Misi Balas Dendam Episode 51B
ku mencium kedua kening wanitaku
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 51B, Alhasil aku benar-benar lupa kalau pernikahan Rico hanya berselang beberapa hari dari sekarang… Dan itu juga berarti Liana juga akan segera menikah.
Aku sedikit terpaku Sementara kemudian aku melangkah kakiku menuju Kamar rawat Neti bersama Rafina yang mengikutiku…. Kulihat wajah muram dari Neti saat aku tiba.
” Apa tubuhmu agak mendingan….”
ucapku.
” Maafkan Neti tuan… Neti kembali tak bisa melindung keluarga ini…”
ucap Neti menangis.
” kau sudah melindungi keluarga kita …buktinya tak ada yang terluka serius …. Aku yang harusnya minta maaf padamu …. Dua kali kau membiarkanmu menghadapi masalah yang benar-benar membahayakan nyawamu…”
lanjutku memeluk tubuh wanitaku ini.
” Tuan Neti juga sudah kehilangan sesuatu yang berharga…. Neti tak pantas jadi pendampingmu lagi… Neti tidak bisa memberika tuan Anak…”
ucapnya menatapku dengan kesedihan yang amat menyakitkan buatku.
” Apa aku terlihat seperti pria yang sangat jahat… Membuang mu saat kau sudah tak ku butuhkan lagi… Aku memilihmu bukan karena fisikmu … Tapi hati… hari seorang Amazon yang ada didalam dirimu … Yang membuatku sangat mencintaimu… Apapun yang terjadi padamu kau akan tetap jadi pendampingku selamanya…”
ujarku tersenyum…. Aku tak ingin menambah luka dihati wanita yang kusayangi.
Neti tak bisa berbicara apapun … Dia hanya memeluk tubuhku…. Begitu juga Rafina yang hanya mematung diam… Sambil meneteskan Air mata.
” bukan hanya buatmu Neti tapi kau juga Rafina … Aku akan bertanggungjawab dengan semua yang ku lakukan… Aku akan bertarung hingga nafas terakhirku untuk melindungi kalian semua….”
lanjutku sambil membuka tanganku… Rafina bergerak dan langsung memelukku erat.
Diujung pintu … wanitaku mengintip sambil tersenyum.
” Alma sudah ku bilangkan padamu …. Tuan kita itu memiliki kharisma Penguasa Mutlak… Dan dia pasti akan meluluhkan hati sekeras apapun itu…”
ucap Fina.
” hmmm … Fina aku semakin menyukai tuan kita…”
lanjut Alma.
” sekarang sudah selesai… Kita harus mengerjakan tugas yang diberikan tuan pada kita…”
ucap Tia berjalan menjauh dari pintu perawatan Neti sambil tersenyum bahagia.
Kemudian aku mencium kedua kening wanitaku itu…. Berharap tak ada lagi bahaya yabg akan melukai keduannya.
” tapi aku terkejut kau sudah mampu mengendalikan Makhluk Mistis ibuku…”
pujiku pada Neti.
” itu semua berkat Hera tuan… Kami berlatih bersama… Dia mengajariku banyak Hal….”
ucap Neti.
” Hera yang mengajarimu… Anak itu selalu membuat kejutan yang tak terduga…. ”
ujarku.
” Tuan apa aku akan memiliki makhluk mistis ku sendiri nanti….”
tanya Rafina.
“Hahaaa… Makhluk mistis terbatas … Tapi kau akan memilikinya … Jika nanti kau memiliki ini…”
ujarku mengusap perut Rafina.
Membuatnya pipinya langsung merona merah… Yang membuatku tertawa terbahak-bahak … Diikuti Neti yang juga tertawa melihat respon lucu dari Rafina.
” Tuan maaf menganggu… Kak Yulina sudah selesai melakukan list belanja kita … Dan kita harus kepasar sekarang….”
lanjut Hera.
