Misi Balas Dendam Episode 29
POV ALEX
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 29, Aku sudah duduk di samping Adi dan keenam wanita ku duduk berbaris disampingku… Karena meja ini memutar… Tak berselang lama muncullah si pengacau siapa lagi kalau bukan Edi dengan peliharaan nya.
“Maaf aku sedikit lama ….”
ucapnya sambil menarik wanitanya.
Wanita bermata khas … Kulit putih pucat… Aku tahu ras wanita ini….apa ini wanita yang di culik oleh Agung…. Dasar Edi dia selalu saja semaunya sendiri… Kasian agung belum mencicipi wanita ini.
” cantik juga Wanita mu…”
ujarku.
Tiba-tiba saja ada kaki yang menginjak kakiku… Kulihat juga banyak mata menuju kepadaku… Aku mengerti , wanitaku sedang sensitif… Mungkin setelah ini aku harus memuaskan mereka terlebih dahulu…. Agar mereka tidak terlalu sensitif padaku.
“Wanita itu pasti benar-benar terpaksa menurutimu…”
ejek Adi.
” dari pada engkau yang tidak memiliki pasangan… ”
balas Edi membalas mengoda.
” aku tak butuh wanita… Wanita hanya titik lemah buatku….”
ucap Adi tegas.
” jangan bilang kau sudah kelainan ….”
ucap Edi memanaskan suasana.
* bruaaak….
” jaga Mulutmu… Sebelum aku merobek nya… ”
Ancam Adi.
” kau pikir aku Agung yang takut dengan gertakanmu… Maju sini….”
ucap Edi menantangnya.
“hummmm…hummm… apa kalian tak bisa mengontrol emosi atau kalian tak menghargaiku lagi…”
teriakku.
Kedua orang yang emosi itu saling diam dan tersenyum padaku.
” Maaf kan Kami ….”
ucap Kedua orang itu.
“hehe…. Sudah lah… Dimana Agung dan Hadi….”
tanyaku.
” mungkin Hadi sudah kabur dari sini…”
ucap Adi sambil tertawa.
” dia tak mungkin kabur dari rumah ini…. ”
ucapku membela anak buahku ini.
” kenapa kau begitu yakin dan mempercayai nya …”
tanya Edi.
” berapa jumlah keyakinanmu terhadapku… Aku akan memberikan jumlah yang sama itu padanya… ”
ucapku Tersenyum.
“Aku ingin lebih mengenalnya”
ucap Edi.
Tiba-tiba orang yang kami bicarakan masuk kedalam ruangan… Dengan sosok wanita di belakang nya… Dengan riasan tipis dan terlihat sangat dewasa.
” bosku, aku kembali….maaf membuat mu menunggu…”
ucap Hadi bersalaman dengan ku.
hadi bersalaman dengan Edi dan Adi juga diikuti wanita anggun di belakangnya pun menyalami kami juga.
” selamat datang kak Yulina di keluarga kami…”
ucap Ku.
Di balas dengan senyuman anggun khas wanita dewasa….wanita yang telah matang memang punya aura berbeda…. Nyaman berada didekatnya.
” Kakakku… ”
teriak Nura sambil melambaikan tangan.
Sontak membuat kaget Yulina, yang masih tak percaya Nura berada disini juga… Tapi dia berusaha setenang mungkin dengan melambaikan tangan ke arah Nura…. Kedua orang itu duduk bersebelahan … hingga menanti orang terakhir di keluargaku.
Tapi tak butuh waktu lama buat si bungsu untuk tiba di ruangan ini…. Dia bersama sesosok wanita yang tak asing buatku… Wanita yang ku dapatkan dengan tidak sengaja… Setelah aku menghabisi suaminya…. Lariza langsung tertuju kepada ku…. Matanya penuh dendam, ini jelas saja terjadi aku menghabisi suaminya dan Neti menghancurkan harapan terakhirnya dari sang suaminya.
Bukan hanya aku yang sedikit terkejut akan kehadiran Lariza di ruangan ini… Tapi satu sosok lagi … Dia sampai berdiri dari duduknya.
” Ka liza…. Kak liza masih hidup…”
teriak Henny.
” hen… Kenapa kau berada disini… ”
ucap Lariza tak kalah terkejutnya.
