Misi Balas Dendam Episode 46
Beberapa jam berlalu
Aku keluar dari dalam Ruang IGD Royal Win Indonesia 4… ku menatap wajah wanitaku begitu pucat…. Aku bersama dokter yang menolong Cia.
” Tenang saja ibu aku sudah berhasil melakukan operasi nya ….”
ucap dr Mia.
” syukurlah … Tapi dia akan baik-baik saja kan bu Dokter… Sebenarnya dia sakit apa…”
ucap Safira panik.
” Kita tinggal menunggu Cia siuman… Yang penting saat ini Cia kan baik-baik saja…”
ujarku mengalihkan pertanyaan Safira.
” Aku tak menyangka kita akan bertemu disini… Kau tak pernah membalas Pesan singkatku… ”
ujar Mia.
“Hahaa… Aku terlalu sibuk…. Maafkan aku ya…”
ujarku sambil mengaruk kepalaku.
” Kalian berdua saling kenal…. ”
ujar Safira.
” Tentu siapa yang tak kenal pria tampan ini… Ngomong-ngomong siapa anak itu…”
tanya Mia.
” dia Anakku…. Aku staf dari Bapak Alex…”
ucap Fira yang membuatku sungguh terkejut dengan ucapan Fira.
” oh begitu …. Alex kalau ada waktu kita bisa bicara sebentar…”
ucap Mia.
“oh ya….”
ujarku.
Mia akhirnya pergi meninggalkan kami…. Kutarik Safira sedikit menjauh dari guru Cia yang ada diruang tunggu itu.
” Kenapa kau bilang Cia bukan anakku….”
ucap ku.
” Aku melihat dokter itu menyukaimu…. Aku ini hanya bawahan dan tak akan selevel dengan wanita itu…. Aku tak ingin membuatmu malu… Lagian juga Cia bukan darah dagingmu…”
ucap Safira.
” Apa semua janda beranak satu memiliki sifat cemburu parah seperti ini… ”
ujarku.
” Apa maksudmu ….”
ucap Safira.
” Kau mengingat kanku pada seseorang …. Kau tahu Cia saat ini adalah anakku… Karena aku sudah mendonorkan darahku padanya … Jadi di tubuh Cia saat ini mengalir darahku… Jadi jangan sangkal itu…. ”
ucapku.
” Apa …. Kau mendonorkan darahmu… Mengapa….”
tanya Safira terkejut bukan main.
” darah Cia dan aku sama …. Mungkin ini kebetulan atau memang kami di takdirkan menjadi ayah dan anak…”
ucapku lagi.
” terima kasih Ayah…”
ucap Safira memelukku.
” kau dan Cia adalah bagian dariku saat ini… Aku bukan orang yang baik … Tapi aku orang yang bertanggungjawab…. ”
ucapku menyapu jejak air matanya di wajah Safira.
” ayah… Aku tak tahu harus berkata lagi … Aku dan Cia benar-benar berterima kasih untuk ini….”
ucap Safira.
” Satu hal lagi … Setelah Cia sembuh …. Aku ingin kau dan Cia pindah dari rumah kalian yang sekarang… ”
ucap ku.
” Tidak ayah kami sudah banyak merepotkanmu…”
ujar Safira menolakku.
” akan merepotkan jika putriku harus sakit lagi … Karena ke egoisan dari ibunya… Kau tak boleh egois…”
ucapku.
” baiklah… Kau juga harus kembali kekantor… Maaf belum bisa memuaskanmu untuk saat ini….”
ujar Safira.
” jika terjadi apa-apa kau harus segera menelponku….. Masalah Itu akan menjadi hutang mu ya ibu sayang…”
ucapku tertawa.
Safira meninggalkanku masuk keruang perawatan.
“Sebaiknya aku kembali ke kantor… ”
gumamku… Dan baru teringat ada seorang guru yang ikut kemari.
Aku melihat wanita bertas merah … Mengunakan pakaian Kuning kaki berjilbab kuning.
” Ibu aku bisa mengantar mu…. Maaf kalau Cia merepotkamu…”
ujarku.
” ya pak…. Itu tugasku sebagai guru dan walikelasnya…. ”
ucapnya.
” dimana Rumahmu…”
ucapku.
Wanita itu memberikan petunjuk untuk tiba dirumahnya … Tapi perumahan disini tak asing buatku… Setelah lama memperhatikan… Aku tahu ini perumahan Bu Siska tempat pertama kali aku melakukan hal buruk dalam hidupku… Awal dari perjalanan sesatku…. Ternyata rumah ibu guru ini hanya berjarak 4 rumah dari rumah Bu Siska…. Aku jadi membayangkan kembali tubuh bu Siska… Dan ide gila kembali muncul di benakku.
