Misi Balas Dendam Episode 33
POV TIA
Misi Balas Dendam Episode 33, Tuhan ada dengan ku… Jantungku berpacu sangat cepat tak hentinya… Pria jahat ini benar-benar membuatku jatuh cinta.
Kali ini aku melihat bagaimana Alex semakin tumbuh menjadi sosok pemimpin yang tangguh dan makin berkembang…. Tidak seperti saat pertama kali aku berada disini beberapa bulan yang lalu… Sikap dan wataknya pola pikirnya semakin dewasa…. Dia bukan hanya mengunakan kami sebagai alat nafsunya yang liar…tapi juga mampu mengubah kami menjadi sosok baru yang lebih tangguh dari sebelumnya.
” Tuan kita makin berkembang….”
ucapku melihat kepergian tuanku dan Nura.
” benar kak…. Kukira hanya aku yang merasakan kharisma baru dari tuan…”
ucap Neti.
” dia telah mengetahui semua sikap dan kebiasaan kita dalam waktu yang singkat sehingga dia bisa membalikan menjadi kekuatan nya yang tanpa sadar telah mengontrol hidup kita…”
lanjut Fina.
” benar kah itu yang tuan lakukan pada kita…. Apa itu cuma sandiwaranya agar kita bisa di kontrol olehnya…”
ucap Neti.
” tidak Net … Alex adalah pria yang jujur dan sedikit polos… Aku tak tahu apa yang di bicarakan Fina tapi yang ku tahu Alex adalah pria yang luarbiasa”
ucapku sambil membereskan beberapa piring yang terdapat di atas meja makan.
“uweeek…. ”
teriak Neti mencicip Rasa makanan tersisa yang dibuat oleh Hera.
” ada apa net…”
ucap Fina khawatir.
” rasa makanan ini benar-benar tidak Enak…”
ucap Neti membungkam mulutnya sendiri… Merasakan mual.
” Tapi tuan memakan semuanya… Dia bisa sakit perut….”
ucap Fina.
” Hahaaa… Itu lah Alex pria yang tak akan kau ketahui apa yang ada di pikirannya… Bahkan aku yang sejak kecil saja terus bersamanya tak pernah tahu … Apa yang dia pikirkan , dia memendam semuanya sendiri… Tapi yang jelas kalian semua sekarang ada dihati dan pikirannya… ”
jelas Agung yang baru keluar dari kamarnya.
” benar apa yang dikatakan oleh tuan Agung … Aku bisa merasakan kenyamanan saat bersamanya…”
ucapku … Mengungkap apa yang kurasakan saat ini.
” aku juga merasakan hal itu…”
lanjut Fina.
” itulah Kharisma sang Raja …”
ucap Agung menepuk pundak Fina dan Neti.
” aku akan berlatih keras bersama Tuan Edi … Agar aku bisa makin diandalkan tuan… Dan seperti katanya aku juga akan tetap cantik…. ”
ucap Neti langsung meninggalkan kami.
” Aku hampir lupa … Aku punya tugas dari tuan untuk membantu tuan Adi… Kak Tia dan Tuan Agung aku pergi duluan ya…”
Ucap Fina tersenyum meninggalkan kami.
” bilang adi aku akan menyusul… ”
ucap Agung.
” Baik tuan… Fina duluan… ”
ucapnya kemudian dia berlari.
” aneh kan Tia… Mengapa budak dirumah ini justru merasa sangat bahagia…. Ketimbang kehidupannya diluar kan…”
ucap Agung sambil mengambil beberapa buah di kulkas.
Ucapan Agung memang benar… Aku seakan melupakan kehidupan diluar rumah ini…. Anakku apa yang dilakukannya… Lalu bagaimana kabar kakakku… Dia pasti dendam karena aku kembali menghilang… Seharusnya aku merasa sedih… Namun yang kulakukan saat ini kebalikannya aku merasa sangat senang, rumah ini seperti rumahku sendiri, dan aku selalu bahagia setiap bertemu dengan tuanku.
Aku seakan melakukan perjalanan Waktu kembali ke waktu aku pertama kali tiba disini… Dimana aku hampir membunuh orang yang saat ini ku cintai saat mencoba kabur??… Bagaimana kejam penyiksaan yang dilakukan padaku oleh Hadi?… Dan sejak kapan aku merasakan perasaan ini pada Alex.
Semakin aku mengingat… Itu membuat aku semakin melupakan hidupku yang lampau… Seakan hidup baru dimulai setelah penculikan terhadapku terjadi.
“Alex aku benar-benar mencintaimu … ”
itulah jawaban yang ketemukan… Setelah banyak pertanyaan terlintas di benakku.
POV ADI
Aku benar-benar terkena oleh permainan saudaraku… Permainan yang menjebakku di posisi tersulit dalam hidupku… Sesuatu yang harus ku hindari… Tapi malah terjadi saat ini.
Wanita cantik itu berjalan penuh keraguan mendekatiku… Memegang Nampan berisi dua cangkir kopi… Lalu meletakkan diatas meja dengan perlahan… Aku seperti terhipnotis oleh sosok ini.
” terima kasih untuk Kopi nya… ”
ucapku sambil kembali duduk di meja kerjaku.
Dia tak membalas ucapanku… Keadaan seakan berubah menjadi sangat hening…. Keheningan kali ini berbeda… Aku tak menyukai keheningan ini… Keheningan yang membuyarkan segala aktivitas ku… Aku menjadi sulit untuk fokus.
” Kenapa kau malah duduk disitu… Kau boleh pergi… Ini sudah sangat malam ….”
ucapku mencoba memecahkan keheningan.
Tapi hanya ditatap olehnya dengan tatapan penuh pertanyaan yang membuatku makin tak nyaman dengan keadaan ini…. Alex benar-benar membuatku dalam kesulitan…. Mungkin ini yang dirasakan oleh Alex saat berjumpa dengan Liana… Wanita yang mampu meluluhkan hati sang monster.
Sekali lagi aku berusaha kembali ke pekerjaanku… Ku coba meningkatkan kefokusanku dengan mendengarkan musik dalam handset ku… Tapi yang terjadi malah otakku seakan penuh dengan rasa bersalah dan pertanyaan yang makin banyak muncul diotakku.
Aku tak bisa terus berada dalam zona tak nyaman ini aku berdiri dan mendekatinya yang hanya termenung menatap kehadiranku… Ku jentikan tanganku didepan wajah yang eksotik untuk membuyarkan lamunannya.
” hai sebaiknya kau pergi dari sini… ”
ucapku.
Dibalas dengan senyuman mengejekku.
” kau tak mengenalku hingga memanggilku hei…”
ucap wanita itu.
” aku benar tak mengenalmu…. Jadi sekarang pergilah sebelum aku marah….”
ucapku menaikkan nada bicaraku.
” aku di perintahkan oleh saudaramu untuk tetap berada disini… Aku sudah sumpah setia padanya… Jadi aku tak akan pergi dari sini…”
jawab Henny.
” Henny dengarkan aku, Pergi sekarang…. ”
teriakku.
” tidak akan… Aku tak akan pergi dari sini… ”
jawabnya bersikukuh.
Aku benar-benar menyerah dengan sikap Henny … Jadi aku tak menghiraukannya lagi kali ini ku pilih untuk mengistirahatkan diriku yang memang sudah overload dalam bekerja…. Ku putar tuas kursi untuk menentukan kemiringan kursi dan langsung memejamkan mata.