Misi Balas Dendam Episode 41
Misi Balas Dendam (Episode 41)
POV AGUNG
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 41, sudah lebih lima jam perjalanan kami tempuh … Menyeberangi laut … Dan melahap jalan demi jalan untuk tiba di rumah cinta pertamaku…. Yang akan segera berakhir untuk selama-lamanya… Ada rasa yang bergolak di jiwa bawah sadarku.
Tapi aku tak boleh melakukan hal aneh apapun … Untuk dapat mempertahankan wanita disampingku… Tujuanku adalah Misi BALAS DENDAM… Edi telah terluka padahal dia Pria terkuat kedua setelah Alex di keluarga kami…. Dan ini menjadi tanda musuh kami bukan orang yang mudah untuk dikalahkan.
” Agung… Kenapa…”
ucap Anna membangunkanku dari lamunanku.
“okkhhhh tidak …. Maaf kan Aku Anna…. Aku hanya memikirkan Saudaraku yang terluka….”
ucap ku.
” Kau memang pria yang baik….”
ucap Anna.
” Pria yang baik tak akan menculik wanita seperti yang kulakukan….”
balasku.
” Kau pasti lelah… Biarkan aku yang mengendarai mobil nya agar kau bisa istrahat… Kita akan sampai setengah jam Lagi….”
ujar Anna.
” baiklah… Aku juga mulai ngantuk…”
ujarku langsung meminggirkan mobil.
Kami bertukar posisi… Mobil pun dapat kembali melaju … Aku terlalu lelah hingga akhirnya terlelap….entah beberapa jam aku tertidur… Aku mulai sadar dan melihat sekitarmu …. Keadaan sudah berubah gelap….Lalu aku tak menemukan Anna disampingku.
” Anna … Anna …”
teriakku memanggilnya.
Aku bergegas keluar dari mobil… Aku bertanya dengan beberapa orang yang kulihat… Tapi tak ada yang melihat…. Ternyata saat ini aku berada sudah berada di Rest Area dari kampung halaman Anna cinta pertamaku.
Putus asa tak menemukan sosok yang ku cari aku kembali ke mobilku….ini kali kedua dia menghilang tanpa Alasan…. Aku benar-benar memaki diriku berulang kali… Aku benar-benar di Permainkan oleh wanita ini.
Tapi ini mungkin cara yang baik agar aku tak terlalu berat melepas nya…. Tapi aku tetap tak terima dia melakukan hal sekejam ini pada ku…dan seharusnya dia mengucapkan kata terakhirnya padaku… Karena kami mungkin tak akan berjumpa lagi setelah ini.
” Semoga Hidupmu bahagia… semoga tuhan memberikanku Umur panjang dan kita akan berjumpa satu kali lagi … ”
ucapku….menatap langit dan menikmati kejamnya guratan takdirku.
POV TIA
Cahaya baru mulai bersinar Malu-malu dari peraduannya…. Tubuhku terbiasa bangun pagi…membuatnya terbangun dengan cepat… Padahal aku dan yang lain baru tidur dua atau tiga jam yang lalu…. Aku melangkah gontai di rumah yang tampak asing buatku… Langkah demi Langkah kususuri lorong gelap tanpa cahaya ini.
Ku buka pintu dan udara segar langsung menerpa tubuhku… Udara tanpa polusi … Kulihat jam menunjukkan pukul dari Nilai keberuntungan / lucky Number… Sudah sangat siang aku bangun ternyata… Aku mengelus perutku mengajak mengobrol calon buah cintaku dengan Tuan…. sambil menikmati ketentraman dan kesejukan Pulau ini.
Kulihat Pria termenung sambil menatap Laut Lepas, deru ombak yang menghantam batu karang dengan keras pun tak mampu menghentikan lamunannya…. Aku mendekatinya mencari tahu apa yang dilihatnya.
” Paman … Apa yang kau lakukan disini….”
ucapku.
” Tia … Kau sudah bangun… Aku baru mengantar Yulina dan Henny pulang ….”
ucap Munir terkejut.
” Kenapa hanya mereka yang pulang dari sini…. Kami dan Slyvia bagaimana….”
tanyaku.
” Hadi saat ini terluka cukup parah… Dan sedang dalam pengawasan dokter pribadi Alex dan dia meminta untuk Yulina ada disana…. Lalu kalo Henny dia memaksa ikut bersama Yulina tadi untuk mengetahui kabar dari Adi….”
jawabku.
“ooh… Lalu kenapa Slyvia tidak ikut … Edi kan terluka cukup parah juga kan….”
lanjutku.
” bagaimana kau tahu hal itu….”
ucap Munir.
” Aku tahu … Langsung dari orang yang ada disana….”
ucapku tersenyum manis pada pria itu.
” Edi saat ini sedang berlatih keras dibawah Arahan Kai…. Jadi tak mungkin Slyvia pulang untuk Sementara ini…. Kalau kalian … Alex belum mengkonfirmasi masalah kalian….”
ucapku.
” Apa tuan tak membutuhkan kita lagi….”
tanyaku.
“Hahaa….kukira kau sangat bijaksana… Tapi ternyata kau masih memikirkan hal seperti itu… mungkin Alex sedang mengerjakan sesuatu yang penting…. Aku tahu kau merindukannya…. Tapi tahan lah rindu itu sebentar… Saat ini suasana di sana pasti sangat panas… Dan keamanan kalian pasti terancam makanya Alex belum menyuruhku untuk membawa kalian kembali karena kalian sangat berarti buat Alex…”
jelas Munir menenangkan kegalauanku.
Dia pun melangkah pergi setelah sedikit menenangkan hatiku … Tapi aku masih menginginkan banyak informasi dari Pria yang menurutku punya ikatan batin dengan Tuanku.