” Kau tak mengingatku….”
ucap Guru itu… Saat kami tiba di depan rumahnya.
” Maksudmu kau mengenal aku…”
ucapku baru memperhatikan wajah manis guru ini… Sepertinya aku tak asing dengan wajahnya…. Tapi terlalu banyak wanita dalam otakku membuatku sulit mengingatnya.
” kau tak ingat wanita yang kau lecehkan…”
ucap Mirna.
” Lecehkan … Oh ya aku ingat wajahmu… kau Guru yang waktu itu … Tapi tenang aku sudah menghapus semuanya jadi hal itu hanya akan jadi rahasia kau dan aku saja…”
ucapku.
” Apa kau juga mengancam ibunya Cia … Bu Safira orang yang Alim … Dan aku tahu ayah asli Cia.. Dan itu bukan kau….”
ucap Mirna.
“hmmm… itu bukan urusanmu…”
ujarku mempersilahkan keluar dari mobilku.
” Cia anak yang pintar… Jangan hancurkan masa depannya… Aku akan melaporkan mu kepolisi…”
ujar Mirna.
” Jangan ikut Campur… Aku bisa saja melecehkanmu sekali lagi… Jadi sebaiknya pergi sebelum aku berubah pikiran….”
ucapku mendorong tubuhnya … Dan mendekati wajah manis guru Cia ini.
Wanita itu cukup menarik
Dia hanya menatapku tanpa perlawanan… Akhirnya dia keluar dari mobilku… Wanita itu cukup menarik … Tapi hari ini aku sudah cukup banyak masalah.
Saat aku akan kembali ke kantor… Aku melewati taman kecil untuk nokrong anak muda dan ada beberapa tempat bermain anak-anak… Aku memperhatikan salah satu anak yang ku kenal sedang melamun di salah satu pojok taman.
Ku hentikan mobilku di tempat parkir… Dan mendekatinya… Aku tahu dia anak Tia…. Sedang apa dia disini dengan wajah murungnya.
” Kenapa kau bingung…. Kau mau ice Cream …”
ucapku menyodorkan ice Cream.
Dia hanya mengangguk-anggukan kepala nya saja.
” kau tak bermain dengan temanmu…”
tanyaku kembali.
” aku malas bermain dengan mereka …. Hari ini ulang tahun ibuku… Tapi dia tak ada disini…”
ucap Pria kecil ini.
” Ulang tahun ibumu…. Lalu dimana mama dan papamu…”
tanya ku…. Mama dan papa adalah sebutan untuk Bu siska dan suaminya.
” Mereka sedang berlibur… ”
ucap nya singkat masih menikmati ice Cream lagi.
” Lalu kau tinggal dengan siapa…”
ucapku terkejut kenapa anak ini tak diajak oleh Bu siska dan Suaminya.
” Bersama bibi dan suaminya….”
ujar anak itu.
“hmmm…apa benar hari ini ulang tahun ibumu…. ”
tanyaku.
” kata bibi … Dia menangis sambil melihat foto ibuku…”
ucap anak itu lagi.
“ooh…Kau ingin bertemu ibumu….”
ucapku.
” om ingin menculikku… Aku tak percaya dengan om…”
ujar anak itu menatapku.
” kau anak Pintar…. Tapi aku bukan orang jahat… Apa ini ibumu…”
ucapku mengambil handphone ku dan memperlihatkan beberapa foto ibunya.
” Ya ini ibuku….”
teriaknya.
” Kau ingin bertemu dengannya…. Ikut dengan Om…”
ucapku.
” Tapi awas saja om berbohong … Papaku polisi loh…”
ujarnya.
“Hahaa…Baiklah … Aku janji…”
ucapku.
Akhirnya Riuo bisa pergi bersamaku…. Aku pergi menuju Mall milikku… Lalu aku memberikan perintah untuk mengosongkan tempat ini lagi…. Lebih dari Satu jam kami menanti semua orang untuk meninggalkan mall ini.
Aku meraih telpon… Aku menelpon salah satu wanitaku.
” Hallo… Tuan ada apa… Kau rindu padaku….”
ucap Hera diujung telpon.
“hahaa… Aku mau minta tolong padamu … Aku ingin kau dan Tia ke Mall sekarang juga… ”
ucapku.
” cuma kami berdua saja…. Apa kau mau memberi kami kejutan…”
ucap Hera.
