Misi Balas Dendam Episode 30
Suasana kesedihan
Ketiga kantung mayat itu langsung di bawa kerumah duka…. Untuk langsung di semayamkan… Aku mengikuti iring-iringan jenazah bersama kedua wanita ku yang tampak larut dalam kesedihan.
Tiba di kediaman keluarga Rafina …. Proses demi proses kami lalu, mulai melakukan pembersihan, pengkafanan dan terakhir pemakaman … Aku mengikuti semuanya runtutan acara ini.
Kulihat hadi sibuk mempersiapkan kursi tamu yang akan melakukan doa nanti malam…. Aku tak melihat Nura dan Yulina… Yang kulihat hanya Fina yang sibuk membersihkan ambal yang kotor.
Tapi mata ku terus tertuju kepada wanita berwajah cantik yang kali ini tak membawa bayinya…. Aku melihat nya dari ujung kaki sampai ujung kepalanya wanita itu sungguh mengiurkan …. Kecantikannya seperti hera dan tubuh sehebat Tia.
Lamunanku dibuyarkan saat salah satu stafku mengagetkanku… Dia adalah Emira… Wanita yang masih muda Dan janda tanpa anak ini…. Setiap melihat nya nervesku selalu saja muncul… Aku takut tak bisa mengendalikan diriku dan menerkamnya.
” pak … Bapak di panggil Ayahnya Rafina didalam…”
ucap Emira.
” oh ya … ”
ucapku.
Aku mengikuti Emira kedalam… Kenapa otakku makin tercemar… Aku fokus melihat gerak lengak lengok pantat janda ini….mungkin karena minggu-minggu ini aku banyak bersetubuh dengan banyak wanita.
Akhirnya sampai diruangan yang cukup besar … Semua mata tertuju padaku.
” maaf bapak bos dari Rafina….”
ucap wanita yang cukup matang dengan suara lemahnya.
” ya ibu… Saya kepala ruangan dari anak ibu…”
ucapku menyambut tangannya.
” masih sangat muda anda ya….”
ucap ayah Rafina.
” bapak bisa saja… ”
balasku tersenyum.
Lalu wanita yang sejak tadi mencuri perhatianku juga menjulurkan tangan nya.
” Alex …”
ucapku mencoba mengenalkan namaku.
” Mia….”
balasnya singkat.
” anda kakaknya Rafina ….”
lanjutku untuk mengetahui siapa wanita ini.
” ya aku kak Kandungan Rafina….”
lanjutnya tersenyum padaku… Membuat ku semakin gemas padanya.
Menjaga Wibawa
Tapi aku harus menjaga wibawaku …. Terdapat semua stafku berada disini…. Kulihat Nura juga mengajak Fina untuk memasukki ruangan ini… Dan Fina pun melihatku … Dia bersalaman dengan stafku dan keluarga Rafina kemudian duduk di samping ku
” Wah sebentar lagi kita akan Hajatan bos kita …”
ucap Marini mengoda kami berdua.
” Jadi ini calon mu bos…”
tanya Muzlifa suprize dengan hal ini.
” tapi kalian cocok kok….”
lanjut jessica.
Nura dan Yulina hanya tersenyum melihat wajah Fina yang memerah dan aku yang sedikit salah tingkah…. Dan pertanyaan dari ibu Rafina membuatku benar-benar tak berkutik lagi.
” kapan kalian akan melangsungkan pernikahannya….”
ucap Ibu Rafina.
” maaf akuuuu…..”
ucap Fina.
” doakan yang terbaik ya bu….”
ucapku memotong ucapan Fina.
Membuat ruangan sontak riuh dengan ucapanku… Yang secara tidak langsung aku telah mengenalkan calon pendampingku yang selama ini misteri buat para stafku…cukup lama kami mengobrol hal ini itu …. Sampai akhirnya aku akan pamit untuk pulang.
” tuan …. Nura tinggal disini dulu ya…”
ucap Nura.
” lalu kau pulang dengan siapa….”
ucapku.
” kak Yulina dan Hadi ada kok tuan kau pulang lah duluan….”
ucap Nura kembali.
” baiklah hati-hati ya ….”
ucapku mengelus kepala Nura.
” Aku akan baik-baik saja…. Aku kan pendampingmu tuan….”
ucap Nura.
Kudekati lagi Hadi.
” antar istriku pulang… Kalau kau macam-macam… Nasibmu akan seperti Rafina…. ”
Bisikku.
” siap bos… Tenang aja….”
ucapnya.
” Fina ini kesempatanmu… Setelah ini aku tak akan memberimu kesempatan lagi….”
ucap Nura pelan pada Fina.
” Fina ayo …. Semua aku duluan ya….”
ucapku sambil menaiki mobil ku.
Setelah Fina masuk ku pacu mobil menjauh… Di perjalanan ….Fina jadi sangat pendiam…sehingga aku pun kesulitan untuk memulai pembicaraan dengannya.
