Misi Balas Dendam Episode 52C
Perang masih berlangsung
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 52C, Kemudian hadir Agung, Anna dan Lariza bersamaan Hadirnya Tia, Hera, Alma, Serta Fina…. Memenuhi suasana di ruangan Rapat besar setelah rapat Beberapa bulan yang lalu…. Kemudian paman Munir bersama Rafina dan Neti yang masih duduk di kursi Roda pun tiba … Kulihat Yurika yang telah siuman tiba bersama anakku yang sangat cantik Jia.
Suara riuh pun mulai terdengar ketika rombongan terakhir dari keluarga tiba di Aula Rapat ini…. Adi, Edi, Henny dan Rico maka seluruh keluargaku telah tiba di rapat kali ini.
” Apa kita sudah lengkap …. Terimakasih para saudaraku dan semua Keluargaku telah berkenan hadir dalam rapat penting ini…. Beberapa kejadian besar telah kita lalui…. Kehilangan serta kemenangan juga kekalahan sudah kita rasakan…. Tapi ini belum berakhir … Perang masih berkecamuk …. Dan kita sudah sampai titik penghujung Misi BALAS DENDAM kita….”
ucapku membuka rapat besar keluargaku.
” Alex kau tak perlu berterima kasih pada kami … Ini memang tugas kami sebagai keluarga ….”
ucap Adi berkata.
” Aku juga dapat infomasi bagus…. Seperti rencana Awal kita …. Keluarga Goldrich Company mengalami kemunduran ekonomi… Proyek raksasa Pelabuhan kota mengalami kerugian terbesar keluarga Goldrich Company… Meninggalnya Horizon menambah daftar banyak pekerjaan pertambangan mereka terjun kedasar keuntungan…. Beberapa proyek kecil mereka pun mangkrak…”
tambah Agung.
” bagus untuk menghancurkan pohon besar … Tidak harus mengunakan tenaga berlebih… Kita bisa menghancurkan sumber makanannya dan lambat laun pohon itu akan mencapai ajalnya…. ”
lanjut ku … Aku berhasil menekan segala keuntungan materi keluarga Goldrich Company.
” Tapi yang jadi masalah sekarang kita tak tahu kapan Harun beserta anak buahnya melancarkan serangan besar ke kita….”
ucap Edi.
” tapi jika kita semua menyatukan kekuatan kita akan memenangkan perang besar ini….”
Lanjut Hera yang ikut bersuara.
” Kita akan menyerang langsung ke Griya Gold saat pernikahan Liana ….”
ucapku.
” Apa itu tak terlalu beresiko … Ingat Alex masih ada dua Pilar besar di sana…. Belum lagi Griya Gold penuh dengan monster…. ”
Lanjut Agung.
” Alex aku setuju dengan keputusanmu…. Kita memang harus melakukan hal penting seperti itu…. Untuk cepat mengakhiri semua ini…. ”
ucap Adi yang kali ini bersuara keras.
” Adi …. Jika kita menyerang disaat semua musuh berkumpul bukannya kita hanya akan berakhir dengan kegagalan semata . .”
Ucap Agung menolak keputusanku.
” bagaimana dengan mu saudaraku….”
ucapku menanyakan nya pada Edi.
” Aku pikir kenapa kita tak menyerang nya Langsung …. Aku sudah gatal ingin menghabisi banyak orang dan membalas dendamku….”
ucap Edi.
” Ayolah jangan terlalu terburu-buru seperti ini…. Kekuatan kita sangat timpang dengan kekuatan mereka…. ”
Lanjut Agung.
” Lalu apa rencananu selanjutnya jika kau tak setuju melakukan serangan Langsung …”
Tanyaku.
” bagaimana jika kita menculik Liana saja…”
ucap Hadi mengeluarkan suaranya.
” itu tidak buruk … Kita memang menyerang Griya Gold tapi bukan untuk menyerang total tapi menculik Liana…. ”
ucap Agung.
” Lalu kapan misi ini kita mulai…. ”
ucap Edi.
” Disaat pernikahan kita semua akan menyusup… Menculik Liana kemudian melarikan diri …”
ucap Agung.
” jadi sekalian kita menangkap ikan besar …. Kita juga bisa belajar seberapa kuat musuh kita yang sebenarnya …”
ucap Adi.
” Dua hari lagi adalah waktu perkawinannya ….dan kita akan memulai misi BALAS DENDAM kita. .”
ucap ku.
” bukan itu waktu dimana Rico juga akan melangsungkan pernikahannya…. ”
Ucap Tia.
” Benar sekali …. Itulah tujuan ku sejak awal … Mereka pasti akan melonggarkan serangan karena kita pun sedang mengadakan pernikahan…. ”
lanjutku.
” Tapi jika seperti itu … Kekuatan kita akan terpecah…. Dan serangan akan semakin beresiko tuanku….”
lanjut Fina.
” jadi yang akan membantuku dalam penyerangan adalah Agung, Edi, Adi dan Hera yang lain tetap pertahankan di rumah Utama…”
perintahku.
” Tapi tuan kenapa tidak semuanya saja menyerang…. Aku takut kau tak kembali lagi….”
ucap Fina.
” hahaaa… Itulah perintahku …. Kalian semua boleh kembali…. Dan bersiaplah untuk the real war….”
ucapku mengabaikan permintaan Fina.
Satu-persatu keluargaku pun mulai meninggalkan ruangan rapat…. Hingga menyisakan para Wanita ku yang menatapku serius.
” Alex …. Yurika, Neti dan Rafina harus kembali lagi keruang perawatan…. Mereka belum pulih….”
ucap Agung bersama Anna.
” kalau begitu kau harus beristirahat tuan…”
ucap Neti mendekati dengan Kursi rodanya.
” Tentu kau juga cepat pulihkan kesehatanmu….”
ucap Ku mengusap rambut hitam Neti.
” aku dan Jia akan menjaga Yurika ….”
ucap Tia melanjutkan.
” Aku akan bersama Rafina ….”
lanjut Fina.
” Kalau kalian pergi siapa temanku di kamar utama….”
ucap Ku mengeluh.
” Benar juga siapa yang membantu tuan saat dia perlu sesuatu…. ”
ucap Alma dengan polos.
” Tuan butuh istirahat sebelum perang besarnya…. ”
lanjut Hera sambil menginjak kaki Alma… Dan melototkan mata … Lalu menarik kursi Roda Neti untuk pergi dari ruangan ini…. Alma yang takut dengan Hera segera mengikutinya.
” Tia, Jia kau juga akan meninggalkanku…”
bujukku untuk salah satu dari mereka tinggal.
” Benar Salah satu dari kalian sebaiknya menemani Tuan… ”
Ucap Yurika dengan Nada lemahnya.
” Aku sedang Hamil …. Jadi aku butuh banyak istirahat jadi aku dan Jia bisa saling berbagi menjagamu….”
ucap Tia sedikit gugup.
” Tuan …. Istirahat kau harus rileks ….”
ucap Fina.
” kami akan pulih secepatnya tuan…. Untuk saat ini maafkan kami tak bisa bersamamu….”
ucap Rafina.
Setelah semuanya pergi meninggalkan diriku sendiri diruangan ini….. Aku baru menyadari satu hal aku tak bisa hidup tanpa mereka saat ini.