Misi Balas Dendam Episode 32
Mengikuti alur music
Dia mulai mengerakan seluruh tubuhnya melompat dan mengelengkan kepalanya …. Mengikuti alunan Music yang penuh dengan ketukan keras…. Keringat mulai mengucur deras … Dan jujur dia semakin cantik malam itu.
Lalu dia mendekati dan menarik tanganku… Untuk ikut larut dalam music dugem ini.
“Mari kita berdugem bersama….”
teriaknya sambil tertawa.
” aku tak pernah melihat senyum lepasnya…”
gumamku bahagia melihat nya tersenyum.
Awalnya agak sulit mengikuti gerakanya karena tubuhku hanya disetting tegap… Tapi lama kelamaan aku mulai menikmati gerakan dan alunan Music membuat tubuhku bergerak sendiri…. Aku benar-benar bisa melupakan seluruh penat dalam diriku …. Slyvia bergoyang dengan mengesekan tubuhnya ke bagian tubuhku… Aku dapat merasakan lunak dan halus kulitnya… Dan beberapa kali aku rasakan kekenyalan dari payudaranya yang terus bergoyang-goyang.
” jangan terus melihat payudara ku… Ini memang milikmu tuanku ….”
teriak Slyvia yang makin liar sambil kembali meneguk birnya dan dia mulai membuka baju bagian atasnya…. Dan melemparnya memperlihatkan tubuh yang putih pucat dengan payudara merah jambu… Tak berapa lama kemudian…dia membuka celananya juga hingga sekarang seluruh tubuhnya tak mengunakan apapun.
Aku terhipnotis dengan tubuh dan area yang tak terjamah itu… Rambut hitam yang kontras dengan warna putih pucat kulit Slyvia… Wanita ini berhasil menaikkan nafsu kejantananku …. Dimana saat ini kedua payudara sekal merah jambu itu bergoyang bebas mengikuti alunan music cepat benar-benar mengiurkan, hasrat terpendamku akan tubuh Slyvia yang mengagumkan kan ini makin memuncak.
” Slyvia mau kan kau jadi ibu dari keturunan ku…”
ucapku.
” Apa tuan aku tak mendengarnya . ”
teriak Slyvia karena music terlalu keras.
Tersenyum
Aku menghentikan musik … Lalu kudekati Slyvia yang tersenyum padaku . … Aku benar-benar ingin mengungkapkanya… Perasaan aku … Persetan dengan Slyvia masih terpengaruh alkohol atau tidak …. Aku ingin dia menjadi orang yang menyupport disetiap langkahku kedepan.
Ku genggam erat tangannya yang basah akan keringat nya… Kutatap mata sipitnya… Dan kuulangi kataku barusan.
” Slyvia mau kah kau jadi ibu dari keturunan ku… Dan berbagi rasa sakit dan senang bersama…”
ujarku sedikit gugup.
Slyvia tertunduk.. Lalu mulai mengenggam erat tanganku.
” tapi berjanji lah untuk setia padaku… dan melindungiku…jangan pernah tinggalkan aku… Kau berjanji… Seperti sumpah ku pada mu …. Saat kita pertama kali bertemu…..kau mau bersumpah untuk itu…”
ujar Slyvia menatapku seperti dia kembali bisa mengontrol emosi mabuknya.
” aku sudah pernah bilang kau mau terima atau tidak terserah… Karena aku tetap akan melindungimu dan menjagamu…. ”
teriaku membopongnya ke kasur.
Lalu kulumat bibir nan seksinya…. Aku terus mencumbunya untuk waktu yang lama.
” Siap Lanjut…”
tanyaku.
Slyvia hanya mengangguk dan dia tersenyum seakan menyerahkan seluruh tubuhnya untuk ku nikmati… Aku bergegas melempar pakaianku dan celanaku.
” ini kau bilang kecil….”
ujarku sambil mengelus rudal perusakku… Yang besar dan panjang.
