Misi Balas Dendam Episode 42
Sebuah ledakan besar
Tiba-tiba ledakan besar terjadi… Dan berasal dari arah pantai.
” Fina cepat masuk….”
ujar Hera.
” ada apa Hera…..apa yang terjadi….”
ucap Fina.
” entahlah yang jelas itu pasti serangan….”
ucap Hera terlihat panik.
Slyvia dan Yurika pun berlari keluar mencari tahu apa yang terjadi.
” apa yang terjadi…”
tanya Slyvia.
” entahlah sepertinya ledakan dari arah pantai….”
jawabku bergetar.
” Apa yang sebenarnya terjadi….”
ucap Yurika yang tampak terkejut.
Tak lama Nura dan Neti tiba… Ternyata keduanya sedang asik di dapur….menyiapkan sarapan pagi untuk kami.
Kami semua berkumpul ketakutan… Hanya Neti dan Hera yang bersikap waspada…. Mental petarung mereka memang luarbiasa… Aku kagum dan merasa aman dengan kehadiran keduanya…. Meskipun kadang aku merasa mereka saingan beratku dalam mendapatkan tuan tapi mereka berguna disaat seperti ini.
” Tuann…. Kau kembali…..”
teriak Slyvia yang mengagetkan kami.
Tuan edi Tiba-tiba di mengendong wanita dalam keadaan pingsan bersama bu Hanjani…..dia langsung membawa wanita masuk ke ruang tengah.
Siapa perempuan ini tuan….”
tanyaku.
Belum sempat tuan Edi menjawab Nura berteriak histeris …. Dia tahu siapa wanita ini.
” Dia Rafina….”
ucap Nura sedikit dengan nada yang tinggi.
” Siapa Rafina ….”
ujar Hera yang berdiri didekatnya.
” kenapa wanita ini bisa ada disini… ”
gumam Neti yang juga terkejut kehadiran wanita ini.
” Dia…diaa… Kasubbag di bagianku… Dan kabarnya dia telah tewas dalam kebakaran besar dirumahnya….”
ucap Nura menangis.
” Appaa… Mana mungkin….”
ujarku.
” dari pada kalian ribut cepat ambilkan peralatan perawatan….”
ujar Edi.
Membuat kami langsung bergegas menyiapkan air panas dan beberapa handuk …. Lalu menyiapkan balsem dan minyak untuk menghangatkan tubuh wanita pingsan itu.
Dua wanita berdiri dengan ketegangan yang maksimal.
” Apa yang terjadi disana ibu….”
ucap Yurika.
” perang sudah dimulai…. Dan mulai hari ini … Lindungi semuanya ….”
ucap Hanjani.
” baik ibu… Itu memang tugasku berada disini…”
ujar Yurika.
” musuh kita saat ini sangat menakutkan …. Dan mungkin kau harus melepas segel mu suatu saat nanti…. Tunjukkan kemampuanmu….”
ucap Hanjani.
” tapi aku takut tak bisa mengontrol kemampuanku…. ”
ujar Yurika.
” kau pasti bisa …. Karena kau anak dari wanita yang memiliki kemampuan hebat dan ayah yang luarbiasa kuat….”
ujar Hanjani.
” Ayah dan ibuku memang kuat…”
ucap Yurika tersenyum.
” boleh kah aku jujur padamu….”
ucap Hanjani.
” ya ibu apa itu … Katakanlah….”
ucap Yurika.
” terserah … Setelah ini kau akan membenciku atau apapun itu …. Tapi ini saatnya aku membuka rahasia terbesarku…. Ayahmu yang asli adalah Kai….”
ucap Hanjani.
” apa …. Kenapa bisa terjadi seperti ini bu… Apa benar ibu mengkhianati ayah….”
ucap Yurika langsung menitikan air mata.
” ayahmu yang bodoh itu yang menyuruh ibu melakukannya…. Dia tahu … Dia tak akan memiliki keturunan … Lalu dia membiarkan istrinya di nikmati oleh pria lain hingga hamil…. Tetapi ayahmu tak pernah menganggapmu orang lain… Dia sangat mencintaimu dan menyayangimu seumur hidupnya….”
jelas Hanjani.
Kedua nya langsung berpelukan….dan saling mencurahkan perasaaan serta emosinya… Sampai keduanya merasa puas menumpahkan segala nya… Dalam satu pelukan penuh arti.
