Misi Balas Dendam Episode 36
Merasa kebingungan
Kulihat Tia, Nura, Fina dan Neti menanti kami di persimpangan antara lift… Pasti mereka bingung ingin memulai dari mana…. Karena waktu kami yang sebentar di mall ini aku akan memilih tiga Lantai saja … Yang pertama lantai 3 ,4 dan 5.
Karena aku membutuhkan ketiga lantai itu untuk memenuhi liburan kami.
” Kita langsung kelantai 3 ”
perintahku.
Fina langsung menekan tombol 3 pada Lift.
” lantai tiga ada apa tuan…”
tanya neti penasaran.
” nanti kau lihat saja sendiri…. ”
ujarku langsung memimpin mereka saat pintu lift kembali terbuka… Wanitaku mengikutiku… Lantai ini berisi Elektronik dan perhiasan.
Kulihat nampak dua sosok cantik menanti kami diruangan ini.
” Lama tak bertemu Alex…”
ucap Wanita yang sudah cukup berumur tapi tetap cantik diusia yang mungkin hampir mendekati 50 tahun.
” senang bertemu dengan mu lagi ….bu Hanjani ”
ucapku langsung bersalaman dengannya.
“hahaa… Kau makin tampan dari empat tahun yang lalu… apa ini wanita yang di ceritakan oleh Adi…. Mereka semua sangat cantik….”
lanjutnya.
” benarkah … Kau juga tetap cantik bu…. Oh ya kenalkan dia adalah bu Hanjani dia dulu merupakan salah satu dari seven wonders tepatnya dia Bendahara terbaik yang dimiliki keluarga As Company… Dan ini para wanitaku , Tia, Hera, Neti ,Fina dan Nura”
ucapku sambil mengenalkan mereka semua.
” ini adalah anak Sulungku Yurika…”
ujar bu Hanjani.
” dia cantik, kau sangat mirip dengan ibu mu….”
pujiku.
Wanita cantik itu hanya tersenyum manis kepadaku.
” aku hampir Lupa… Tolong carikan handphone untuk mereka…”
ujarku.
” handphone untuk kami tuan…”
ujar Tia.
” ya aku kesulitan untuk menghubungi kalian… Jadi kalian butuh Handphone agar aku bisa berhubungan dengan kalian…”
Lanjutku.
” bolehkah kami … Memilih handphone yang bagus…”
ucap Neti ragu-ragu.
“hahaha.. Tentu neti sayang… Kau masih kurang yakin … Tuanmu ini tak mampu membelikan Handphone yang bagus….”
ujarku.
” Asikk … Fina bakal punya handphone baru heheh…”
ucap Fina tertawa.
” tapi aku ingin hanya ada satu kontak disitu ya … Itu hanya aku…”
ujarku tertawa.
” Siaap tuan… ”
ujar kelima wanitaku… Sambil tersenyum.
” oh tenang saja Alex… Yurika kau bantu wanita Alex mencari yang mereka mau… Alex aku ingin berbicara sedikit dengan mu….”
ujar Hanjani memberi perintah anaknya.
” baiklah.. Aku ingin mengobrol sebentar… Kalian bisa mencari yang kalian suka …”
tuturku pada semua wanitaku.
Akhir aku pergi cukup jauh dari mereka…. Untuk berbincang-bincang dengan salah satu orang kepercayaan ayahku ini… Mungkin di era ayahku wanita ini secantik Hera…. Karena garis-garis kecantikan belum habis di usia matangnya ini.
” aku benar-benar senang bisa melihat kau masih begitu sehat dan bahagia…. Beberapa kali aku ingin mengunjungimu …. Tapi aku tak punya keberanian untuk bertemu denganmu… Kehilangan kedua orang tuamu membuatku tak berani bertemu dengan mu ….”
Lanjut bu Hanjani.
” tidak apa-apa ibu…. Aku bisa mengurusnya sendiri… Kau tak perlu merasa bersalah dengan meninggalnya kedua orang tua ku…. ”
ucapku menatapnya yang memperlihatkan rasa bersalahnya.
