aku memutuskan untuk tidur sementara.