Yurika kau sangat beruntung masih memiliki kedua orangtua yang masih bisa melihat dan memelukmu seperti itu…. Sedangkan aku … Hanya bayangan semu yang kudapat saat aku merindukan keduanya.
Tiba-tiba aku melihat Makhluk yang kulihat kemarin saat di taman bunga…. Diantara semak-semak di samping villa matanya menyorot tajam kearahku.
Tapi kali ini aku lebih siap… Dari pada saat pertama kali aku berjumpa dengan nya… Aku melangkah mendekati Makhluk itu berdiri…. Semakin dekat aku semakin melihat bentuk besar nan menakutkan dari makhluk itu.
Tubuhku bergetar saat kulihat dua taring besar di giginya membuat tubuhku lemas dan lunglai…. Tubuhku ditahan oleh Makhluk itu dan meletakkannya dipunggungnya … Yang sangat lembut dan halus…. Membuatku makin terlelap dalam pingsanku.
Terakhir yang kurasakan Makhluk pergi dan menjauh dari Villa tempat kami berdiam diri…. Aku tak tahu Makhluk ini akan membawaku entah kemana.
POV ALEX
Aku masih berseteru dengan keputusan ku untuk membantu staf kesayanganku ini atau memilih untuk bersikap aman.
Dan sangat berbahaya jika aku memutuskan pergi seluruh saudaraku saat ini sedang dalam keadaan tidak prima… Terlukanya Edi dan Hadi, lalu Agung yang berada di luar kota serta Adi yang masih kelelahan …. Ini buruk jika memutuskan pergi.
Tapi aku tak memungkiri untuk bisa dekat dengan staf kesayanganku ini…. Hadi pun akan cemburu jika aku bisa dekat bahkan sangat dekat dengan jessica.
Kesempatan berharga yang tak akan datang dua kali dalam hidupku…. Sama halnya saat aku bertemu dengan Tia, Hera, Nura, Fina dan Neti.
Serta yurika dan Alma yang saat ini memenuhi hatiku dengan kasih sayang dan perasaan tak tergantikan.
” bos tidak bisa menemaniku….”
ucap jessica membuyarkan pemikiranku.
“eh…. Gimana ya jes….”
ucapku mencari jeda untuk menjawab pertanyaan sulitnya.
” ya sudah bos… Jangan dipaksa… Seharusnya saya tak lancang mengajak anda… Maafkan saya….”
ucap Jessica bernada sedikit kecewa dan sedih.
” aku takut … Kau dihina karena jalan dengan pria jelek dan bodoh sepertiku….”
balasku.
” haaa… Kau itu laki-laki yang sempurna dimata aku bos…. Kau bisa saja merendah… Aku yang sebenarnya tak pantas jalan denganmu….”
ucap jessica.
” hmmm yakin dengan mengajakku kau bisa balas dendam dengan mantan kurang ajarmu itu….”
lanjutku.
” sangat yakin bos.. Jadi kau mau menemaniku ke pesta itu…”
ucap jessica dengan wajah cantik dan senyum sumringah yang indah sekali.
” kalau kau memaksa ….oke …aku akan melakukannya…”
ucapku menjawab pertanyaan sulitnya.
Mungkin hal ini akan jadi masalah besar padaku… Tapi melihat stafku sedih …. Itu bukan tipeku…. Aku akan bersenang-senang disana.
” terima kasih bos…. Jam 8 aku akan kerumahmu dan menjemputmu….”
ujarnya.
” tidak baik wanita yang kerumah Laki-laki sebaiknya aku yang menjemputmu saja…”
ucapku.
” aku benar-benar merepotkan ya bos….”
ucap Jessica tersenyum kembali.
“Lebih merepotkan kalau kau sampe galau dan kerja tak fokus….”
ucapku lagi.
” kau bos terbaik…. Terima kasih….”
ucapnya langsung pergi dari ruangan ku.
Aku benar-benar membuat keputusan tergila…. Tiba-tiba saja Safira mengenggam kontolku lagi… Untuk menunjukkan kehadirannya.
Aku lupa Safira tetap berjongkok dibawah mejaku cukup lama… Aku menyuruh untuk tetap ditempat dan aku pergi keluar dari ruanganku… Tapi sebelumnya aku memperbaiki posisi kontolku dan kembali menyembunyikannya.
Aku melihat para stafku masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
” bos ada apa…”
tanya Ruliyana yang sadar dengan kehadiranku.
