Misi Balas Dendam Episode 37
POV ALEX
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 37, Sikap anehku terhadap Hera membuatku sedikit canggung terhadapnya… Aku ingin lebih lama bersamanya menghabiskan banyak waktu bersamanya… Tapi aku sadar akan satu hal…. Aku memiliki banyak wanitaku disini… Mungkin aku bisa juga bisa merasakan sesuatu seperti itu… Seperti merasakan hal Aneh yang terjadi antara aku dan Hera saat ini.
Aku berjalan menyusuri lorong yacht ku…. Memasuki kamar kedua setelah kamar Hera…. Kutarik tuas pintu yang tak terkunci…. Kulihat wanitaku sedang meringkuk memeluk guling… Tapi bukan ada satu sosok melainkan dua sosok sekaligus terdapat di kamar kedua ini.
Dia adalah Visual ku…. Wanita mungil yang membuatku merasakan kenikmatan saat bercinta dengan nya… Ku dekati kedua sosok wanita tersebut…. Makin dekat kulihat wajah imut Nura… Ku berikan selimut untuk menghangatkan tubuhnya …. Lalu kukecup keningnya menandakan betapa berharga Nura bagiku…. Aku tak ingin membangunkannya di lelap tidur… Dia pasti lelah…. Mengikuti Apel, bekerja hingga sore bahkan aku mengerjainya sepanjang jalan pulang…. Belum lagi sikap memaksaku untuk dia menaiki wahana yang menakutkan….aku tak ingin dia terganggu dalam Lelap nya.
” Selamat tidur Visualku…”
bisikku ku kecup kening nya untuk kedua kalinya… Yang di balas dengan geliat tubuh imut Nura yang mengairahkan nafsuku.
Jujur aku masih sedikit canggung
Ku perhatikan tubuh Yurika yang tak kalah seksi… Wajahnya benar-benar membuatku teringat akan sosok ibunya…. Lalu Alis dan matanya mengingat kan akan sosok pamanku yang luar biasa…. Aku pasang selimutnya agar Yurika tak kedinginan…. Jujur aku masih sedikit canggung bagaimana cara memperlakukan Yurika…. Aku belum terlalu tahu kebiasaan dan sikapnya….aku belum mengenal seutuhnya Yurika… Jadi wajar aku masih canggung melakukan hal yang lebih padanya.
Kutinggalkan kedua wanita seksi dan Imut ku… Dengan cukup senyap.
” Tuan….kenapa kau tak mengecup kening ku dan mengatakan selamat tidur padaku….”
ucap Yurika terbangun dan mengunakan suara pelan agar tak membangunkan Nura.
” kau ingin ku perlakukan seperti itu …. Baiklah…”
ucapku mendekati nya lagi.
” tidak tuan aku hanya bercanda….”
ujarnya langsung merebahkan tubuhnya untuk kembali tidur.
Tapi aku tetap mendekatinya…. Kulihat Yurika memejamkan matanya… Aku raih kedua bahunya dan aku naik keatas tubuhnya yang tertidur…. Mata indah itu kembali terbuka….kami bertatapan diatas kasur.
” Kau yang memintaku melakukan ini kan”
ujarku.
Dia hanya menahan nafasnya melihat wajahku makin dekat dengan nya… Aku dapat merasakan detak jantungnya berpacu dengan waktu… Saat bibirku hanya beberapa senti dari bibirnya.
” Selamat tidur wanita cantikku… Maaf jika aku tadi tak mengucapkannya…”
ujarku langsung melumat bibir Yurika.
Yurika hanya pasrah …. Lalu ku kecup keningnya sambil tersenyum… Dia pun tersenyum…. Wajahnya memerah seperti memakai riasan.
” Aku pergi ya…. Lain kali kau harus membalas ciumanku….”
ujarku meninggalkan kedua wanitaku.
” tuan kau tahu … Hari ini adakah hari yang paling berbahagia buatku kau menerimaku untuk berada disisimu dan baru saja Dia memberikan ciuman pertama dalam hidupku….”
ucap Yurika meneteskan air mata… Sambil sumringah terus tersenyum membayangkan apa yang terjadi tadi…. Lalu memeluk erat gulingnya.
Ku lanjutkan pengecekanku terhadap wanitaku… Ku buka pintu paling ujung … Tapi kulihat kamar ini kosong… Tapi aku tahu dari aroma parfum yang tertinggal ini adalah parfum milik Tia…. Kemana wanita ku itu… Aku berpikir pasti dia berkeliling yacht ku ini…. Aku pergi dari kamar kosong itu… Menuju persimpangan tangga keatas dan tangga kebawah Yaitu dasar yacht ku.
