Misi Balas Dendam Episode 60A
Paman Munir terus memacu Jantung tuan Alex
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 60A, *beeeep…beeeep ….beeep… Suara dari alat perekam detak jantung Alex berbunyi yang menandakan kalau persentase hidup Alex semakin melemah …. Gambar-gambar bergelombang itu berubah menjadi garis lurus…. Membuat Munir langsung naik keatas tubuh tuannya yang sudah tak berdaya…. Dengan kedua tangan nya dia memacu jantung tuan Alex untuk kembali berdetak …. Dengan ritme paman Munir terus memacu jantung tuan Alex…. Tapi tak ada perubahan berarti pada Layar… Dan garis lurus masih terlihat pada layar.
“Elektrik Shock”
teriak Munir pada Lariza.
Dengan cepat Lariza menarik menarik Alat yang di maksud …. Lalu memberikan alat yang berbentuk Seperti dua setrika pakaian.
“200 Joule…”
ucapnya angka yang digunakan untuk alat itu… Dan Lariza dengan cepat memutar sesuai keinginan dari Paman Munir.
* Brruuuugh… Alat itu di tempelkan tepat di dada tuan kami … Dan tiba tubuh tuan terguncang … Dan itu terus di lakukan ….paman Munir mulai pucat …. Karena alat ini tak mampu mengubah apapun… Dia terus menyuruh Lariza mengubah nilai untuk memperkuat Elektrik Shock nya… Tapi tak berubah sedikit pun… Dengan tubuh yang bergetar ….paman Munir melihat jam tangannya.
” Alex Syarizal Meninggal Dunia pukul 14.34 Wib… Karena kegagalan Jantung”
ucap Munir tak bisa menahan kesedihan.
Seorang veteran perang keluarga yang begitu mengerikan… Tak sanggup menahan air matanya … Ini kedua kalinya dia melihat tuan yang harus di lindungnya meninggal dunia di depannya.
Lariza yang di samping Munir pun langsung kehilangan keseimbangan nya dan jatuh kesofa tangisannya begitu keras.
” Lariza … Kita harus memberi tahu yang lain berita ini….”
ucap Munir yang sudah berusaha lebih tegar.
” paman apa Tuan Alex benar-benar telah meninggalkan kita….”
ucap Lariza.
Munir hanya mengangguk dan mengajak Lariza menuju ke luar ruangan yang sudah di tunggu oleh para wanita Alex.
” Paman apa Alex sudah baikkan…”
ucapku menjadi orang pertama yang menanyakan keadaan tuanku.
” Ini menyakitkan tapi Alex telah meninggalkan kita semua….”
ucap Munir.
” Apa maksudmu paman… Ini bukan waktunya bercanda….”
teriak Yurika.
” Maafkan Aku Yurika …. Aku dan Lariza sudah berusaha sangat keras …. Tapi kami tak bisa melawan takdir….”
lanjut paman Munir.
” ini semua salah Liana …. Wanita itu harusnya ku bunuh…”
teriak Hera yang sudah siuman.
” Tenang Hera …. Jika kau menyerang sekarang kau hanya akan mati konyol…. kita sudah kehilangan banyak kekuatan hari ini…. Dan ini bukan salah Liana …. Jika saat itu kau yang berada disana … Alex akan melakukan hal yang sama ….jadi tenang kan diri kalian semua….”
ucap Munir coba menenangkan semuanya …Meskipun tangisan semakin banyak pecah.
” Ini semua salahku …”
ucap Safira menutup wajahnya.
” Kakak…. Ada apa …”
ucap Marosa menenangkannya.
” Seandainya aku bisa menahan nafsuku …. Aku bisa menyelamatkan tuan… Fina telah menitipkan Makhluk Mistisnya padaku….karena Fina sudah memprediksi hal buruk akan terjadi …. Tapi malah aku pingsan karena menikmati kontol tuanku…”
ucap Safira memukul dadanya berulang kali.
* plaaakkk… Tamparan keras di pipi safira oleh Tia.
” Safira … Ini bukan hanya kesalahan kau saja … Ini kesalahan kita yang tak mampu melindungi tuan …”
ucap Tia menyesal tak bisa menjadi perisai buat tuannya.
” As Company belum kalah … Masih ada kita …”
ucap Alma memberanikan diri berbicara.
Tiba-tiba * aaaaakkkkggg…. Akhhhh.. Hhheeekhhh… Geraman datang dan semakin mendekat… Membuat Neti, Hera, Yurika, Edi, dan Rico bersiap untuk menyerang.
Pintu utama rumah kedua dihancurkan … Muncul sesosok Makhluk Mistis berbentuk Harimau besar masuk kedalam Rumah dan terus mendekati kamar operasi.
“Brave Beast Tiger…. ”
ucapku.
” Dia Makhluk Mistis penjaga makam keluarga As…”
ucap Jia.
” Apakah dia musuh …???”
tanya Henny melihat Makhluk Mistis itu terus mendekati kami.
Tapi Makhluk Mistis itu tak mengeluarkan Aura jahat … Justru terasa sangat hangat… Dan mampu menenangkan Hati …. Aura yang begitu dikenal oleh Munir.
“Hentikan serangan kalian … Dia adalah Raja Ketiga Keluarga As….”
ucap Munir langsung berlutut untuk memberi hormat.
” Itu berarti … Dia ayahnya tuan…”
ucap Tia terkejut.
