Misi Balas Dendam Episode 56B
Misi Balas Dendam (Episode 56B)
#kembali keposisiku
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 56B, aku menyetir seperti orang Gila … Aku membelah macetnya Kota kecilku saat itu seakan mobilku merupakan salah satu mobil bebas hambatan…. Tapi aku tak perduli dengan itu …. Yang jelas aku ingin tahu siapa pelakunya… pertama-tama tidak mungkin Muzlifa yang menjadi andalanku selama ini mengkhianatiku…. Dan kedua tak mungkin lagi Yayang dia adalah salah satu anak buahku yang paling sopan Santun.
Kulihat layar Handphone semua system keamananku di lumpuhkan… Dia sedang masuk dalam system inti dari semua data penting dan semua rahasia pengembangan perusahan ku …. mungkin ini karena kecerobohanku menyimpan data penting itu di komputer kantor…. Ini karena aku hampir menghabiskan hidupku di kantor … Jadi aku sengaja menyimpannya disana Royal win Indonesia.
” kurang ajar siapa anak ini dia menjebol pertahanan terakhir ku”
umpatku memukul dasbord mobilku.
Tiba di Lingkungan pemerintah daerahku… Keadaan disini cukup hening karena memang sudah lewat jam pulang … Ku parkir mobil tepat di belakang tempat ku bekerja…. Dan bergegas keatas menuju kantor ku.
Tapi tangan halus menghentikanku… Ketika langkah pertamaku di anak tangga.
” Kak kau dari mana saja …. Kenapa baru sekarang muncul….”
ucap Muzlifa meraih tanganku.
” Fa … Nanti saja aku sedang terburu-buru… ”
ucapku melepaskan tanganku dari genggam tangannya.
Aku segera Meninggalkannya menuju ruanganku… Ku dobrak pintu ruanganku … Tapi aku tak menemukan seseorang pun di komputerku yang sudah dalam keadaan mati.
Aku mulai melakukan pengecekan ruanganku dan ruangan stafku … Berharap menemukan pelaku yang melakukan semua ini …. Tapi aku tak menemukan siapapun… Oleh karena itu semua CCTV tersembunyiku juga semuanya sudah rusak dan data rekamannya juga telah diambil…. Begitu profesional pencuri ini.
Muzlifa hanya dia yang ku temui saat aku tiba disini…. Mungkinkah dia pelakunya …. Tetapi kenapa dia tidak mengikutiku kesini ….itu juga jadi clue buatku …. Tapi dari hangatnya CPU ku berarti baru sepersekian detik komputerku Shutdown saat aku tiba disini…. Jadi aku sedikit termenung di ruanganku…untuk memperkuat semua hipotesaku yang saat ini terpecah.
Mengcopy semua dataku
Dan mulai kutarik benang merah dari semua informasi yang kudapat sampai saat ini baik dari keterangan Safira … Maupun situasi janggal yang kutemukan saat ini …. Seharus nya saat aku tiba di parkiran proses Copy data penting ku berlangsung … jarak dari tempat parkir kurang dari tiga menit…. Lalu Muzlifa sudah ada ditangga diwaktu itu…. Seharusnya pelaku belum mengcopy semua dataku…. Jika benar Muzlifa pelakunya bagaimana dia sempat Shutdown komputerku.
Aku tersenyum setelah ide gila terlintas di otakku.
“Time Bear on….”
teriakku.
” Hormatku padamu tuanku….”
ucap Time Bear memberi salam padaku semenit kemudian.
” Time Bear apa kau bisa mengulang kejadian beberapa menit yang lalu disini….”
perintahku.
” itu tak mungkin tuan…. Tapi melakukan proyeksi gambar bisa dilakukan …. Tapi butuh kestabilan kekuatan … ”
ucap Time Bear.
” baiklah … Aku melakukannya …. TIME PAST ”
ucapku.