” besar sekali apa muat di vaginaku…”
ucap Slyvia kaget dengan wajah makin memerah.
“hahaa…. Kau ingin pegang Slyvia…. ”
ucapku dan kutarik tangannya untuk mengenggam kontolku dia mulai bergerak mengelus batang kontol yang berdiri dan rasanya meskipun masih sedikit ragu-ragu…. Ini pertama kalinya dia melihat kejantanan seorang laki-laki.
” akhhhh… Tanganmu halus sekali Slyvia…. ”
ujarku menikmati setiap sentuhan yang dia lakukan pada Kontolku.
” tuan …. Aku menyukai kontolmu…”
ucapnya centil dan mengusapkan kontolku dengan kedua payudaranya yang cukup besar…. Menambah sensasi sengat yang luar biasa.
” apa kau pernah melakukan ini sebelumnya….”
tanyaku.
” belum tuan….aku hanya sering menonton adegan panas dengan kak Anna dan kak Selly saat kami di klinik…”
ujar Slyvia sambil terus mendesah kenikmatan.
” kalian nonton bokep di klinik luar biasa… Tenaga medis yang mesum…. ”
ujarku tertawa.
Aku mulai meremas berlahan…. Dan mulai beraksi.
erang Slyvia saat diriku mengemut dan menyedot dengan keras payudara bagian kanan nya dan meremas payudara bagian kirinya… Kali ini berganti Slyvia yang tak bisa menahan rangsanganku…. Muka Slyvia memerah padam… Tubuhnya mengeliat dan kemudian …
” tuan …akhhh… Tuan… Terus….”
*creeet…creeet…. Air bening menyembur dari vaginanya…. Awalnya kukira dia sedang kencing tapi bau dan tektur yang agak lengket bukan seperti air kencing.
” tuan…. Nikmat sekali… Slyvia belum pernah sampai keluar seperti ini…”
ucap nya memelukku.
” kau siap untuk bagian terakhir…. ”
ucapku.
” akhhh… Tapi pelan-pelan ya tuan… Punya tuan kan besar sedangkan ini juga pertama kali pasti sakit…”
ujar Slyvia yang terus mengocok kontol ku yang tegang maksimal.
” kau benar-benar yakin semua ini….”
tanyaku lagi.
” untuk mu tuan… ”
jawab Slyvia merenggangkan kedua kaki… Hingga vaginanya terlihat terus mengeluarkan cairan bening yang cukup banyak.
” benar kata orang … Ras kalian sedikit becek…”
godaku pada Slyvia.
Lama aku perhatikan lubang rahim Slyvia… Sebelum aku mulai menuntun kontolku untuk masuk ke dalam memeknya.
” awwkhh… Tuann…”
ujar Slyvia mengigit bibirnya… Saat benda yang ia mainkan tadi mulai membentur pintu masuk memeknya.
Kudorong masuk kontolku … perlahan… Dan lubang itu benar-benar sangat sempit… Tubuhku bergetar saat ujung kontolku mulai berusaha masuk perlahan-lahan.
” Slyvia… Sempit sekali…. Akhhhh…”
dorongku memaksa terus menerobos pertahanannya.
” akhhhh. Tuannn sakiiiit… Pelan tuan ….kontolmu sangat keras….”
ujarnya tubuh terhentak-hentak untung aku mengenggam erat pinggang nya agar Slyvia tak bergeser.
*cleeepss….. Dengan dorongan yang cukup menguras tenaga aku dapat mencapai puncaknya … Kontolku seperti diremas didalam vagina slyvia…..beberapa kali gerakan Slyvia membuatku merasakan otot-otot dalam vaginanya meremas-remas kontolku.
” tuannn…. Penuhhh…”
teriaknya merasakan kontolku berada dititik terdalam… Tubuh Slyvia kembali bergetar hebat…
Greetings! Very useful advice within this article! Its the little changes that make the most significant changes. Thanks a lot for sharing!