” jika pekerjaan kalian sudah selesai kalian boleh balik duluan… Aku akan mengerjakan tugas penting jadi jangan ganggu aku….”
perintahku.
” Dasar kak… Bilang saja kau mau tidur diruangan kan… ”
ucap Muzlifa sambil tertawa.
” makanya bos cepat menikah …”
ujar Alina.
” benar itu bos … Cepatlah menikah….”
ucap Saliva tertawa.
” Apa kalian sedang mengeroyokku…. Muzlifa aku tak akan membantu mu…. Dan untuk kalian berdua honor bulan depan ku potong….”
ucapku tertawa.
” jangan kak… Nanti kalau kau tak membantuku … Makin banyak kerutan di wajahku….”
ucap manja Muzlifa.
” bos jangan ya…. Jangan di potong….”
ucap Alina.
” aku kan cuma ikut-ikutan aja bos….”
ucap Saliva tertawa.
” sudah beres kan pekerjaan kalian dan cepat pulang …. ”
ujarku.
Mengurung kami berdua di kantor
Aku kembali masuk keruangan pribadiku dan langsung mengkunci kantorku dari dalam … Kulihat Safira tersenyum padaku… Pakaian kerjanya pun sudah acak-acakan.
Aku tarik tangan Safira ke sofa tempat dudukku… Aku ingin menanyakan maksudnya … Kemudian aku tahu safira adalah wanita yang setia dengan suaminya….tapi apa yang baru saja dia lakukan padaku itu adalah suatu kesalahan besar yang seharusnya tak dia lakukan.
” apa yang kau lakukan padaku….”
ucap ku pada Safira.
” aku hanya melakukan sesuatu yang ingin ku lakukan….”
ucapnya Safira.
” Kau wanita bersuami Fira… Ingat itu dan seharusnya kau menjaga semua itu…”
ucapku menasehatinya.
” Apa kah masih pantas Laki-laki itu ku sebut suami … Saat dia membuat aku dan anak ku hampir mati kelaparan… Saat aku hampir di lecehkan karena hutang yang dia tinggalkan pada kami… Dan saat kami butuh perlindungan dan nafkah dia malah melupakan kami… Justru malah dia bersenang-senang dengan wanita lain…. Apa aku masih harus bertahan menjadi seorang istri yang patuh…”
ucapnya mencurahkan segala perasaan kekesalannya padaku.
Aku langsung memeluknya … Agar Fira tak lagi merasakan perih… Dunia memang kejam dan terkadang dunia sengaja menjauhkan kebahagian pada seseorang disaat dia terus berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan.
” dia memberikanku surat talaq… Dan menyuruhku untuk menandatangani surat cerai ….hidupku hancur … Masa depan anakku … Bagaimana dengan masa depannya….”
ucap Safira memelukku dengan erat.
” aku tak pernah tahu masalah hubungan suami istri… Tapi yang jelas kau sudah melakukan yang terbaik untuk menghindari hal ini… Namun kenyataannya tak bisa kau ubah… Yang harus kau lakukan terus berjuang maju bukan hanya untuk anakmu tapi juga untuk dirimu sendiri….”
ucap bijakku yang entah dari mana keluarnya ucapan aneh ini keluar begitu saja dari mulutku.
” aku takut tak bisa menjadi ibu dan ayah yang baik buat Cia…”
ucap Safira makin memendamkan kepalanya di dadaku.
” Kau hanya harus fokus menjadi ibu yang baik buatnya…. Sedangkan aku akan menjadi ayah angkat Cia … Aku berjanji memenuhi segala kebutuhannya… Jadi kau tak perlu berpikir masalah masa depan anakmu ”
ucapku membelai kerudungnya.
” aku harus membayar dengan apa lagi semua hutang ku padamu bos… Aku hanya akan jadi benalu selamanya dalam hidupmu….”
ucap Safira.
” dengan menjadi ibu yang baik buat Cia dan bekerja keraslah untuk pekerjaanmu di kantor…”
ucapku.
” Kau terlalu baik Bos…. ”
ucap Safira langsung melumat bibir ku.
Sebuah ketulusan
Awalnya aku mencoba menolak cium wanita ini…. Tapi aku merasakan hal yang tulus dari wanita satu anak ini… Itu yang membuatku tak menghentikannya.
Seperti halnya anak Tia yang ku fasilitasi, aku juga ingin bisa membantu dan menjadi ayah angkat buat Cia yang masih memiliki masa depan yang cerah.
