Misi Balas Dendam Episode 30
Dia terus melakukan perlawanan
Tangan Lariza coba menutupi tempat vitalnya kakinya pun di tekuk…. Tapi itu tak bertahan lama… Kutarik borgol ke atas kasurku, lalu aku tindih tubuh kecilnya… Kakinya berusaha menendangku tapi tak memilik efek apapun buatku… Posisiku saat ini membuat perlawanan wanita cantik ini sia-sia.
” jangan lakukan hal ini…. Kumohon…. Aku tak ingin mengkhianati suamiku…”
ucap Lariza berusaha menyadarkanku.
” jangan terlalu banyak gerak… Kau akan kehabisan banyak tenaga…lagi pula suamimu sudah tewas….”
ucapku sambil menarik tas kerja yang terdapat di meja tidurku.
Aku mengeluarkan formula yang ku buat … Formula yang akan membuat wanita baik Akan berubah menjadi sangat binal… Tingkat obat perangsang tertinggi yang pernah ku racik.
“Apa yang akan kau lakukan padaku…”
ucap Lariza mencoba mengelak dengan apa yang akan ku perbuat padanya.
” obat ini adalah obat perangsang tingkat tinggi… Yang ku buat sendiri… Dan belum pernah ku uji coba kepada siapapun… Kali ini aku akan mencoba kepada wanita yang katanya setia ini…”
ucapku mempermainkan nya.
” tidakkk…. Tidakkkkk…. Jangan lakukann itu”
ucapnya terus menyepak-sepakkan kakinya berusaha keluar dari tindihan tubuhku.
” setelah obat ini masuk … Tak akan ada penolakkan dari mu….”
ucapku sambil mengocok botol obat yang kupilih.
“akhhhhh…tolongg…. Tolongg……”
teriak Lariza berusaha terus menghentikan semua ini.
lalu ku nyalakan dan kuterbang drone miniku …. Ku setting posisinya dengan Handphone untuk menentukan Angle terbaik dalam merekam kita… Lalu ku kunci posisinya terbangnya.
Menyiapkan alat suntikku… Ku isi dengan cairan obat yang telah ku sediakan….ku mainkan jarum suntik hingga obat sedikit muncrat keluar….aku melakukan beberapa kali karena aku menikmati provoksi ku ini… Membuat wajah Lariza semakin cantik karena ketakutan…. Persetan dengan mantan istri siapa … Aku hanya ingin memilikinya sekarang.
” jangan terlalu banyak bergerak, kalau jarum ini sampai patah didalam kau akan merasakan kesakitan yang luarbiasa….”
bisikku mendekati telinganya.
Mata Lariza memejam dia benar-benar telah pasrah karena semua usahanya sia-sia…. Dia hanya berharap semua ini cepat berakhir…saat ku dekati jarum suntik yang dingin itu kekulit lengan…. Lariza mengigit bibir bagian bawahnya untuk bersiap menahan sakit.
“akhgg…khaaan…”
jeritnya tertahan gigitan dibibirnya, saat seluruh jarum suntik menembus kulitnya… Dia dapat merasakan seluruh isi jarum suntikku bersatu dengan tubuhnya.
Ku lepaskan peganganku terhadap tangan yang terborgol… Aku mulai meraba… Payudara berukuran 34 b itu … Meskipun tak sebesar milik Anna… Tubuh Lariza mulai mengeliat mendapatkan percik-percikan rangsangan yang mulai ku perbuat…. Ku buka baju operasi yang ku berikan padanya saat melakukan operasi tadi malam.
” Aku mohonnn… Jangaan… Aku benar-benar Malu…”
ucap Lariza gusar… Karena aku mulai bermain dengan leher lembut terawat milik lariza beberapa kali aku mengecupnya…. Membentuk sisa merah di lehernya.
Lariza tetap berusaha memejamkan matanya.. Bibirnya yang bergerak … Membuatku makin bernafsu …. Aku melumat langsung bibir tipis Lariza… Lariza berusaha melawan lumatanku… Tapi aku terus memaksanya untuk mengikuti permainan ku.
“hmmmmmph… Hmmmmmp…”
mengerakkan mulutnya tapi justru membuatku makin menikmati permainan ini.
Setelah puas melumat bibir tipis Lariza kali ini aku melumat payudara kiri dan kanan secara bergantian…. Membuat tubuh Lariza tersontak…. Tubuhnya mulai tak kuat menahan semua rangsanganku…. Apa lagi aku terus mengosokkan kontolku yang mengeras ke lubang kemaluannya.
“ehm ekhhh…hentikan ini gung ….”
ucap Lariza yang mulai merasakan rangsangan yang kubuat…tubuhnya mulai bergetar tak tahan lagi dengan semua yang terjadi saat ini.
