Misi Balas Dendam Episode 43A
Misi Balas Dendam (Episode 43A)
POV NURA
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 43A, aku melihat Rafina terbaring… banyak luka di tubuhnya … baju yang kusut menandakan suatu hal besar terjadi padanya…. aku takut semua ini akan berhubungan dengan tuanku.
Rafina adalah wanita yang pintar, punya dedikasi terhadap pekerjaannya membuat dia di percaya oleh tuanku…. Kemampuannya dalam memecahkan masalah dan ketelitiannya membuat dia beberapa kali mendapat award karyawan teladan.
Inovasi yang brilian dan total dalam melakukan pekerjaan membuat bagian kami selalu dapat perhatian lebih oleh pimpinan … Duet bersama Bu Muzlifa dan Jessica membuat bagian kami cukup fantastis dalam berbagai hal penyokong pembangunan di daerah kami Royal Win Indonesia.
Beberapa kali ketiganya di minta untuk bergabung dengan dinas atau badan lain … Tapi mereka bertiga menolak dan tetap di bagian yang di pimpin oleh tuan… Jika kejadian ini menyangkut hal dengan tuan…lalu.
Dan mengapa sekarang anak emas tuanku … Seperti ini… Siapa yang melakukannya … Lalu apa alasannya membuat Rafina menjadi seperti ini.
” biarkan aku yang mengurus Rafina….”
ucapku pada yang lain.
” dia tidak apa-apa Nura…. Dia hanya sedikit kelelahan dan syok… Setelah ini dia akan siuman….”
ujar Edi menenangkanku yang sedikit emosional.
” Tuan aku sangat mengkhawatirkan mu….”
ucap Slyvia manja pada Tuan Edi.
” kau Baik-baik saja selama aku pergi…. ”
ucap Edi.
” tentu….disini menyenangkan… Dan aku merasa aman karena mereka semua….”
ujar Slyvia.
Tiba-tiba bu Hanjani masuk kedalam ruangan tempat Rafina pingsan.
” Apa dia baik-baik saja….”
ujarnya.
” keadaan stabil … Sebentar lagi dia akan siuman… ”
ujar Edi.
” kalau begitu kita harus pergi ed… Si tuan tak sabaran sudah menunggu kita…. Kau tahu saat dia disuruh menunggu dia akan mengamuk dan merepotkan…. ”
ujar Hanjani tersenyum.
” baiklah… Slyvia kau harus tetap disini… Aku harus melatih tubuhku… Hingga aku mampu melindungimu dan keluarga ini….”
ujar Edi.
” kau akan pergi kemana… Aku ingin ikut…”
ujar Slyvia.
” disana sangat berbahaya buat mu …. Sebaiknya kau tetap aman disini…”
sambung Edi.
” tidak aku ingin ikut kemanapun kau pergi….”
sanggah Slyvia lagi.
” Bawa saja dia …. Aku bisa melatihnya dengan beberapa ilmu dasar….”
ucap Hanjani.
” Ibu sudah mau pergi ….”
ucap Yurika.
” kami harus bersiap dengan serangan selanjutnya….kau jaga lah mereka…”
ujar Hanjani.
” Baik ibu….”
ucap Yurika.
Akhirnya Edi ,Slyvia dan Hanjani meninggalkan kami …. Dan beberapa saat kemudian suara deru angin yang di buat oleh Helikopter yang mengangkut mereka pergi menjauh.
” Nura apa Rafina Baik-baik saja….”
ujar Tia.
” ya kak… Dia baik-baik saja… Kakak dari mana…”
tanyaku.
” Ada beberapa hal yang harus ku bahas dengan Paman Munir…. ”
ucap Tia.
” ledakan apa tadi kak…”
ucap Neti.
” ledakan Yacht milik tuan… Kita diserang tadi … Tapi untung ada paman, dan seven Wonders … Jadi serangan bisa di halau….”
lanjut Tia.
“yacht tuan hancur… Tuan pasti marah….”
ucapku.
” tuan lebih mementingkan keselamatan kita ketimbang yacht nya…”
ucap Hera.
” dimana Fina…. ”
ucap Tia mencari keberadaan Fina.
” tadi dia bersama Yurika di depan …”
ucap Neti.
” aku tak melihat Fina diluar…”
balas Yurika.
” lalu kemana dia…”
ucapku panik.
” kita harus mencarinya … ”
ucap Tia.
Kami berpencar mencari sesuatu
Kami pun segera berpencar mencari keberadaan Fina… Aku mencari kehalaman belakang… Tapi aku tak menemukan apapun di sini.
” Kemana Fina …. Tuhan semoga tak terjadi apapun padanya”
gumamku.
Aku berlari kembali ke ruangan tempat Rafina pingsan…. Kedatanganku di ikuti oleh Kehadiran Kak Tia dan Hera… Lalu Yurika dan Neti juga kembali dan mereka semua tak melihat keberadaan Fina.
” kak Tia, Hera … Apa kalian menemukan nya…”
ujarku berkeringat.
