Misi Balas Dendam Episode 46
Awalnya aku merasa ragu
Misi Balas Dendam Episode 46, aku langsung mengajak nya ke ruanganku selain kedap suara …. Keadaannya akan lebih aman … Ketimbang berada di ruangan sebelumnya.
Quraina mulai melepas satu-persatu pakaian Dinasnya …. Payudara dan pantatnya wanita paruh baya ini masih tetap kencang di usia yang bisa di bilang seumuran ibuku… Harum yang mengoda khas ibu-ibu pejabat… Makin mengairahkan Hawa Nafsu yang memang sedang tinggi.
Awalnya aku merasa ragu akan tindakan ku terhadapnya… Bagaimana tidak dia sudah seperti ibuku sendiri…. Tapi setelah melihat tubuh mulusnya aku terpancing untuk membuka seluruh pakaianku…. Dan menerima tantangannya.
” Alex… Jangan terkejut kalau permainanku bisa membuatmu KO….”
ujar Quraina… Berjongkok di depanku dan mulai…. Mengocok kontolku dengan bibirnya.
” Kenapa melambat bu…. Kau kaget dengan besar kontolku….”
ujarku saat Quraina terkejut akan ukuran kontolku yang sudah mengembang.
” Alex kontolmu… Super mewah …. ”
ujar Quraina melumat kontolku … Dengan semangat.
Caranya mengocok kontolku benar-benar berpengalaman dan profesional … Membuatku kelonjotan dengan kecepatan…. Ternyata wanita paruh baya ini punya nafsu yang tak kalah Oleh Tia dan Yang lainnya.
” Alex aku ingin kontolmu cepat masuk kedalam vaginaku….”
ujarnya mendorong tubuhku hingga berbaring…. Dan dia merangkak naik keatas tubuhku dan menuntun kontolku yang mengeras maksimal masuk kedalam vaginanya yang sudah becek.
” Bu kau binal sekali …. Akan ku buat kau tak akan melupakan pengalaman ini…”
ucapku.
Dia mulai naik turun ….. Kontolku terus beradu dengan dengan pantatnya.
“Akhhhh… Akhhhhh… Akhhhhh…. ”
erang Quraina makin mengila.
” ayo lebih cepat ….. ”
ujarku mempercepat hentakanku…. Meskipun memek wanita ini tak serapat milik wanitaku …. Tapi ada kenikmatan lain yang membuatku sangat menikmatinya.
“eeeeehhhhh… Akhhhhh… Akhhh … Nikmaaat… Akhhhh….. Terus … Terusssss…. Akhhhhh… ”
erang wanita itu makin berisik… Setelah dia mencapai Klimaksnya.
” kenapa bu … Kau bilang akan mengalahkan ku… Tapi sekarang kedudukan jadi Satu kosong ”
ujarku meledeknya.
” Alex kau cukuup tangguh … Akhhggg…. ”
ucap Quraina kehilangan banyak tenaga.
Aku langsung menyuruh Quraina merangkak… Dan mulai mengenjotnya lagi kali ini aku yang mengambil peran membuatnya kelonjotan … Dengan kecepatan Penetrasi yang ku buat …. Aku buat Quraina mendesah dan mengerang hebat … Ku buat dia kelonjotan merasakan kenikmatan kontolku … Yang terus melakukan penetrasi cepat ke memeknya tanpa henti.
“Akhhhh… Alex…. Aku sampai lagiii….. Akkkhh…. Akkkkkkhhhh…. ”
erang Quraina lagi membuat tumpuan kakinya melemas …. Membuat Quraina berposisi telungkup saat ini … Karena kedua kakinya melemah.
” Hahaaa… Dua Kosong …”
ucapku tak menghentikan laju penetrasi ku ke vaginanya … Mengocok nya tanpa henti… Meskipun Quraina ini benar-benar di buat kelelahan yang sangat.
“ukhhhh….. Aku suka sekali kontolmu… Akhhhhhh…. Akhhhhh ”
erangnya makin keras saat aku menyuruhnya kembali merangkak lagi dengan sisa-sisa tenaga.
Kutarik kedua tangannya ke belakang … Membuatku seperti seorang joki yang sedang memacu kudanya …. Wajah Quraina yang anggun berubah berantakan… Ku hentikan penetrasiku saat ku rasa Quraina sudah benar tak mampu merangkak lagi … Membuatnya tersungkur di lantai kerjaku.