” Fina kenapa kau jadi sangat pediam… Kau masih marah denganku karena ucapan ku tadi….”
tanyaku.
” tidak tuan…. Aku tidak marah….”
balasnya.
” lalu kenapa kau diam saja….”
ucapku.
” Aku … akuuu…..”
jawabnya penuh keraguan.
” Kau pasti kelelahan… Kita harus cepat pulang….”
lanjutku.
Namun kemudian dia memegang tanganku yang berada di posisi memegang gangang Handle Gigi Mobil.
” Tuan … aku… aku…”
ucap nya sangat gugup… Ada kata yang sulit terucap dalam bibirnya.
Saling balas lumutan
Aku pun langsung menghentikan laju mobilku…. Langsung kulumat bibirnya yang gugup itu….awalnya Fina diamnya saja saat aku melumat bibirnya pasrah…. Kemudian dia mencoba membalasku dengan lumatan bibirnya cukup lama kami melakukan hal itu di pinggir jalan.
” Fina apa kau yakin akan melakukan ini….”
tanyaku.
” Aku Mencintaimu tuan… Sejak lama aku memendamnya…. Hari ini aku benar-benar memiliki kesempatan itu….untuk mengungkapnya , aku siap jadi istrimu ….”
lanjut Fina yang mulai menemukan keberanian dalam dirinya.
” tapi apa kau tahu seberapa buruk laki-laki yang kau cintai ini…”
ucapku.
” kau tahu cinta itu buta kan tuan…. Kali ini bukan hanya buta tapi dia tuli dan mati rasa… Satu-satunya penglihatanku, pendengar ku, juga sesuatu yang kurasa adalah anda…”
ucapnya.
” terima kasih Fina…. Terima kasih telah hadir di hidup ku yang suram ini…. ”
ucapku memeluk eratnya diikuti dengan pelukan dari kedua tangan.
Saat kami menikmati pelukan hangat… Kaca mobilku di gedor sangat keras… Membuat kami melepaskan pelukan kami ….aku melihat Empat orang laki-laki mengelilingi mobil kami… Dan menyuruh kami keluar dari mobil… Mata garang terlihat dari orang-orang ini… Aku juga melihat mobil putih di belakang kami… Ternyata bukan orang sini… Karena daerah sini jauh dari perkampungan Warga.
” Fin… Aku selesaikan masalah ini dulu ya…”
ucapku santai.
” tuan sebaiknya kita pergi…”
ucap Fina khawatir.
” aku tak akan apa-apa…. Sekarang kau harus tenang… Setelah itu aku akan menjadi kan kau milikku…”
ucapku lagi.
* duurrr…duurrr… Gedoran kaca semakin keras.
Ku berikan dia penutup mata untuk istirahat dan sebuah Handset mobilku… Kusetel musik klasik yang menenangkan.
” gunakan ini… Aku tak mau kau melihatku dengan sisi lainku….”
ucapku.
Dibalas anggukan wanita anggun ini… Dan langsung mengunakannya… Ku tarik tuas kursi untuk menurun sedikit dudukan mobil agar Fina benar-benar merasa rileks.
” jangan Membuka sampai aku yang membukanya…”
bisikku lalu memasang handsetnya.
Ku buka panel pintu langsung keluar … Dan menguncinya kembali…. Kulihat mata mereka coba mengintimidasiku… Agar aku takut apa yang telah ku perbuat…. Mereka bukan lawanku… Mereka hanya sekumpulan mahasiswa manja yang sedang bersenang-senang menghabiskan uang orangtuanya…. Salah satu dari mereka mendekatiku.
” waduh bang lagi tanggung ya….”
ucap laki pertama dengan nada sedikit mengejekku Diikuti ketawa yang lain.
” bang kita join aja deh cewek loh rame-rame… Kayaknya dia cantik banget….”
ucap pria kedua.
” bener tuh bang…. Kita minta bagian juga dong…”
ucap pria ketiga berkacamata.
” kalau gak mau kasih secara baik terpaksa deh kami sedikit kasar….”
ucap pria keempat memegang Handycam.
Kubalas hanya tertawa.
” bisa kita damai saja … Aku akan memberikan uang kepada kalian…. ”
ucapku menyerahkan uang 50000 pada pria pertama yang terdekat.
” kau menghina kami ….”
teriak pria kedua menarik bajuku.
” jangan kasar…. ”
ucapku mengenggam tangan yang menarikku.
” akhhh… ”
jerit pria kedua.
Aku langsung mendorongnya hingga membentur temannya.
” berani juga kau…. ”
teriak pria pertama yang bertubuh cukup kekar.
Dia langsung menyerangku dengan memukul keras perutku… Saat aku tertunduk…dia memukul tengkukku membuat ku terjatuh hingga tengkurap.
” cuma segini sok banget….”
pria pertama menyombongkan diri karena berhasil menjatuhkanku.
” sekarang kita nikmati wanitanya…”
ucap pria keempat sambil mencoba mengambil kunci mobilku.