” Kau mau kemana Paman… Boleh aku ikut….”
lanjutku mengikuti Langkah nya.
” Aku lupa akan satu hal yang Alex titipkan padaku…. Dan aku ingin melihat keadaannya sekarang ”
lanjut Munir menuju ke pelabuhannya.
” Benda seperti apa yang dititipkan oleh Tuanku”
tanyaku.
” Nanti kau lihat saja … Tapi jangan kaget … Apa yang kau lihat….”
ucap Munir tertawa.
Aku sedikit menjaga jarak
Aku makin penasaran dengan benda yang dititipkan Tuan pada paman…. Kami pun masuk kembali ke yacht milik tuanku dan menuju lantai bawah…. Awalnya aku agak cemas … Karena ku pikir Paman punya sifat mesum, bahkan sebelum pergi tuan memberi tahuku akan sifat buruk pamannya.
Basement yarct ini gelap karena lampu belum di nyalakan…. Aku sedikit menjaga jarak … Jika ia memaksaku aku akan melarikan diri secepatnya… Dia berdiri di pintu sebuah kamar… Yang tergembok…. Dia membuka kuncinya.
” Tia masuklah…. Aku tunggu diluar….”
ucap Munir.
Aku semakin yakin ini adalah jebakan buatku… Saat aku masuk kedalam dia akan mengunci dan memperkosaku…. Tidak aku harus pergi dari sini segera… Ucap intuisiku terus berseteru didalam diriku.
” Kenapa saya yang harus masuk…. Paman saja yang masuk duluan…. ”
jawabku mencari cara agar pria ini tak berbuat kasar padaku.
” sudah kau saja yang masuk… Kalau aku yang masuk dia akan makin ketakutan…”
ujar Munir.
Muncul pertentangan didiriku…untuk melakukan atau pergi dari sini…. Tapi aku kembali berpikir positif … Dia adalah paman Tuanku tak mungkin dia akan melakukan hal jahat kepadaku…. Aku perlahan maju mendekati pintu dan masuk kedalamnya.
” Ini kunci untuk membuka rantainya…”
ujar munir pergi dari Basement kelantai atas….ada rasa lega … Hal buruk yang kupikirkan tak terjadi.
Ku buka pintu itu kulihat wanita bertubuh kurus meringkuk dengan lehernya masih tersambung dengan rantai… Wajahnya berantakan rambutnya kusut … Bajunya pun sangat kotor dan tak layak.
“Siapa wanita ini…. Dan sejak kapan dia ada disini… Apa yang tuan lakukan pada wanita ini…”
gumamku langsung mendekatinya.
Dia menatapku… Tubuhnya lemah…aku langsung membuka rantai pengikatnya…. Membuat guratan merah di lehernya… Aku langsung membopong wanita itu berlahan keluar dari ruang sekapnya dan menuju kelantai atas.
” Tia masaklah sesuatu untuk dia…. Aku akan mencari ikan dulu untuk sarapan kita….”
ujar pak munir pergi mengunakan speedbot nya…. Menjauh dari kami.
” kau tunggu disini….”
ucapku mendudukan tubuh rentan itu di sofa empuk didalam yarct tuan.
” Kau siapa ”
tanya Rafina padaku.
” Aku Tia… Dan siapa namamu…”
tanyaku kembali.
” Rafina… ”
jawab singkatnya.
” Rafina … Aku pernah dengar nama itu sebelumnya tapi dimana yaa…”
gumamku.
Aku mulai mencari bahan memasak yang kutemukan di kulkas yarct royal win indonesia ini.. Cukup lengkap untuk membuat makanan simple tapi sangat nikmat.
” Kau wanita yang hebat … Bisa masak dan baik… Kau siapanya Laki-laki tadi….”
ucap Rafina.
” dia paman dari tuanku….”
balasku singkat sambil sibuk memotong beberapa sayuran.
” Tuan… Apa Kau pembantu disini…”
lanjut Rafina.
” Bukan… Aku adalah budak tuanku…”
ucap Tia tersenyum.
“Budak … Kau pasti bercanda ya…. ”
Balas Rafina.
” kau tak percaya dengan statusku….”
lanjutku.
” kalau begitu siapa tuanmu….”
lanjut Rafina.
” Tuan Alex… ”
jawab singkatku.
” Alex… Tuan mu adalah pak Alex… Pria jahat yang menghancurkan keluargaku dan diriku…. ”
ucap Rafina penuh kebencian.
” kenapa dia bisa menghancurkanmu….dia pria baik… ”
balasku.
” baik katamu… Dia membunuh suamiku … Menculik dan melecehkanku… Apa itu yang dinamakan baik….”
ucap Rafina berapi-api.
” kalau kau belum seutuhnya mengenal Tuan… Kau pasti akan bilang seperti itu… Awalnya aku juga sangat membencinya… Tapi saat ini semua berbeda…”
ucap Ku.
” apa kau korban penculikan sepertiku…”
ucap Rafina.
” apa kalian sudah akrab sekarang….”
ucap Munir tiba dari berburu ikan… Dia membawa beberapa ikan segar ditangannya.
” paman…. Bolehkan aku bertanya banyak tentang Alex tuanku…”
tanyaku..
” aku akan menjawab pertanyaan mu saat kita selesai makan….”
ucap Munir mulai memotong ikan hasil tangkapannya…. Dia memotong mentah ikan itu tanpa memasak atau mengorengnya terlebih dahulu.
” paman kau akan makan ikan itu mentah-mentah… ”
ujarku.
” kau tak tahu ya Tia… Kalo ikan segar itu nikmat sekali….”
ucap Munir memotong ikan hasil tangkapannya kecil-kecil…. Lalu menaruhnya di meja makan …. Aku dan Rafina hanya bengong melihat aksi laki-laki ini.