” tak usah di tahan…. Kau tak akan bisa menahannya… Obat itu akan beraksi… Jadi nikmati saja kebinalmu ….”
bisikku.
Senjata andalanku
Kutarik Lariza untuk bangkit dari tidurnya, kutarik celana ku untuk memperlihatkan senjata andalanku yang sudah lama ingin beraksi mengobrak abrik lubang kemaluan wanita.
Ku tuntun tangan Lariza yang penuh keraguan untuk menyentuh senjataku… Membuat sensasi yang dapat ku nikmati… Beberapa lama Lariza terpaku.
” tunggu Apa lagi…. Kau rindu dengan ini kan…”
goda ku pada Lariza.
Setelah itu Lariza yang telah dikuasai Naluri Liarpun mulai mengocok kontolku dengan kedua tangan….lalu mendekatkan mulutnya …. Segera mengulum kontolku seperti Permen Lolipop… Tak ada rasa malu ataupun penolakan dari kuluman Lariza saat ini sepenuhnya telah dikuasai nafsu dan Naluri liarnya.
“akh…ahkgg… Terus lariza sayang ….”
ucapku membelai rambutnya.
Lariza mempercepat kulumannya dan kocokan didalam mulutnya.
” sekarang giliran ku sayang….”
ucapku mendorongnya kembali berbaring di kasur dan mulai memasukkan kontolku lubang vagina… Tapi sebelum masuk aku mengusap-usap batang kontol pada lubang yang mulai basah dengan cairan bening.
” istri yang setia ternyata terangsang juga ya…. Mau di lanjut ”
ucapku mengodanya.
” jangan siksa aku lebih lama lagi…. Puaskan Aku sekarang….”
ucapnya lirih tak sabar merasakan kontol agung yang besar.
” Tadi kau menolak mentah-mentah sekarang kau memintaku memuaskanmu…”
balasku mengejeknya.
Ku sodok perlahan untuk memasukki lubang Vagina dari Lariza… Membuat tubuh Lariza meliuk-liuk merasakan kenikmatan kontol terus memenuhi jalur rahimnya.
“akhhh… Pelannn…. Sakiit…..”
teriak kecilnya…. Sambil merangkul leherku.
Aku memulai menghentak-hentakan kontolku sesuai dengan ritme yang kubuat membuat rintihan dan erangan semakin jelas terdengar dari mulut wanita yang menolak hubungan ini… Nafasnya pun hampir mencapai puncak nya.
” Agung aku sampai ….. ”
teriaknya kembali mencapai klimaks keduanya.
” sabar sayang … Tahan sedikit lagi…”
ucapku sambil mengangkat kedua kakinya… Membuatku makin dalam mengoyak lubang rahimnya.
Tubuh Lariza terus bergetar mencoba menahan tubuhnya untuk tidak mencapai Klimaksnya lagi….. Ini kali pertama aku melakukan penetrasi langsung pada wanita …. Dan aku juga merasakan sesuatu mulai berkumpul diujung kepala kontolku.
” Aku tak kuaaat lagi….akhhhh…. ”
teriak Lariza.
” dimana harus ku taburkan cintaku ini….”
ucapku.
” didalamm saja aaa…. Akhhhh….”
teriak lariza cairan yang cukup banyak bisa kurasakan didalam rahim Lariza.
” ploook….ploookk plooookk….”
ku percepat penetrasi ku didalam lubang becek itu …. Dan ku hujam ke titik terdalam dari kontolku.
crooooot… Crooot…. Crooooot
kontolku segera mengeliat dan meledakan cairan putih memenuhi seluruh ruangan rahim milik Lariza.
“host… Hoasst….akhhh…”
desahan pasrah Lariza.
” terima kasih….”
ku kecup keningnya … Matanya penuh kepuasan terpancar darinya…. Ku balas dengan senyuman manisku.
Ku matikan droneku dan kuambil pembuka borgol di tangan Lariza… Tubuhnya bugilnya segera ku selimuti dengan selimut tebalku… Ku dekati lagi telinganya untuk memberitahu sesuatu.
” Lariza kau cukup binal ternyata… Padahal aku tak menyuntikkan obat perangsang padamu saja kau sudah sebinal itu…. Bagaimana jika benar aku melakukannya … Yang kusuntikan tadi obat penghilang nyeri untuk perut yang baru ku operasi…”
bisikku sambil tertawa terbahak-bahak dan meninggalkanya untuk beristirahat.
Lariza kaget dengan apa yang baru ku ucapkan… Dia bingung apa yang harus dia lakukan…. Dia benar-benar di tipu mentah-mentah dengan akting dari Agung yang seakan telah memberikan obat perangsang…. bodohnya Aku sampai Klimaks dua kali dari kebohongan ini dan jujur dia benar-benar menikmati permainan agung.