” kau harus berhati-hati… Ku dengar Goldrich Company kemarin menyerang mess milik kita dan menghabisi banyak pekerja mu…. Mereka makin berani menyerang tanpa pandang bulu…”
ucapnya sambil mengusap-usap pundakku.
” berita itu benar… Tapi aku sudah mengurus masalah itu…. ”
ujarku.
” kau pasti bekerja sangat keras… Kau juga membuat keluarga ini berkembang 6 kali lipat dari pada waktu Ayahmu…. ”
pujinya sambil tersenyum.
” aku memiliki orang yang kupercaya dan dendamku ini yang memberikanku kekuatan seperti itu bu….”
ujarku membalas senyumannya.
” boleh aku minta satu hal padamu….”
tanyanya.
” kau bisa minta apapun … Aku adalah anakmu juga… Aku akan mengabulkannya”
ujarku.
” biarkan Yurika ikut denganmu….”
ujar nya yang sontak membuatku terkejut.
tapi bu… Jika Yurika ikut denganku… Dia akan berada dalam bahaya… Dan ibu tahu aku memiliki kelima budak …. Yang berarti aku tak sebaik kedua orang Tuaku”
lanjutku.
” hahaa….aku tahu semuanya dari Adi muridku… Kalau begitu jadikan dia salah satu budakmu… Sama dengan yang lain….”
ujar bu Hanjani.
” Apa aku tak salah dengar…Dia Itu anak kandung mu…kau tega membuatnya menderita….”
ujarku kaget dengan ucapan sang ibu yang menyuruh anaknya menjadi budakku.
” tapi ini bukan keinginanku… Ini permintaan langsung dari Yurika padaku…”
ucap Hanjani menyakinkanku.
“huuuu..huuu…Aku tak bisa menerima ini… ”
ujarku masih tak percaya keinginan Bu Hanjani padaku.
“Dia hanya ingin mengabdi denganmu itu saja … Seperti aku dan suamiku dulu yang mengabdi pada kedua orang tuamu…. Jangan biarkan kemauan tulusnya kau tolak… Anakku ini dia polos dan pekerja keras sepertiku… Kau pasti akan membutuhkannya…bahkan dia siap mati untukmu…”
ucap Hanjani memaksaku.
Obrolan kami terhenti saat kulihat wanitaku sudah berkumpul semua… Aku melihat masing-masing wanitaku sudah memiliki handphone mereka masing-masing.
” Tuan kami telah menemukan ini… Jangan sampai kaget melihat harganya…”
ujar Hera tersenyum.
” ini semua ide Hera tuan… Aku sebenarnya tidak ingin Handphone semahal ini… ”
Ujar Tia.
” Aku suka itu…. Kalian bahkan lebih berharga dari harga handphone itu. . jadi jangan anggap Handphone itu sangat mahal….”
ujarku melihat setiap budak mengenggam Handphone dengan Logo Apple bekas… Aku tahu kisaran harganya sekitar 14 Juta per Unit.
” jujur aku menyukai handphone ini tuan…”
ujar Nura tersenyum.
” kau tahu tuan… Butuh tujuh tahun buatku untuk bisa membeli ini dengan gajiku….”
ujar Neti tertawa.
” Selanjutnya kita kemana Tuan…”
ujar Fina.
“Ayo kita kelantai atas …. Kalian butuh itu….”
ujar bu Hanjani kembali membawa kami kelantai 4… Disini adalah tempat paling liar buat wanita… Karena lantai ini berisi pakaian dan aksesorisnya.
” Tuan mau kemana liburan ini sebenarnya kita…”
tanya Hera manja padaku.
” ya tuan jadi kami akan mempersiapakannya… ”
lanjut Fina.
” kita akan berlibur disebuah pulau yang indah ”
ucapku.
“ooh.. Itu pasti Romantis sekali….”
ujar Bu Hanjani tertawa.
” tumben tuan… Jadi romantis seperti ini…. Aku curiga….”
ucap Nura heran.