Kususuri lantai menuju dasar yacht ku
Sebelum menuju ketempat para wanitaku dilantai dua aku tertarik melihat keadaannya….Karena Sudah lama aku tak melihatnya… Mantan Anak buahku…. Kususuri lantai menuju dasar yacht ku…. Terdapat beberapa kamar mesin dan peralatan lain… Tapi aku memilih kamar kecil di ujung lorong… Ini adalah Gudang.
Keadaan pintunya sengaja di gembok agar tak ada yang masuk kesini… Sebelum membuka ruangan itu aku sedikit mengawasi keadaan sekitar Sebelum masuk dan setelah masuk ke gudang ini aku kembali menguncinya dari dalam… Aku berjalan mendekati sebuah Peti besar yang terdapat disudut ruang.
Kembali kunci gembok mengunci peti tersebut… Ku buka kunci tersebut…. Kulihat tubuh wanita kurus meringkuk dalam peti ini… Peti ini memang didesain memiliki lubang udara… Jadi selama apapun Rafina ada disini dia tetap bernafas seperti biasa
Ku bantu tubuh terikat itu untuk duduk…. Hanya desah dan gumam yang terdengar tertahan ball gag yang menyumpal mulutnya… Kain penutup matanya basah … Lalu ku taksir Rafina sudah berulang-ulang menangis meratapi nasibnya yang sekarang berada di cengkraman ku… Ku yakin keputusasaan akan nasib memang benar-benar telah menguasainya saat ini.
“Hmmmmphhh… Hmmmmph … ”
desahnya pelan mungkin dia telah lelah mencoba melepaskan pengikat mulutnya.
Ku buka penutup mata dan penyegel mulutnya… Membuat mata pasrah itu menatapku penuh pertanyaan an…. Mulutnya yang kaku karena terbelenggu cukup lama oleh Ball gag itu masih tetap membisu… Ku lepaskan juga pengikat kaki dan tangannya…. Yang tersisa hanya pengikat si payudara dan rantai Anjing yang melingkar di lehernya.
Cukup lama dia mengumpulkan tenaga untuk mengungkapkan pertanyaannya padaku… Aku sebenarnya kasihan dengan Rafina… Tapi ini kulakukan untuk kebaikan Keluarga ku ….. Ancaman suaminya membuatku melakukan hal sejauh ini.
” Kau sudah puas….menyiksaku, mempermalukanku… Dan mengurungku seperti seekor hewan peliharaan… ”
ujar Rafina menahan tangis yang akhir bercucuran di kedua pipi.
” ini kesalahanmu… Andai saja kau tak melakukan hal angkuh pada ku … Kau tak akan sampai seperti ini…”
ujarku mengelus dagunya.
Kemudian Rafina meludah kearahku berulang-ulang sambil menangis…. Tapi aku tak berusaha untuk menghindari nya… Setelah dia puas… Barulah aku menghapus semuanya.
” Ayah dan ibu ku akan mencari ku…. Dan kau akan mati di penjara….”
ujarnya.
” sungguh sayang ke inginanmu itu tak akan terjadi… Bahkan ibu dan ayahmu sudah ikhlas kepergianmu…”
ucapku sambil menunjukkan handphone ku yang berisi berita kematiannya dan suaminya.
” tidak mungkin …. Apa yang kau lakukan… ”
teriaknya putus asa.
Dia berusaha menjauhkan bibirnya
Kutarik rambutnya … Lalu kulumat bibirnya dengan paksa…. Dia berusaha menjauhkan bibirnya dari seranganku tapi apa daya geraknya terbatas … Daya jelajahku lebih besar ketimbang dia… Hingga akhir dia pun pasrah dan menangis keras dalam ketidakberdayaannya.
” sekarang kau mengerti percuma untuk mu lari dariku…. Tak ada pilihan lain Selain kau menuruti semua kemauanku…”
ucapku masih tetap menarik Rambutnya yang panjang.
“hakhh..akgg…. Sakit … ”
ucapnya memohon agar aku melepaskan rambutnya.
” kau bukan lagi istri dari orang kaya yang selalu kau banggakan… Saat ini kau hanya budakku, dimana tempat aku mencurah semua nafsu Liarku padamu….”
ujar ku sambil meremas buah dadanya yang memang cukup kecil….ketimbang Dengan wanitaku yang lain.
Keadaan ini membuat Rafina hanya terdiam pasrah… Percuma untuknya melawan disaat dia memang telah kalah telak…. Tak ada lagi kesombongan di wajahnya … Hanya ketakutan yang tampak nyata terlihat dari sorot matanya.