” muaaach…. Maafkan aku jika ini lancang… Aku bingung harus dengan apa aku berterima kasih padamu bos…”
ucap Safira lagi.
“hmmm…. Aku melakukan apapun yang ku inginkan… Meskipun tanpa imbalan apapun… Cia saat ini adalah anakku… Jadi aku berhak memberikan apapun padanya tanpa harus kau membayarnya…. ”
ucapku tersenyum.
” jadi kau hanya mengangkat anaknya saja….bagaimana dengan ibunya…”
ucap lirihnya.
” Apa maksudnya….. ”
ujarku terkejut.
” ya kebutuhan ibunya…. Aku dan anakku paket utuh… Kau tak bisa mengangkat anaknya saja …”
ucap Safira Malu-malu mengucapkannya.
“hahaha…. Kau lucu Safira…. Aku tak menyangka kau seperti ini….”
ucapku.
” jadi bagaimana …..”
lanjut Safira.
“hmmm…. Sebenarnya sih keputusan ini agak berat…. Tapi kalau kau bisa melayani nafsu liarku Mungkin aku akan menerimanya….”
ujarku sambil tersenyum.
” Aku akan melakukan apapun….”
ucap Safira sambil menunduk.
” kalau kau bersedia harusnya kau melihat wajahku…. Jika kau bersikap seperti tadi berarti kau tak ikhlas menjalankannya…”
ucapku mempertegasnya.
” aku bersedia melakukan nya…. ”
ucap Safira melakukannya dengan menatapku.
” kau tak perlu memaksa diri seperti itu… Aku hanya bercanda….”
ucapku sambil berdiri dari sofa dan menuju kursiku.
Tiba-tiba Safira menarikku… Dia menuntun tanganku untuk meremas kedua payudara yang besar miliknya.
” aku sudah lama menahan nafsuku bos… ”
ucapnya dengan nafas yang sedikit tak beraturan.
” Fira kau yang meminta….”
ucapku langsung mendorongnya untuk terlentang di sofa yang empuk milikku.
Tubuhnya yang pasrah ini menambah gairahku … Sejak pertama kali aku melihat payudara Fira memang aku dibuat penasaran seberapa besar dan kenyalnya gunung kembar milik stafku ini.
Kubuka perlahan tapi pasti pakaian putih yang sudah sedikit lusuh … Warnanya pun sudah tidak sepenuhnya putih… Kutarik baju dalaman milik Fira yang berwarna putih keatas hingga memperlihatkan bra dengan model standar…. Berwarna putih juga…aku tak sabar menarik langsung bra tersebut dan akhirnya aku melihat pusaka tersembunyi milik Fira… Meskipun ini bukan kali pertama aku melihatnya tapi kali ini aku dapat menyentuh, memijatnya dan meremas-remas keduanya
“akhhh … Bos…. Kukira kau tak bisa membuat wanita Horny …. Ternyata kau ahlinya…. ”
desah Fira mulai terdengar dan kedua kakinya saling bergesekan menahan sensasi pada payudaranya… Foreplay yang kubuat membuat libido Safira cepat naik.
” Fira … Suamimu benar-benar bodoh memilih yang lain saat tubuh wanita nya saja senikmat ini…. ”
pujiku sambil terus meraba tempat-tempat sensitif milik Fira…. Mulut kami terus saling bertemu.
Aku juga melumat lehernya yang jenjang membuat beberapa kali tubuh Fira terguncang ketika dengan nakalnya aku menghisap lehernya yang menjadi titik paling sensitifnya… Bahkan saat bermain dulu dengan suaminya… Dia tak pernah merasakan semerangsangnya seperti saat ini.
” Bos … Fira sudah basah. . .”
ucapnya Binal… Sambil mengelus rambut ku.
” sabar sayang…. Aku masih belum puas menjamahmu ”
ujarku mulai memindahkan lumatan ku kearah dua Gunung kembar milik Fira yang sudah mengeras seperti akan mengeluarkan laharnya.
Lidahku terus mengitari payudaranya… Membuat tubuh Fira terus terhentak….menerima sensasi dalam dirinya.
“Akkhhhhh…. Akhhhhhhh…. Bosss….. Enaak… Sungguh nikmat…..”
ucapnya meracau.
“ukkkhhhhhh…ukkkkhhhhh… Ughhh… Okhhhh….”
erangnya saat aku mulai mengulum pentilnya yang sudah membesar.