Misi Balas Dendam Episode 56A
# disebuah Angkot
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 56A, Seorang wanita tampak panik dengan memutar-mutarkan handphone nya.
” Fira kau kenapa…. Siapa yang menelpon hingga wajahmu ditekuk seperti itu…. ”
tegur Emira.
“Ohhh bukan …Bukan siapa-siapa…. Aku hanya memikirkan sesuatu….”
balas Safira.
” Apa itu pacar barumu….”
Ledek Marini tersenyum.
” Tidak…bukan … Dia hanya kenalanku saja ….”
ucap Fira semakin gugup akibat serangan Kedua temannya.
” Kalau kau segugup ini aku yakin Cia akan segera memiliki Ayah baru….”
ledek Marini menyikut perut Safira.
” Hahaha…. Kau sedang mengejekku ya….”
ucap Safira menepis semua serangan Marini padanya.
” kau memang cantik Safira…. ”
puji Emira kembali.
” Apaan sih … Kau juga cantik kok Emi…”
lanjut Safira.
Mereka semua tertawa-tawa satu sama lain.
“Eh… Itu mobil pak Boskan….”
teriak Ruliyana.
” Mana … Mana …”
ucap Safira tampak panik setelah mendengar mobilku melewati mereka.
” Ya itu mobil Bos kita…”
ujar Emira membetulkan ucapan Ruliyana si bungsu yang sejak tadi sibuk dengan Headsetnya.
” Benar-benar terjadi sesuatu …. ”
keluh Safira spontan.
” Sesuatu apa Fira… Jangan-jangan pria yang menelpon tadi …. ”
ucap Marini yang langsung dihentikan Safira secepatnya.
” Jangan berpikir yang Aneh-Aneh… Kau hanya akan membuat gosip murahan….”
lanjut Safira setelah menghentikan ucapan Marini dan Marini hanya tersenyum melihat wajah pucat Safira yang tampak sangat panik.
” Apaan sih kalian berdua ini…. ”
ucap Emira yang tak mengerti dengan kedua temannya.
” Kenapa Bos baru terlihat …. Dia menghilang lebih dari sebulan ini…. Dan sekarang dia muncul … Lalu Mobil kearah kantor…. Bagaimana jika bos sampai ke kantor tapi kantor sudah tak ada orang….”
ucap Ruliyana.
” Benar juga dia akan marah…. Bos kalau marah itu mengerikan…. ”
lanjut Marini.
” Apa maksudmu dengan mengerikan….”
tanya Emira.
” Aku pernah bersekolah bareng dengan nya… dia itu tampak sangat tenang tapi saat dia marah dia membuat beberapa anak di sekolah kami koma dan terluka….”
ucap Marini.
” Apa kau tak mengada-ada kak… Menurutku bos Orang yang baik…. Meskipun dia tak pernah masuk tapi dia selalu membayar gajiku tepat waktu”
ujar Ruliyana.
“Hahaha… Dia pasti menipu kita … Aku sudah dibawah kepemimpinannya cukup lama tapi dia tak pernah marah-marah padaku dan yang lain … Ruli jangan percaya dengan ucapan Marini….”
ucap Emira.
” Apa yang terjadi padamu tuan … Sebaiknya aku bergegas…”
gumam Safira tampak gelisah ingin rasanya menyuruh Angkot ini bergerak lebih cepat.
Akhirnya keempat stafku itu sampai di terminal angkot di kotaku…. Dan keempat orang itu mulai berpisah sesuai dengan arah rumah masing-masing…. Tapi Emira yang memiliki rute rumah yang sama dengan Safira yang lama mengajaknya berjalan.
” Fira …. Kau sedang dekat dengan Bos kita kan…”
ucap Emira yang membuat Safira terkejut bukan main.
“Apaaa…. Mana mungkin kan ….”
ucap Safira coba membantah.
” Aku melihat kalian berdua berpelukan saat anakmu masuk kerumah sakit…. Kebetulan aku sedang melakukan cek pada rahimku….”
lanjut Emira.
” ituuu… Ituuu tak sengaja kebetulan tuan …. Eh bos kita yang mengantar Cia kerumah sakit … Dan mungkin dia coba menenangkanku…”
ucap Safira sangat gugup.
” tidak apa Fira… Kalau memang itu terjadi…. Kau itu cantik dan masih muda … Dan juga sangat sehat kan….”
Lanjut Emira.
” Bos …. Pasti punya selera tinggi … Dia tak mungkin menyukai ku.. Atau apapun itu….”
jelas Safira.
” kita sudah bersama cukup lama …. Dan kau itu wanita lugu yang sangat jelek saat berbohong… Sudah aku paham kau takut yang lain tahu dan akan salah paham padamu….”
ucap Emira.
“Ehh… Maafkan Aku Emira… ”
ucap Safira yang merasa percuma terus berbohong pada Emira yang tahu watak dari dirinya.
” aku juga senang jika itu terjadi…. Tapi kali ini jangan sampai kecurian orang lain lagi …. Karena bos kita ini memiliki banyak pengemar … Termasuk aku, Marini, Ruliyana, Muzlifa, Jessica dan Nura bahkan Almarhum Rafina juga sangat mengidolakan Bos kita ….”
ucap Emira.
“haaaa… Sebanyak itu kah …. Akan sulit karena kalian semua itu cantik-cantik….”
ucap Safira tertawa.