Misi Balas Dendam Episode 31
POV ALEX
Aku terus menunjukkan semua kemampuan dan keahlianku dalam teknologi untuk mengambil data dan informasi pentingnya.
Hanya perlu beberapa menit lagi aku akan dapat mencopy seluruh data yang terdapat disini.
” Agung aku telah selesai melaksanakan tugasku…”
ucapku setelah berhasil mengambil seluruh data penting yang terdapat di laptop ini.
” Kau memang yang terbaik….”
ucap Agung bangga.
” Hadi kembali ke posisi sekarang…. ”
ucapku.
” Aku sudah ada didepan Kamar Mandi ”
tegas Hadi.
Aku bergegas keluar dan menyerahkan laptop musuh kami kepada Hadi… Untuk mengembalikan laptop ini kepada tuannya sebelum dia sadar… Hadi bergegas pergi meninggalkanku.
POV ADI
Aku kembali membawa keranjang dorong ke tempat pertama kali aku bertemu dengan Hadi… Aku melihat hadi mendekatiku…. Dan dengan cepat kami melakukan perpindahan laptop dari hadi kepada diriku.
Aku kembali menuju Aula utama tempat seluruh Goldrich Company tempat ini semakin ramai saja… Mataku bergerak mencari keberadaan Ivan… Lama aku mencari ternyata dia sekarang duduk di bagian timur …. Dia bersebelahan dengan dengan wanita cantik dan seperti dia mengobrol dengan intim… Mungkin dia pacar Ivan…. Aku harus bergegas sebelum harun si pimpinan Goldrich Company tiba disini…. Tapi sangat sulit mendekati meja itu… Selain laptopnya berada di antara mereka… Terlalu banyak saksi mata disini.
Aku panggil salah satu pelayanan.
” kau bisa membantuku…”
bisikku.
” tentu pak apapun yang kau butuhkan….”
ucapnya.
” kau pergi ketengah itu lalu kau jatuhkan teko air ini di meja itu….”
perintahku.
” oh itu siap pak… ”
ucapnya.
” usahakan alihkan perhatian mereka….”
lanjutku.
” baik pak…”
ucapnya langsung pergi melakukan misi yang kuberikan padanya.
Aku menyaksikan aksi dari karyawan itu… Dia berjalan mendekati meja yang berisi ivan dan teman wanitanya.
Seluruh isi teko membasahi pakaian wanita itu dan meja.
aku sampai kaget melihat adegan ini….. Ivan pun terlihat emosi melihat wanitanya basah kuyub dengan air sirup… Namun aku mengambil kesempatan ini menukar laptopnya… Dan segera menjauh saat kerumunan orang mulai berkumpul di tempat kejadiaan.
” Agung tugasku selesai”
ucapku memberi kabar.
” oke cepat semuanya keluar dari situ….”
perintah Agung.
” baiklah … Aku sudah keluar ”
ucap Hadi.
Aku juga bergerak kerute yang di berikan pak Usman… Terowongan pembuangan yang menjadi jalur teraman dan tanpa sadari oleh musuh kami.
Aku bergegas menyusul Hadi … Yang tertawa-tawa melihatku.
” kita berhasil….”
teriaknya.
” ini misi mudah kau sudah sangat bangga…”
ucapku.
Akhirnya kami berdua menemukan jalan keluar yang langsung tembus ke sungai…. Saat kami keluar edi dan Agung sudah menunggu kami diatas.
” Mana Alex…”
tanya Hadi.
” mungkin sebentar lagi…”
Ucap Agung.
POV ALEX
Aku membereskan semua peralatan yang ku gunakan…. Sebelum meninggalkan tempat ini…aku mendengar langkah kaki menuju kamar mandi.
” dor…dorrr… Siapa di dalam… Gantiann…. Jangan tidur….”
teriak suara pria diluar.
Sialan pria ini bukan Hadi… Berarti ini pasti Anak buah Goldrich Company…. Apa aku harus menghabisinya, tapi Agung tidak mengizinkanku untuk melukai siapapun, misi bisa gagal ….gedoran pintu semakin kencang terdengar….tak ada pilihan lain untuk harus menghadapi nya… Sebelum seluruh Goldrich Company tiba di villaku.
” Apa yang kau lakukan disana….”
ucap Wanita menegur pria yang terus mengedor pintu kamar mandi tempatku berada.
” Maaf nyonya saya mau ke kamar mandi kebelet…”
ucap sang pria.
” cari kamar mandi lain… Aku ingin pakai kamar mandi ini…”
ucap wanita itu lagi.
” baik nyonya permisi….”
ucap pria itu pergi karena terdengar langkah kakinya menjauh.
Aku tahu suara wanita ini…. Wanita yang ada disekitarku bertahun-tahun lalu.
” Keluar lah pengecut sudah aman…”
ucap Wanita itu.
Kubuka pintu kamar mandi… Benar saja itu wanita cantik yang selalu membuat jantungku berdebar lebih cepat tanpa henti.
” Ayo ikut aku…”
ucap Liana menarik tanganku untuk mengikuti nya.
Dia membuka kunci salah satu kamar dan menarik ku masuk… Lalu mengunci pintunya… Sorot matanya yang membuatku jatuh berkali-kali dalam cintanya.
” Aku tak punya waktu … Temanku menanti ku…”
ujarku.
Dia langsung mengambil Handphone ku… Lalu mencoba pola untuk membuka handphone nya … Dan terbuka.
” bodohnya tak mengubah pola untuk waktu yang lama…. Kau masih yang sama…”
ucapnya manja.
” kau tahu aku tak suka hal yang menguras otakku untuk hal yang tidak penting seperti itu..”
balasku coba mengelak.
” telpon temanmu… Bilang kau akan bicara denganku….”
ucapnya.
” baiklah … Tapi 15 menit saja … Aku banyak tugas….”
ucapku menekan tombol untuk Menelpon Agung.
” Dimana kau Alex….”
tanya Agung dengan nada tingginya….karena bingung keberadaanku dan alat komunikasi yang telah di nonaktifkan.
” Aku bersama teman lama… Dia ingin bicara beberapa hal dengan ku…. Kalian duluan saja aku akan menyusul…. Tapi sebelum itu tolong susul Fina di Villa E…”
balasku.
” hati-hati kalau kau dalam bahaya kami siap membantumu…”
ucapnya.
Segera ku akhiri telponku… Dan menatap wanita didepanku….diwajahnya penuh dengan pertanyaan yang akan diajukan padaku… Aku benci keadaan ini… Karena jujur aku merasa senang bisa kembali bersama nya.
Good post. I learn something totally new and challenging on websites I stumbleupon every day. Its always exciting to read articles from other writers and practice a little something from other sites.