Misi Balas Dendam Episode 57B
Senjata api rakitan di punggungnya
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 57B, Sebenarnya aku akan dengan mudah menghabisi mereka jika mengunakan kekuatan monster ku …. Tapi aku ingin menjadikan mereka lawan tandingku tanpa mengunakan kekuatan dari leluhurku… Aku sudah lama tak mengunakan kemampuan tempurku.
Setelah memperhatikan cukup lama aku memutuskan untuk segera memulai operasi penyelamatanku …. Waktu yang kutunggu tiba … Jabrik bergerak keluar rumah… Sepertinya ini waktu untuk nya berjaga…. Aku melihat dia mengunakan golok dan senjata api rakitan di punggungnya.
Aku harus memikirkan cara efektif untuk membunuhnya… Jika masih ada kakakku dia akan merencankan sesuatu hal yang mudah buatku tapi …. Sudahlah yang penting aku harus membunuh dengan cepat bahkan sebelum dia menjerit.
Aku bergerak ke ranting terluar untuk menggapai mangsaku dengan tepat … Aku harus mengukur waktu dan posisi tepat sebelum melakukan serangan.
Jabrik dengan waspada mengecek lokasi tepat dibawahku…. Hingga waktunya tiba aku langsung melompat tepat di belakangnya … Lalu menusukkam Pisauku sambil membungkam mulutnya …. Lalu dengan Cepat kuraih pisau keduaku untuk mengorok tenggorokannya … Misi ku selesai …. Mangsaku mati tanpa bisa melawan.
Aku bergerak menuju pintu utama dan perlahan mengintip keadaan didalam .. kulihat si Tonggos sedang asik memain kan Kontolnya sambil menonton Film Panas di televisi berukuran besar…. Aku bergerak dengan cepat mendekatinya… Dia terkejut melihat kedatanganku yang tiba-tiba … Tapi sebelum dia menjerit … Ku tancapkan pisau di ujung rahangnya ….lalu melompat ke atas tubuhnya … Lalu aku menghunuskan pisau ketubuhnya … Darah bertaburan kemana-mana …. Dan aku sangat menyukai nya.
” Ini sangat menyenangkan…”
ucapku.
Aku merasakan aura pembunuh
Lalu dari arah kamar didepanku ku dengar langkah kaki bergerak…. Aku kembali mencabut pisauku dan bersiap… Pria gempal keluar dari kamar sambil membawa Mina yang sudah dalam keadaan Bugil dan tubuh terikat…. Dan betapa terkejutnya Gempal melihat temannya tewas dengan seluruh tubuhnya penuh darah dan luka tusuk…. Tapi sebelum dia mengerti kejadian yang sedang terjadi disini…. Aku langsung memutar tubuhku dan bergerak cepat menebas kedua kakinya … Membuat Si gempal berteriak kesakitan… Mina yang terlepas dari genggaman Gempal melarikan diri masuk kembali ke kamar.
Belum sempat aku membunuh … Aku merasakan Aura pembunuh dari belakangku … Benar saja jika aku tak cepat menghindar dia baru melempar goloknya ke arahku.
Sesaat kemudian dia kembali menyerangku kali ini dia melemparkan Meja …. Untuk aku menendang meja itu hingga belah menjadi dua bagian.
” Siapa kau… Berani mengangguku istirahatku….”
teriak si pimpinan mengamuk dan memaikan Goloknya yang coba mengintimidasiku.
Tapi sayang itu percuma … Karena aku akan segera menghabisi nya terlebih dahulu…. Kami sama-sama menyerang aku dengan kedua pisauku dan dia mengunakan goloknya
Benturan demi benturan terjadi saat kami sama-sama saling jual beli serangan … Meskipun dia diuntungkam dengan jangkauan serangannya … Tapi kecepatanku membuatku mampu menghalangi semua serangannya.