” cepat Hera… Kalau kau tidak cepat aku akan memberi kan kau hukuman … Dan rahasiakan dari semua wanitaku yang lain….”
ujarku.
” Siap tuan kami akan meluncur secepat mungkin….”
ujar Hera.
Kami kembali menunggu lagi … Kulihat dua wanitaku memakai pakaian casual dengan kacamata hitam untuk menyamarkan keberadaan mereka.
” kalian berdua lama sekali …”
ucapku.
” Hera dia berdandan lama sekali …”
ucap Tia.
” kita mau dia ajak kencan … Aku mau terlihat cantik …”
ucap Hera yang mulai kembali watak Aslinya.
” sekarang ikut aku … Filmnya hampir dimulai ….”
ucapku.
” Kita mau menonton… Asiikk…”
ucap Hera tertawa.
Aku langsung mengandeng keduanya untuk masuk kedalam bioskop… Aku sengaja mengajak keduanya untuk duduk di paling depan.
” Awas saja kalau ini Film Hantu…”
ucap Tia.
” Hahaa … Ini memang akan sedikit Horor”
ucapku.
Penayangan Film dimulai … Layar bioskop memunculkan Foto-foto Tia yang kudapatkan dengan kamera tersembunyi ku… Memperlihatkannya dalam berbagai aktivitasnya dirumahku…. Tapi jelas aku tidak memperlihatkan keadaan Tia saat berhubungan dengan ku.
” Tuan kenapa gambarku disitu…”
ucap Tia.
Lalu ada suara anak kecil bernyanyi lagu Ulang tahun sambil membawa kue Tar dengan lilin cantik diatasnya.
seketika itu juga lampu menyala seluruhnya … Dan Tia dapat melihat pria kecil yang membawa kuenya …. Mata Tia langsung berkaca-kaca dan beberapa kali menatapku…. Aku hanya membalas dengan senyuman.
” Riuo ….”
ucap Tia langsung mengambil kuenya lalu dia memeluk erat anaknya yang sudah lama tak berjumpa…. Riuo pun ikut menangis.
” Hera ikut aku…”
ucapku menarik Hera keluar dari sini.
Aku ingin keduanya mendapat kan Quality Time bersama…. Dan sekarang aku juga akan melakukan Quality timeku bersama Hera … Untuk menghilangkan kesedihannya …agar dia melupakan segala rasa sakit nya.
” apa kau tak ingat dengan Adegan ini….”
ucapku.
“hmmm … Kau ingat masa itu….masa pertama kau mengajakku jalan kan…. Aku tak menyangka kau mengingatnya tuan…”
ucap Hera berapa kali menatapku dengan wajahku yang meledek ku.
” Dejavu kan…. ”
ucapku mengandeng nya.
” Tapi dulu lebih Natural … Sekarang semuanya Hening…. ”
ucap Hera.
” kau tak menyukainya….”
lanjutku.
” tentu saja aku menyukainya… Tapi seandainya aku dan tuan bergandengan diwaktu normal dimana banyak orang bisa melihat kemesraan kita… Mereka akan iri dengan kemesraan kita … Melihat ketampananmu dan kecantikanku… Tapi Tuan sejak kapan kau menjadi lebih romantis seperti ini….”
ucap Hera.
” apa ini yang namanya Romantis…”
ujarku.
” Dasar pria dingin…. Tapi kak Tia pasti sangat senang bertemu dengan anak nya ….”
ujar Hera kembali murung.
” Hera … Jangan bersedih lagi…. Aku ada bersamamu…”
ucapku meraih wajahnya.
” Tuan …. Aku tak bersedih lagi … Aku tak ingin jatuh lebih dalam dari kesedihan ini… Karena masih ada tuanku… Aku harus bangkit… Untuk anakku dan juga Nura….”
ucap Hera menghapus air mata nya.
” Kau ingin menjadi Kuat Hera…..”
ucapku.
” Ya aku ingin membalaskan dendam anakku dan Nura…. Aku ingin bisa diandalkan oleh mu dan melindungi keluarga kita….”
ucap Hera menatapku …. Menatap dengan wajah tanpa keraguan.
” baiklah … Aku akan memberikan mu kekuatan … Tapi kau harus terus berlatih untuk mengendalikan nya… Kekuatan itu bernama Infinite Bear ….”
ucapku.
Infinite Bear adalah Monster terkuat Nomor 4 di keluarga ras Beruang…. Monster bertipe SSS ini memiliki daya rusak mengerikan.
” Aku siap tuan… Aku akan melakukan yang terbaik…”
ucap Hera.