Aku membalik tubuhnya …. Dia menatapku penuh nafsu dan mata kepasrahan…. Aku kembali melakukan penetrasi lagi…. Kuraih tangannya untuk kembali mengenjotnya terus dan terus.
kontolku mulai merasakan pucaknya
Tubuh Quraina bergetar …. Setelah mendapatkan serangan beruntun… Kali ini tanganku mengenggam kedua payudara super besar milik Quraina dan mulai menginvasinya juga tanpa henti…. Beberapa kali ku hentikan genjotanku untuk melumat payudara mengodanya …. Aku juga beberapa kali menghisap kedua payudaranya membuat tubuh Quraina makin kelonjotan tanpa henti…. Entah beberapa kali Quraina menumpakahkan klimaksnya.
Aku pun mulai merasakan kalau kontolku mulai merasakan pucaknya…. Kontolku mengeras dan siap menumpahkan seluruh isinya.
croooot…croooot….crooottt… menumpahkan spermaku…aku sungguh menikmati permainan pertamaku dengan wanita paruh baya ini.
Tubuh Quraina langsung kelimpungan, matanya melotot merasakan kenikmatan … Dan mulutnya terbuka untuk membantu bernafas.
” Bagaimana…. Siapa yang kalah bu Asisten yang cantik….”
ucapku tersenyum.
Keringat membasahi tubuhnya
Dia tak menjawabnya …. Dia masih coba mengatur nafasnya… Dan mengumpulkan tenaganya yang tersisa…. Keringat membasahi tubuhnya…. Spermaku memenuhi seluruh rongga vagina hingga tumpah keluar.
Setelah beberapa lama … Akhirnya Quraina dapat berkomunikasi dengan ku.
” Alex… Kau memang hebat…. ”
ucapnya.
” kau mengakuinya…”
ucapku.
” aku benar-benar dibuat seperti ini olehmu… Ini pertama kalinya dalam hidupku dibuat tak berdaya seperti ini….”
ujarnya memujiku.
“hahaaa… Kau terlalu banyak memuji…”
ucapku.
” Alex … Sebenarnya Aku, Marosa dan Sonya telah memutuskan tentang pernikahan antara keluarga ku dan keluargamu….”
ucap Quraina mengatur nafasnya.
” Lalu apa keputusan nya….”
lanjutku menanti jawaban dari keluarga Quraina.
” Marosa tetap menginginkanmu …. Sedangkan Sonya yang akan mengantikan Posisi Marosa menikahi Adikmu…”
ucap Quraina yang masih terbata-bata karena nafas yang masih belum beraturan.
” baiklah kalau begitu… Aku menerima nya… Lalu kapan pernikahan Rico dan Sonya bisa kita adakan….”
ujarku.
” itu terserahmu…. Kami akan siap kapanpun…”
ujar Quraina lagi.
Sejenak aku berpikir.
” Bagaimana jika pernikahan Rico dan Sonya akan diadakan diwaktu yang bersamaan dengan pernikahan anak Bupati dan Keluarga Goldrich Company ….. ”
ucapku.
” Apa itu tak akan jadi masalah…. ”
ucap Quraina.
” Tak akan ada masalah apapun…. Serahkan semuanya padaku….”
ucapku.
” Lalu bagaimana dengan Marosa…. ”
ucap Quraina.
” Aku sudah bilang aku ini pria buruk… Kau lihat sendiri aku bahkan sudah melecehkan ibunya sendiri…. Aku tak pantas untuk wanita sebaik Marosa….”
ujarku.
” Lalu bagaimana jika dia tetap bersikukuh terhadap pilihannya….”
ucap Quraina lagi.
” dia harus bersaing dengan para wanitaku …. ”
ucapku tersenyum.
” Dasar Playboy…. ”
ucap Quraina tertawa.
” Aku adalah Monster terakhir dari keluargaku…. Jadi untuk kembali menghidupkan rasku dari ambang kepunahan…. Aku harus memiliki banyak wanita di sampingku…”
ujarku mencari Alasan.
” Kau mau kemana…. Kau mau meninggalkanku seperti ini….”
ucap Quraina yang belum bisa bangun dari tempat nya.
” hehe… Aku punya janji lain… Kau bisa beristirahat dulu disini Sementara….. ”
ucapku.
” setelah kau menikmatiku… Kau meninggalkan ku… Laki-laki tak bertanggungjawab ….”
ucap Quraina.