” sudah jangan banyak bicara…. Cepat beli pakaian yang kalian butuhkan …. Karena waktu kalian disini hanya satu jam…”
ucapku… Aku tahu wanita akan lupa waktu saat disuruh belanja seperti ini.
” satu lagi…. Lantai 4 dan 5 adalah lantai pakaian jadi kalian bebas ke kedua lantai itu…. ”
tambah bu Hanjani.
” Yurika … Maafkan aku kalau wanita ku menyusahkanmu….”
ujar ku tersenyum.
” ini tugasku tuan….”
ujarnya tersenyum dan pergi mengikuti wanitaku.
Karena Yurika memegang mesin barcode …. Yang membuat barang apa saja yang di ambil oleh wanita ku akan terhitung dengan pasti.
” Kau menyukai Yurika…. ”
ujar bu Hanjani kembali mengodaku.
” dia cantik… Tapi yang membuatku aneh adalah mengapa ibunya tega menjual anak gadis kepada laki-laki yang bahkan sudah memiliki 5 orang pendamping…. ”
ujarku lagi.
” aku tak menjualnya…. Yurika lahir tiga tahun setelah kau lahir…. Dia tahu segala tentang kita … Tentang As Company, kematian ayahmu dan Goldrich Company…. Dia sendiri yang memutuskan akan mengabdi padamu… Sejak kecil dia selalu suka melihat pergerakanmu…. Aku sudah berusaha mengalihkannya karena ku tahu saat dia nanti bergabung denganmu akan banyak derita yang akan dia rasakan… Tapi kematian ayahnya membuatnya makin bertekad untuk ada disampingmu….”
jelas bu Hanjani sedikit meneteskan Air mata.
“hmmmm… Kau itu seperti ibuku sendiri…. Aku tak mungkin menolak permintaanmu padaku…”
ujar ku.
” jadi kau menerimanya…. ”
lanjut Bu Hanjani.
” ya aku akan menerimanya…. Bahkan jika ibunya yang cantik ini juga ingin bergabung dengan skuat budakku aku akan terbuka dengan senang hati….”
ucapku bercanda padanya.
“Hahahaa… Dasar kau… Aku ini sudah tua …. Dan kau benar-benar berani ya ….mengoda salah satu seven Wonders… Kau akan kuhajar…”
ucap Bu Hanjani memukulku cukup keras dan tertawa.
” tapi menurut temanku… Wanita yang lebih tua lebih enak katanya…. Jadi aku ingin cobanya…. ”
ujarku meneruskan godaanku.
” benarkah … Aku tak percaya dengan ucapanmu… Kau hanya sedang mempermainkanku…. Kau tau kutukan saat bermain dengan wanita yang seharus kau panggil ibu”
ujarnya.
” tapi bukankah paman sudah lama meninggal dan anda tidak pernah melakukan hal itu selama ini… Pasti tempat peranakananmu sekarang sudah sesempit perawan….”
ujarku makin berani bercanda.
” Alex….. Kurang ajar kau…. Kau sangat jauh berbeda dengan ayahmu… Dia pria yang setia….bahkan saat ibumu menyuruhnya untuk berhubungan denganku dia menolakku…. Padahal kau tahu aku dan ibumu sama cantiknya kan…”
Ucap bu Hanjani masih tersenyum padahal aku sudah sangat lancang padanya.
” maafkan aku bu… Aku hanya bercanda kok… Ayah memang luarbiasa…. Kalau aku hanya anak pengacau yang sudah di ramalkan akan jadi Monster…. ”
jelas ku.
” hmmmm … Tapi wajahmu dan cara melakukan tadi … Itu sangat mirip dengan ayahmu….”
ujar bu Hanjani.
” tapi jika kau ingin merasakan bagaimana rasanya menikmati wanita tua kau bisa panggil aku….”
ujar Hanjani tersenyum.
Sontak aku tersedak setelah ucapan bu Hanjani… Tiba-tiba Hera muncul mendekati kami…. Aku sedikit terkejut karena Hera telah selesai berbelanja… Kudekati dia.
