Misi Balas Dendam Episode 34

Menjual tanah

Misi Balas Dendam Episode 34, lalu dia menyuruh bodyguard untuk mengambil sertifikat tanah rumah ini… Kami pun langsung melakukan jual beli tanah ini langsung… Setelah itu aku langsung mentransfer nominal yang diminta oleh rentenir dan pemilik kosan ini ke buku Rekening nya.

Mukanya pucat saat SMS mobile dari provider Bank yang menunjukkan ada penambahan Nominal uang pada buku Rekening nya.

” Aku sudah melakukannya… Sekarang jangan ganggu wanita ini lagi…. Jika kalian masih menggangunya … Kalian akan berhadapan dengan ku….”

ucapku menekan mereka.

Bahkan bodyguard itu pun tak mampu menunjukkan keberaniannya lagi terhadapku… Seperti awal kami bertemu… Seperti kemampuan untuk mengintimidasiku sangat berhasil padanya… Membuat kegarangan menurun drastis.

” Kau memang hebat wanita sok Alim… Kau pasti menjual tubuhmu padanya ya kan…”

tanya wanita itu melecehkan Safira.

” pergi dari sini sekarang … Atau aku akan menghajarmu… Aku tak perduli kau seorang wanita sekalipun…. ”

Ancamku dengan menarik kerah baju wanita itu membuatnya terangkat beberapa centi dari tanah…. Membuat wajahnya yang semula sombong menjadi pucat pasi.

” lepaskan aku….”

teriak wanita itu.

“Kalau kau berani maju sedikit saja … Kupastikan kau akan merasakan seberapa keras tinjuku…”

ancamku pada bodyguard wanita angkuh ini.

” baik…. Baik kami akan pergi dari sini…”

ucap Wanita angkuh itu lagi.

” sebelum itu minta maaflah pada Safira…. ”

teriakku dengan menekan lebih keras kerahnya.

” baik-baik Fira maafkan ucapanku tadi… Aku benar-benar minta maaf …”

ujar wanita angkuh itu… Aku pun segera melepaskan cengkraman ku pada nya.

Kedua nya langsung pergi tanpa mengatakan sepatah katapun… Aku melihat anak Safira yang melihatku…. Entah apa yang dirasakan oleh anak ini terpukau atau malah ngeri dengan apa yang kulakukan… Aku mencoba mencairkan suasana tegang ini dengan tersenyum dan mengelus kepalanya anak itu.

” pak … Kenapa kau lakukan itu…”

ucap Safira lemah.

Hanya tersenyum

Aku hanya tersenyum padanya… Sebenarnya aku melakukan ini untuk membayar dosaku yang menikmati tubuh Safira tadi….tapi tak mungkin aku akan mengatakannya hal yang memalukan ini.

Handphoneku berdering… Ada panggilan yang masuk …. Ternyata dari Pak Bupati ku.

” siap Pak….”

jawabku.

” Kau dimana Alex…. Aku ada perlu dengan mu bisa kau segera keruangan ku…”

lanjutnya.

” aku sedang berada di luar pak… Setengah jam lagi aku akan tiba disana….”

jawabku kembali.

” cepatlah …aku menunggu mu….”

ucapnya dan mengakhiri telponya.

” mau apa lagi sih laki-laki ini…”

gumamku sedikit malas bertemu dengannya.

” Siapa pak…”

tanya Desifa.

” bapak mu kangen denganku…”

ucapku tertawa kecil.

” pak Bupati maksudnya….”

ujar Desifa ikut tertawa.

” Fira kami pamit jaga kesehatan ya….”

lanjutku.

” terimakasih pak aku telah merepotkan mu…”

ujarnya Safira tersenyum dengan wajahnya yang masih lemah.

” kau jaga ibu mu… Jangan sampai dia sakit lagi…”

ucapku pada Anak Safira… Sambil berjongkok mengelus kepalanya.

” terima kasih om…”

ucapnya dan yang mengejutkan dia mencium pipiku dengan bibir kecilnya.

” Cia apa yang kau lakukan …”

ucap Fira yang langsung menarik anaknya.

Aku hanya tersenyum dan pergi meninggalkan keduanya.

” kakak cepat sembuh ya…”

ujar Desifa sambil melambaikan tangannya.

Ku pacu mobil kembali untuk segera menemui pak Bupati secepat mungkin…. Aku dan Desifa sama sekali tak bicara karena sibuk dengan urusan masing-masing … Desifa sibuk dengan Handphonenya dan aku fokus pada laju mobilku.

” Fa …. Kapan resepsi pernikahan mu…”

tanyaku membuka percakapan kami.

” dua bulan lagi pak…. Datang ya …”

ujarnya.

Aku mulai berpikir sejauh apa Desifa tahu perseteruan antara aku dan Goldrich Company… Tapi dari ucapannya yang polos ini seperti dia belum tahu banyak masalahku… Apa yang di rencanakan Ivan pada Desifa … Itu yang menjadi misteri buatku yang harus segera ku pecahkan sebelum Desifa masuk ke dalam perseteruan kami yang sebentar lagi akan berubah menjadi perperangan dengan banyak darah.

” pak anda tadi keren sekali… Kalau aku jadi Kakak Safira aku langsung jatuh hati padamu…”

ucap Desifa membuyarkan lamunanku.

” benarkah… Apa kau tahu masalah Safira…. ”

tanyaku untuk mengetahui informasi yang tak ku tahu.

Saat ini yang aku tahu suami Safira tak ada di rumah, dan sesuai ucapan pemilik kosan tadi kalau dia pergi dengan wanita lain.

” Kakak Fira itu kuat banget bahkan di kantor dia mampu menutupi semua kesedihan nya pak… Semua orang di kantor pun tak tahu ini terjadi … Aku pun tahu dari Cia …”

ujar Desifa.

” memangnya apa yang terjadi…”

tanyaku yang makin penasaran.

” Suaminya cukup sukses menjadi pedagang… Tapi saat ini pria itu tergoda oleh wanita lain yang katanya jauh lebih baik dari kakak Safira… Jadi dia memutuskan untuk pergi dengan wanita itu dan meninggalkan kakak Fira… Bahkan dia sedang mengurus perceraian dengan kakak Fira…”

jelas Desifa.

” lalu hutang banyak itu ….”

tanyaku.

” seperti itu modal dagang yang di pakai suaminya untuk memulai berdagang saat tiba disini…. Tapi dia tak membayarnya malah membebani ke kakak Fira… Kasihan ya pak…”

ucap Desifa polos.

“ooh… jadi seperti itu….”

lanjutku.

” Apa semua laki-laki itu seperti itu dia tak pernah puas dengan satu Wanita saja…”

ujar Desifa yang membuatku terasa terpukul.

Karena aku juga melakukan hal seperti itu …. Bahkan aku terang-terangan berhubungan didepan para Wanitaku… Pantas saja Tia sampai cemburu seperti itu… Aku jadi benar-benar merasa bersalah …. Tapi terserahlah mungkin itulah takdir kami menyukai banyak wanita.

Kami pun tiba kembali ke kantor… Aku segera berpisah dengan Desifa…. Aku melanjutkan ke ruangan Bupati.

Royal win indonesia entertainment | remi hoshisaki | Misi Balas Dendam Episode 30
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.
Pages: 1 2 3 4 5 6

You may also like...