” Baiklah Amazonku cepatlah pulih…. Aku merindukanmu…”
bisikku diikuti pukul tangan Neti yang membuatku tersenyum.
Aku melanjutkan misiku selanjutnya di hari baruku … Terserah beberapa kali hujan akan turun tapi aku percaya cahaya masih ada dan dia akan kembali muncul.
Aku pergi menuju pasar bersama Yulina, Jia dan Hera…. Kemampuan Yulina dalam tawar menawar barang…. Membuat kami mendapatkan barang dengan mudah dengan harga yang murah…. Beberapa jam kali berkeliling pasar untuk mendapatkan semua belanjaan yang diperlukan.
” Ayah kita sudah selesai … Ibu Yulina sangat luarbiasa … Dia tahu semua tempat barang di pasar ini…”
ucap Jia mengagetkanku.
” Bagus kalau begitu… Kau harus banyak belajar dengan Ibu Yulina mu ya…”
ucapku memukul pelan kepalanya.
” Ya ayah… ”
Ucap Jia singkat…. Diikuti kehadiran dua wanitaku…. Wajah Hera terlihat berantakan karena harus berkeliling pasar … Keringat mengalir.
Tiba-tiba saja jantungku berdetak kencang…. Nafasku berat…. Ketika melihat seseorang di seberang jalan… aura pembunuhku kembali bangkit.
” Tuan ada apa… Kita harus kembali…”
ucap Hera.
” Pergilah duluan Hera ….”
ucapku menahan amarah yang meledak-ledak dalam diriku.
” Tapi tuan … Sebaiknya kita pergi …”
ucap Hera menahan tanganku.
” Biarkan aku menyelesaikan misiku kali ini Hera…”
ucapku berlari mengejar mobil hitam yang sudah melaju.
” Ayah… Mau kemana dia ibu….”
ucap Jia.
” Entah lah dia Tiba-tiba berubah seperti itu… ”
ucap Hera cemas.
” apa tak seharusnya kita mengikutinya….”
ucap Yulina.
” Tidak kak… Sebaiknya kita pulang…. Kita hanya akan jadi beban buat Tuan …. Kita harus memberitahu paman Munir segera…”
ucap Hera mengambil alih Kemudi dan memutar mobil sangat cepat.
memastikan dia wanita yang ku cari
Sedangkan aku berlari secepat yang ku bisa untuk menghentikan laju mobil berwarna hitam… Hatiku seakan mau meledak melihat pria yang selama ini kucari selama ini.
Mobil itu melaju cepat meninggalkanku tapi ku tak kehabisan akal …. Aku berlari menyusuri lorong kecil untuk mampu mengejar mobil … Dengan instingku yang ku pertajam dan meningkatkan intuisiku aku bisa bergerak cepat diantara gang ke gang Casino De Granny.
Aku berlari secepat mungkin…. Dan aku bisa mendahului mobil itu …. Mata ku fokus menatap si pembawa mobil untuk memastikan dia wanita yang ku cari…. Mobil itu melaluiku …. Dan aku bisa melihat musuh yang paling ku cari.
Aku segera mencari ojek untuk membuntuti mobil itu… Terus hingga tiba disuatu villa yang cukup mewah jauh dari keramaian dan memiliki view yang cukup indah.
Ku ambil handpone ku untuk menghubungi seseorang.
” Hallo Hadi kau bisa membantuku….”
ujarku.
“Akhhh… Bos aku sedang menikmati sepongan budakmu….”
ucap Hadi.
” aku akan memberikan mu lebih banyak lubang….”
ujarku.
” bosku kau serius… Baiklah aku akan akan kesana share lokasi nya aku kesana…. Sekarang…”
ujar Hadi bersemangat.
” Jangan lupa bawa alat berburumu… Karena buruan kita kali ini lebih expert dari sebelumnya…”
perintahku.
” Baiklah jangan berburu sampai aku tiba disana….”
ujar Hadi mengakhiri siksaannya terhadap Lena dan Cecil.