Time bear mulai memutar proyeksi gambar … sehingga muncul ribuan gambar di kepalaku yang terjadi beberapa menit yang lalu …. Aku tak mampu bertahan lama aku hanya bisa mengulang proyeksi hanya 4 menit saja…. Staminaku besar tapi menstabilkannya belum bisa kulakukan dalam tempo yang cukup lama…. Tapi dari proyeksi gambar yang kudapatkan aku tahu siapa pelakunya.
POV HADI
Hatiku penuh kebimbangan untuk menerima permintaan dari Liana … Aku takut ini sebuah jebakan yang dilakukan Liana terhadapku…. Atau bahkan dia ingin menjebak bosku dalam keadaan tersulitnya.
Saat ini aku sedang menanti jawaban Liana tentang lokasi pertemuan kami… Sambil menunggu waktu itu tiba … Lalu aku menumpahkan ke cemasanku pada Lena yang saat ini sedang melumat kontolku…. Dan Selmi memberikan payudara padatnya pada Bibirku.
Kedua slave ku ini memang bisa melupakan keteganganku terhadap permintaan Liana yang aneh… Terpikir di benak busukku untuk memperbudak Liana karena menurutku dia pantes jadi salah satu dayangku …. Tapi hal itu tak mungkin bisa di realisasikan …. Bagaimanapun juga bosku akan sangat marah dan mungkin nyawaku tak akan terselamatkan.
Dan akhirnya aku mencapai puncakku setelah mulut seksi Lena meremas lembut … Ku tumpahkan Spermaku tepat di wajahnya.
” Kau semakin luarbiasa Lena ….”
ucap ku sambil menarik tali dilehernya.
” Tuan terima kasih telah memberikan kenikmatan ini….”
balas Lena.
“Akhhh… tuan Selmi juga ingin seperti itu….”
ucap Selmi manja.
” Dasar perawat mesum ”
ujarku memilin payudaranya.
“Akhhhhh…. Akhhhhhhh…..”
erangnya menahan sensasi yang ku berikan …. Lalu jariku ku masuk kedalam vaginanya dan mulai mengocok Vaginanya.
” rasakan ini perawat binal ….”
ucapku mempercepat jari-jemari ku keluar masuk dalam vaginanya … Membuat Selmi merem-melek dan menumpahkan Cairan lengketnya kembali.
“Akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh….. ”
lenguh Selmi setelah mencapai puncak.
Keasyikan pun terhenti saat Liana memberikan tempat pertemuan kami …. Yang spontan membuat moodku langsung hilang. Dia merusak segala.
” Siapa itu tuan…. Apa dia budak lainmu….”
ucap Selmi memainkan juniorku dengan tangannya.
” bukan … Tak ada yang bisa mengantikan Selmiku”
ucapku memujinya.
“akhhh… tuan….”
balas Selmi manja.
” Sebaiknya kau hentikan permainanmu dulu… Ada urusan yang harus ku lakukan saat ini… Setelah aku kembali nanti kita akan bermain lagi….”
ucapku mengelus rambut panjang Selmi.
“Ahhh… Tuan tapi Selmi belum mendapatkan apapun… ”
ucap Selmi sewot.
” urusanku hanya sebentar sayang…. ”
ucapku.
” tapi Selmi mau piket malam ini dirumah sakit….”
ucapnya berbalik badan dan mulai memakai pakaian putih khasnya.
” Aku akan pergi kerumah sakit malam ini … Itu janjiku padamu….”
ucapku merangkulnya dari belakang.
” janji ya …. Buat Selmi puas malam ini…”
rengeknya lagi.
” Apa kau tak percaya janjiku ….”
lanjutku mempertegas tujuan ku.
” Baiklah …. Selmi berangkat dulu… Ingat janji tuan untuk malam ini….”
ucap Selmi selesai memakai pakaian Dinas nya lalu memakai tas jingjing kecilnya.
” Hati-hati dijalan….”
ucapku.