Dengan kekuatan penuh nya dia menghempaskan goloknya… Yang segera ku hentikan dengan menggabungkan kedua pisauku sekaligus untuk menghalangi serangannya… Gerakan nya yang sudah ku hentikan … Aku langsung menyerang balik meskipun dia mampu membaca gerakanku tapi aku bisa mengiris sedikit pelipisnya… Hingga darah segar mengalir.
” hebat juga kau anak kecil….”
ucapnya sambil menyapu darah yang keluar akibat seranganku.
” huh… Kau juga hebat…. ”
ujarku membalas.
Dan dia kembali menyerang… Dengan menghunuskan goloknya berulang kali seakan tak pernah lelah ….aku terus menangkisnya dengan pisau kecil …. Tapi ke brutalan nya membuat salah satu pisauku terlempar… Kemudian tendangan kerasnya membuatku terlempar membentur dinding kayu hingga hancur dan terlempar keluar rumah Casino De Granny.
” Rasakan itu ….”
teriaknya… Berjalan dari celah yang ku buat sambil mengambil golok keduannya.
” Hahaha… Itu hebat sekali ….”
ucapku tersenyum.
” Kenapa dia tertawa dan tersenyum … Padahal dia saat ini terluka…. Bahkan dari matanya dia tak takut sedikitpun….”
gumam Si pimpinan melihatku seakan menikmati pertarungan hidup mati.
” Aku bisa melihat semua serangannya tadi …. Apa ini cara bertarung mengunakan otak… ”
pikirku…. Karena aku bisa melihat semua gerakan ayunan golok darinya.
Kuarah tinjuan kerasku ke wajahnya
Kali ini lah aku yang akan melakukan serangan cepat …. Dia kembali mengayunkan goloknya … Tapi kali ini gerakannya lebih lambat …. Kemungkinan karena dia mengunakan kedua goloknya…. Membuatku diriku dengan mudah menyayat lengannya dengan pisauku.
Dari jarak dia begitu dekat dia melemparkan Goloknya …. Itu tepat mengenai pundakku hingga berdarah …. Tapi aku tak ingin menyia-yiakan serangan balasan ku…. Aku menancapkan Pisau di pahanya …. Lalu kuarah tinjuan kerasku ke wajahnya dengan sangat cepat membuat kontrolnya berkurang dengan mudah aku mengambil alih goloknya …. Kemudian mengambil Pisau yang ditusuk …. Lalu ku hunus golok milik dirinya sendiri …. Golok itu kutusuk beberapa kali di tubuhnya lalu aku melompat dan menancapkan Pisauku tepat di kepalanya hingga dia otomatis tewas …. Kerusakan otak dan beberapa sumber luka mengalir di tubuhnya si pemimpin perampok ini.
Aku meraih pisau keduaku yang sempat terjatuh dan mengelapnya dari darah segar….tapi misiku benar-benar belum menang…. Karena aku harus menghabisi perompok yang satunya lagi yang bertubuh gemuk ….. Dia sudah tak bisa berjalan dan berlari …. Tubuhnya pucat karena darah begitu banyak keluar dari tubuhnya.
” Tuan …. Jangan bunuh aku …. Kau boleh mengambil semua harta kami disini …. Tapi jangan bunuh aku …. Aku memiliki keluarga….”
ucap Gempal memohon belas kasih dariku.
” Kau memohon ampunan dariku… Tapi bukankah adegan ini sama seperti saat pacarku dengan paksa kalian bawa ….”
ujarku sangat santai sambil memainkan pisauku.
” Kumohon tuan …. Aku benar-benar memohon ampunanmu…. Aku memiliki anak yang masih kecil… Aku akan mengantar mu ketempat penyimpanan harta kami… ”
ujarnya mengempalkan kedua tangannya memohon ampunanku.
* Creeekk… Ku gorok Langsung lehernya tanpa ampun.
” Aku bukan tuhan yang memberikan Ampunan pada orang jahat seperti kalian…. Semua sudah beres …. ”
ujarku mengenggam kepala si Gempal yang sudah terputus dari leher nya…. Dan menatap wanita yang terikat menatapku penuh dengan ketakutan.