POV ALEX
Aku masih berbincang-bincang dengan Hadi dan Edi ….di ruangan rapat utama tentang seberapa berat misi selanjutnya….dan sekalian edi pamit meminta rico untuk mengikuti nya terlebih dahulu…. Dia ingin melatih Rico.
Akhirnya edi, rico dan Slyvia pergi meninggalkan kami…. Hanya ada aku dan Hadi yang tersisa di ruangan ini…. Tiba-tiba handphone Yulina berdering.
” halo ada apa Fa….”
ucap Yulina.
” Kak… Rafina … Rafina rumahnya terbakar tadi malam….”
lanjut Muzlifa salah satu kepala subbagku.
” lalu bagaimana kabar Rafina…. ”
tanya Yulina terlihat panik.
” semua orang didalamnya meninggal dunia… Termasuk Rafina kak….”
ucap lirih Muzlifa.
“Innalillahiwainnailaihirojiun…tidak mungkin adekku…”
jerit Yulina mulai menetes Air mata…. Hanphone terlepas dari genggam nya.
” ada apa sayang …”
tanya Hadi mendekat.
” Rafina meninggal dunia …. Dia terbakar bersama keluarga didalam rumahnya…”
ucap Yulina terengah-engah.
” ayo kita kesana…. Bos … Rafina terkena musibah rumah terbakar…”
lanjut Hadi memberitahu berita buruk itu padaku.
” kita kesana sekarang ”
ucapku langsung berdiri dari tempat duduk ku.
” tidakkk…. Rafinaa…. ”
teriak Nura juga kaget mendengar berita ini…. Sontak langsung di peluk oleh Tia …seluruh wanitaku pun bangun dari duduk.
” kita bawa mobil masing-masing saja…. Karena mobil kami masih penuh barang …”
ucap Hadi.
” baiklah … Nura ikut aku….”
perintahku.
” tuan… Fina juga ingin ikut….”
ucap Neti.
” Fina.. Ya sudah… Kita berangkat sekarang….”
ucapku.
” ya yaa.. Tuan…”
ucap Fina yang terkejut dengan ucapan Neti.
” berjuanglah…”
bisik Neti sambil tersenyum.
Dibalas senyuman yang tak kalah cantik dari Fina ku ini.
Aku bersama dua wanitaku… Langsung bergegas menuju rumah Rafina…. Sebenarnya aku tahu kejadian ini..karena akulah yang menghabisi keluarga kecil ini…. Tapi sang istri belum tewas dia berada diistana rahasiaku… Menunggu kenikmatan yang akan ku berikan padanya.
Cukup lama untuk tiba dilokasi kebakaran… Disana masih terdapat 5 mobil pemadam kebakaran dan banyak polisi yang hilir mudik di sana….. Aku dapat melihat rumah yang cukup Elit itu hancur lebur dimakan si jago merah.
Nura tak henti-hentinya menangis melihat puing-puing rumah salah satu bosnya….Fina merangkul erat Nura…. Aku melihat sekumpulan wanita berada di dekat gerbang…. Ternyata itu Muzlifa dan beberapa stafku dikantor….mereka juga menangis sejadi-jadinya… Kulihat juga wanita tua dan seorang gadis cantik yang tubuhnya sangat molek….dengan mengendong bayi terus menangis sambil berusaha untuk masuk kerumah yang telah dipasang pembatas polisi.
Tiba-tiba aku dikejutkan dengan Hadi.
” apa kau yang melakukan ini…”
bisik nya.
Ku balas hanya senyuman…. Yang mengartikan aku telah melakukannya.
” kau benar-benar gila… Apa kau minta bantuan dari yang lain….”
bisik Hadi berkeringat.
” aku melakukannya sendiri…”
ucapku santai.
” lalu bagaimana kalau polisi mengetahui masalah ini…. Dan mengapa kau melakukan hal se ektrim itu….”
lanjut Hadi.
” aku tak punya pilihan… Suaminya terus menekanku… Karena prilakumu…”
balasku.
” maafkan aku… Tapi sebaiknya kau tak usah melakukan hal sejauh ini….”
ucap hadi merasa bersalah.
” tenang saja … Aku akan melakukan hal apapun yang penting keluargaku Aman…”
Lanjutku.
” aku benar-benar berhutang dengan mu bos…”
ucap Hadi.
” lain kali kau harus lebih rapih lagi… Dan gunakan otakmu terlebih dahulu dari pada nafsumu….”
ucapku memukul pundaknya.
Obrolan kami berhenti setelah teriak histeris terdengar…. Saat tim forensik membawa tiga kantung mayat dan sesuai predikasiku …tim forensik melakukan otopsi hanya kepada sang suami…. Dengan mengambil data dari keluarga sang suami dan yang mayat itu bisa di pastikan suami Rafina, Rafina dan pembantunya.