” kenapa wanitaku yang cantik ini sudah selesai…”
ucapku.
” aku sudah menyelesaikan semua kebutuhanku… Karena aku sangat mudah mencari baju yang cocok buat ku karena aku kan cantik hehehe….”
ucap Hera tertawa.
” ya sih kau memang cantik … Jadi pakai pakaian apapun kau tetap jadi yang terbaik…. ”
ujarku lagi.
” kalian berdua pasangan yang cocok…. Aku penasaran setampan apa atau secantik apa anak yang kalian akan hasilkan…”
lanjut Bu Hanjani bergabung dalam obrolan kami.
” ah ibu aku kan jadi malu…..”
ucap Hera dengan wajahnya berubah merah.
Hera pun berbincang-bincang cukup banyak dengan bu Hanjani… Aku sampai tak ingin ikut dalam obrolan seru mereka…. seperti percakapan mereka terkoneksi dengan baik…karena Tak terasa waktu yang ku tentukan hampir selesai…. Kulihat jam dinding besar diatas langit mall ini…. Hampir menunjukkan waktu untuk kami pergi dari sini
Setelah menunggu melebih waktu yang ku tentukan akhir semuanya telah berkumpul.
” Apa semua perlengkapan kalian sudah cukup untuk pesta luarbiasa kita….”
ujarku.
” ya tuanku kami siap….”
ujar kelima wanitaku.
” Dan aku akan memberitahu kepada kalian semua … Mulai hari ini Yurika akan bergabung dengan kita….”
ujarku.
” Yurika akan bergabung menjadi budak tuan…”
Ujar Fina terkejut.
“wah… makin seru dong pesta besar ini…..”
ujar Neti.
” Yurika selamat datang ….”
ucap Tia yang menerima dengan senang hati.
” jangan mentang-mentang kau salah satu anak dari Seven Wonders kau dapat keistimewaan saat bersama tuan kami…”
tambah Hera.
” Aku tak akan kalah juga dengan Anak Seven Wonders karena aku adalah visual tuan…”
ucap Nura.
” Tuan menerimaku…. Terima kasih …. Aku sangat bersyukur, aku kira kau akan menolak permintaanku … Aku akan berjuang menjadi andalanmu…. Ibu terima kasih kesempatan yang kau berikan untukku dengan ini aku bisa melayani tuan kita…”
ujar Yurika tersenyum lebar.
” benar yang diucapkan para wanita Alex… Jangan karena kau anakku kau tak tunjukkan kemampuan terbaikmu… Layanilah dia dengan kemampuan terbaikmu…. Karena ini jalan yang memang kau ingin kan…”
ujar bu Hanjani memeluk anaknya dan menciumnya.
” Kalian siap ayo kita pergi…. Pemilik kapal ini agak mudah emosi jadi kita harus cepat kesana…”
ujarku.
” Apakah laki-laki itu yang kau maksud…”
tanya bu Hanjani lagi.
” ya bu… Laki-laki yang menjadi cinta pertamamu… Apa kau ingin menyampaikan salam dengannya…”
ujarku tertawa.
” cinta pertama ibu… Siapa laki-laki itu…”
tanya Yurika pada ibunya.
” apa kau tak dengar ucap tuanmu… Kalian harus bergegas menuju pelabuhan….”
ujar bu Hanjani.
Kami bergegas kemobil dengan bertambah yurika posisi tempat duduk berubah… Kelompok Nura dan Neti bertambah hadirnya Yurika … Jadi mereka bertiga di bangku tengah mobilku… Aku bersama wanitaku menuju pelabuhan tempat kami akan menyeberang ke pulau pribadiku… Dan satu hal lagi aku baru dapat tambahan budak yang tak terduga ….tapi yang jadi pikiranku adalah ucapan terakhir ibu nya Yurika tadi … Aku jadi tertantang dengan ucapannya… Mungkin bukan saat ini tapi lain waktu… Aku akan menerima tantangan itu.