” kenapa kau tak membunuhku saja….”
ucapnya pasrah.
” aku tak ingin membunuh mu karena aku menyukai wajahmu yang cantik ini….”
ujarku menarik dagunya lagi…sambil meremas dengan keras buah dadanya.
“akhhhmm… Hentikan ”
ucap Rafina mencoba menghentikan tanganku yang meremas payudara nya dengan kedua tangan lemahnya.
” Aku akan menghentikan nya …. Kalau kau berjanji untuk menurutiku… ”
ujarku kali ini meremas buah dadanya dengan kedua tanganku… Meskipun ada perlawanan dari kedua tangannya , tapi perlawanan itu tak berarti apapun terhadapku.
Justru aku makin semangat meremasnya … Tubuh Rafina bergetar menahan gejolak yang harus hanya dirasakan saat bersama suami nya… Dia coba menepis segala perasaannya aneh yang muncul dalam dirinya.
Kali ini kulumat kembali bibirnya.
“Hmmmmph..hummft… Hmphhh…”
dengungnya saat mulutku menguasai penuh bibirnya.
Ku lepaskan semua Aktivitas ku… Setelah beberapa menit mempermainkan nafsunya… Ku buka celanaku … Memperlihatkan kontolku yang mulai kembali mengeras … Setelah beristirahat mengempur Vagina milik Hera.
” Rafina kau ingin merasakan kenikmatan kontolku….”
ujarku.
Aku tak menyerah aku sengaja mengocok kontolku
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 37, Dia mengeleng tanpa mengeluarkan kata… Hanya suara gemericik rantai di leher nya yang berbunyi…. Ku perlihatkan gagahnya kontolku berdiri tegak… Kutarik daster yang di gunakan Rafina saat ini….hingga terlepas dari tubuhnya… Memperlihatkan tubuhnya tanpa pertahanan apapun kali ini.
Rafina menyilang kedua tangannya menutup dua tempat sensitifnya… Aku hanya tersenyum melihat aksi wanita ini… Yang masih bersikukuh mempertahankan harga dirinya… Padahal aku tahu dia pun ingin merasakan kenikmatan dariku … Tapi harga dirinya yang terus berusaha menolak semua rangsangan itu.
Tapi aku tak menyerah aku sengaja mengocok kontolku didepan tubuh Rafina untuk memancing libidonya meninggi… Kulihat beberapa kali dia terlihat mengkhayal kontolku sambil menyapu bibirnya dengan lidahnya.
” Kau mau menyentuh ini….”
ujarku.
Dia menarik nafas panjang dan kembali menolakku.
” baiklah … Kalau begitu aku akan pergi… Sampai bertemu lagi budakku yang angkuh…”
ujarku mengambil celana yang ku lempar.
” Tunggu … Apa kau akan menyiksaku seperti ini terus…. ”
ujar Rafina.
” haa… Aku tak ingin menyiksamu… Aku sudah memintamu … Tapi kau menolakku…”
ujarku meneruskan kegiatanku memakai celana ku lagi.
” Aku ingin Kontol mu…”
ucap pelannya dan memejamkan matanya.
Dia benar-benar menyesal apa yang diucapkannya membuatnya kehilangan harga diri nya…tapi dia tak memungkiri bahwa hampir setiap malam dia bermimpi disetubuhi olehku semenjak melihat permainan panasku dengan Neti waktu itu.
” kau harus meminta dengan baik…”
ujarku.
” Puaskan Aku … Aku tak tahan menahan semua ini…. Jadikan aku pelacurmu… Jangan siksa aku lebih dari ini….”
ucapnya sambil beberapa kali mengigit bibirnya….untuk menguatkan dirinya.
” aku akan merekam… Ucapkan sekali lagi…”
ujarku.
” Puaskan Aku…. Jadikan aku pelacurmu… “
Ucapnya kembali makin bernafsu saat aku mempermainkan nafsunya dengan merekam adegan tersebut.
Setelah cukup yakin aku telah membuatnya dikuasai nafsu….aku membuka celana ku kembali … Ku dekati dia yang tersimpuh lemah… Ku buat kontolku tepat berdiri didepan wajahnya.
” kau ingin mengoralnya silahkan…”
ujarku.
Rafina terlihat ragu-ragu…. Lalu mengerakkan tangan kanannya dengan penuh kehati-hatian memegang senjata andalanku.
” Kau suka kontolku… Ayo buat dia menikmati permainan mu…”
ujarku.
Rafina mulai mengelus dan melajukan tangan .. Mengocok kontol ku tangan kirinya juga mulai bergabung mengocok kontolku.
” gunakan bibirmu Rafina….”
ujarku.