” di samping tak ada … Aku sudah mencarinya … Tapi aku tak menemukannya…”
ujar Hera.
” Dikamarnya pun tak ada kak…”
lanjut Neti.
” kita harus menelpon paman Munir… ”
ucap Yurika.
” Paman Munir… Ikut bersama para Seven Wonders …. Dan di pulau ini hanya tersisa kita berlima….”
ucap Tia.
” kenapa Paman pergi … Diakan seharusnya melindungi kita disini….”
ucapku panik.
” tenang semuanya… Kita cari keseluruh pulau … Mungkin Fina sedang berjalan-jalan…. ”
ucap Kak Tia menunjukan kebijaksananya.
” sebaiknya kita hubungi tuan … Dia pasti akan langsung tiba disini dengan cepat…. ”
ujar Neti.
” Jangann….”
seru kak Tia, Hera dan Yurika di waktu yang hampir bersamaan.
” kenapa kita tak boleh menghubungi tuan…”
ucap Neti.
” kita tak mungkin membebani tuan… Kita harus mencari Fina…. Aku yakin dia masih berada di pulau ini…”
ujar Yurika.
” kita harus bergegas mencarinya sebelum Fina tak bisa kita temukan…. ”
lanjut Hera.
” Aku dan Hera akan mencari ke bagian barat pulau ini … Dan Yurika , Neti kalian ke bagian timur pulau ini…. Kita harus saling memberi informasi… Jangan lakukan hal yang berbahaya… ”
jelas Tia.
” benar kata kak Tia… Kalau kita membagi tugas … Kita pasti bisa menemukannya dengan cepat….tapi bagaimana dengan aku..”
lanjutku.
” kau yang paling dikenal oleh Rafina diantara kami… Jadi kau jaga dia … Dan tetap berhati-hati…. ”
ujar Neti.
” Kunci semua pintu saat kami pergi… Dan jangan buka pintu … Jika bukan kami yang datang ….”
tambah Yurika.
” Ayo kita bergegas sebelum senja… Akan semakin sulit kita menemukannya jika gelap tiba….”
ujar Hera.
” Kalian semua berhati-hati lah….”
ujarku melihat mereka mulai pergi.
Akhirnya mereka semua pergi meninggalkanku bersama Rafina yang saat ini sedang tak sadarkan diri…. Aku berdoa semoga tak terjadi apapun pada Fina…. Dan mereka semua kembali dengan selamat di sini.
POV FINA
Entah berapa lama aku tak sadarkan diri…. Dan dimana saat ini aku berada… Tubuhku masih lemas … Aku mencoba menerawang suara yang bisa ku dengar…. Tapi disini terlalu hening … Hanya suara deru angin dan beberapa kali aku dengar tetesan air yang jatuh kelantai.
Ku kumpulkan segala keberanianku… Untuk membuka mata dan menemukan hal apa yang sedang terjadi pada ku.
Perlahan ku buka mataku…. Aku melihat tempat yang gelap… Dengan langit-langit berbatu … Aku langsung bangun untuk mengetahui lebih banyak tempatku berada.
” Dimana aku…. ”
gumamku.
Melihat ruangan gelap yang hanya bias sinar matahari yang mengenai genangan mata air di tengah ruangan ini yang menjadi sumber cahaya.
Samar-samar kulihat seseorang di dekat genangan air… Dan disamping nya Makhluk besar bermata merah yang menculik ku….juga berada disana.
” Apa yang mereka inginkan dariku….”
gumamku sambil terus mengumpulkan tenaga untuk memulai berbicara.
” Apakah kau sudah bangun….”
ucap Laki-laki dengan wajah pucat seperti mayat…. Itu menatapku.
” tuan… Kau kembali….”
ujarku.
Meskipun aku masih belum percaya seutuhnya pria itu adalah tuanku… Tapi dari gestur tubuh, wajah dan suaranya jelas aku tahu siapa pria didepanku.
” Aku senang Kau semakin cantik dan pintar seperti janjimu…. ”
ujar pria mirip tuanku itu.
” Apakah kau Tuan Alex….”
tanyaku yang sedikit tak mempercayai pria ini…. Mungkin ini hanya ilusi yang membuatku melihat pria yang kucintai dan ku rindukan.
” Maafkan aku karena membuatmu Seperti ini… ”
ucap pria itu.
Aku bangun dari dudukku… Dan mendekatinya… Terserah pria ini bukan tuanku atau siapapun dia… Aku benar-benar merindukannya… Aku berlari dan memeluknya… Tiba-tiba aku terjatuh dan tembus menabrak nya hingga aku terjatuh.
Dia tersenyum padaku.
” Aku juga sangat merindukanmu…”
ujar pria itu.
” Siapa kau… Kau hantu…”
ucapku penuh ketakutan…. Keberanian ku kembali menghilang … Aku hanya merangkak mundur menjauh dari pria ini.
” Aku hanya ingin mengembalikan sesuatu yang kuambil darimu puluhan tahun yang lalu… Yang membuatmu tak mengenal aku dan cinta kita….”
ucap Pria itu makin mendekatiku.