“hahaha…. Kau salah …. Kau yang justru membuatku melakukan ini….”
ucapku tertawa.
“haha… Terima kasih atas penghinaanmu… Kau Laki-laki pertama yang buatku sampai seperti ini…..”
ucap Quraina.
” kalau kau butuh tambahan kau bisa hubungi aku atau kau tahu rumahku … Akan ku buat kau lebih dari pada ini…. Oooh ya ini kunci duplikat ruangan ini… Kau bisa membukanya saat tenagamu terkumpul…. ”
ucapku pergi meninggalkan wanita yang terkapar tak berdaya.
Aku kembali mengunci pintu semua ruangan kantor ku…. ku menuju ke tempat wanita yang baru saja memberi pesan singkat kalau dia sudah menantiku dirumah nya…. Aku melaju untuk kembali menikmati permainan selanjutnya hari ini.
ketika Aku tiba dirumah kecil…. Di pinggiran kota.
Aku langsung keluar mobil dan membuka pintu yang sudah terkunci…. Aku sudah sangat hapal lokasi rumah ini… Jadi aku langsung menuju ke kamar utama… Upss… Sebenarnya ini satu-satunya kamar di rumah ini… Hehe.
Aku langsung mengetuk… Suara engsel pintu tua berbunyi .. Aku langsung masuk sebelum mengunci pintu utama…. Aku melihat wanita bertubuh mengoda … Mengunakan jilbab panjang dan pakaian tidur tanpa mengunakan BRA dan celana tidurnya Lagi.
Kami langsung saling melepas rindu saling melumat bibir… Safira mulai menyerang ganasku… Janda penuh nafsu.
” Anakku masih sekolah…”
ucapku.
” Ya dia masih sekolah… Kenapa…”
tanya Safira mengoda.
” Aku benar-benar tak menyangka …. Wanitaku yang Alim bisa se liar ini…. ”
ucapku.
” karena merindukan ini Ayah…. ”
ujar Safira menyentuh tubuhku.
” kau mau ini …..”
ucapku mendorongnya ke ranjang kayu yang jauh dari kata empuk.
” Ayah … Jangan buru-buru…. ”
ujar Safira mengoda ku sambil melintirkan jarinya di dadaku.
” aku ingin memperkosamu tetap mengunakan jilbabmu….”
ujarku…. Menghentikan Safira saat akan membuka jilbab panjangnya.
“hmmm ….Dasar nakal…”
ucap Safita tertawa.
Baru saja nafsuku memuncak karena tubuh mengoda Safira…. Kami di kagetkan suara wanita yang mengetuk pintu cukup keras.
“Ahh… Siapa sih yang ganggu kita lagi …”
ujarku kesal bukan main…. Ini kali kedua aku diganggu saat bermesraan dengan Safira.
” Sabar sayang…. Kau tunggu disini bentar aku lihat siapa yang datang…. ”
ucap Safira yang sudah memperbaiki pakaiannya.
Safira meninggalkanku…. Tapi teriakan Fira membuatku berlari dari dalam kamar…. Aku melihat Cia pingsan didepan rumah… Wajahnya pucat.
” Apa yang terjadi….”
ucapku.
” Cia badannya dingin sekali… Padahal tadi pagi dia baik-baik saja…. ”
ucap Safira sangat panik.
Tanpa aba-aba Aku bergegas mengendongnya … Dan berlari kearah mobilku …. Safira dan seorang guru Safira juga ikut masuk kedalam mobil…. Aku langsung memacu mobilku… Menuju rumah sakit terdekat.
Aku langsung turun dan berlari sangat cepat sambil mengendong Cia ke dalam rumah sakit tanpa sadar aku tidak mengunakan sendal dan bertelanjang kaki masuk kedalam rumah sakit… Aku langsung masuk ke ruangan IGD sesuai petunjuk dari seorang perawat.
” Maaf ibu…. Hanya satu orang yang boleh didalam….”
ucap Suster menghentikan Safira.
” Tapi aku ini ibunya….”
teriak Safira.
” maaf ibu tidak boleh…. ”
ucap suster itu masuk kedalam dan mengunci ruangan rawat itu.
” sabar ibu… Cia akan baik-baik saja … Kita hanya perlu berdoa….”
ujar Guru bertubuh kurus tinggi… Coba menenangkan Fira.