Kedua wanita ini saling berpelukan…. Lariza adalah kakak ipar dari Henny…. Mereka saling mencurahkan emosi yang di tahan selama ini, oleh ketakutan dan ketidak berdayaan.
” bisa kalian hentikan acara pertemuan ini…”
ucap Adi sangat dingin.
” Kalian berdua sebaiknya duduk .. Acara akan di mulai ”
perintah Agung.
” duduk lah Henny…”
bisik Lariza dan mencoba melepaskan genggam tangannya.
Lariza juga menatap tajam Neti
Raut tubuh henny tak ingin melepas tangannya dan ia ingin bersama satu-satunya orang yang dia kenal disini… Hera melambaikan tangan untuk Henny kembali ke kursinya…. Dengan berat hati Henny melepaskan tangan dan menuju kembali ke tempatnya… Lariza juga menatap tajam Neti yang berada di ruangan… Di balas dengan tatapan sangar wanitaku itu… Membuat Lariza hanya tertunduk…. Akhirnya Lariza duduk di samping Agung…. Lengkap sudah, tak ada yang kami tunggu lagi.
” Oke semua sudah berkumpul….”
ucap Agung memulai pertemuan ini.
” terima kasih buat para saudaraku yang telah hadir ”
ucapku.
Membuat ketiga saudaraku berdiri … Hingga mengeser kursi sedikit mundur kebelakang dan berjongkok.
” Hormat kami pada Raja generasi Ke empat Keluarga AS… Sumpah janji kami bersamamu… Terima hormat kami…”
ucap Ketiga saudaraku serempak.
Membuat yang lain bingung… Dan segera mengikuti ketiga saudaraku… Kecuali Lariza dan Henny yang tetap terdiam terpaku di meja.
” Ku terima sumpah janji kalian… Kembalilah ketempatmu saudaraku..”
balasku.
Membuat semua kembali duduk di tempatnya semula.
” sebelum memulai rapat penting ini aku ingin menanyakan kembali kepada semua orang yang berada disini.. Untuk keluar dari ruang Rapat sekarang jika tak ingin terlibat dalam masalah yang sangat sulit… Ini berlaku juga untuk para budak…”
ucap Adi.
Keadaan rapat menjadi Hening seketika.
” benar yang dikatakan oleh Saudaraku Adi, kami hanya membutuhkan orang yang ingin berjuang dengan kami tanpa paksaan apapun…”
ucapku.
” aku yakin Lariza dan Henny juga mungkin akan keluar dari ruangan ini”
gumamku.
Beberapa saat kemudian Lariza mengacungkan tangannya… Membuatku tersenyum…. Seperti dugaanku awalku…. Beberapa waktu kemudian Henny juga mengacungkan tangannya.
Keduanya boleh pergi keruangan sebelah sampai rapat kami selesai.
” Masih ada lagi yang keberatan mengikuti rapat ini….”
ucap Adi kembali menantap setiap orang di ruangan ini.
” hadi sebaiknya kau pergi juga …. Mumpung masih ada kesempatan untuk pergi….”
goda edi pada Hadi.
” aku tak akan mundur … Aku percaya diri saat ini…”
ucap hadi lantang meskipun tangannya terus bergetar…. Namun tangan hangat Yulina terus memegang erat tangannya.
” Baiklah kita mulai saja rapat Untuk Misi BALAS DENDAM”
ucap Agung.
” kita mulai menjelaskan awal kejadian hingga misi BALAS DENDAM ini dimulai…”
ucap Agung kembali.
” pembunuhan berantai terhadap keluarga utama AS Company dan Kolega kepercayaan dimulai dengan sangat cepat… Kehilangan Ayah Alex membuat perusahaan kita menjadi goyang dan terpuruk… Belum lagi satu-persatu orang kepercayaan dari Keluarga ini di temukan tewas …. Bertubi-tubi serangan yang dilakukan mereka… Hingga menyisakan Alex sebagai penerus keluarga terakhir dari AS Company…. Saat ini perlahan tapi pasti ekonomi dan kestabilan perusahaan bisa di bilang maju…. Tapi hal ini seperti belum disadari oleh Pihak musuh kita… Mereka hanya tahu kita diambang kehancuran mutlak… Jadi ini masih baik buatnya…”
ucap Agung.
“Aku , Alex , Edi dan Adi adalah orang yang tersisa dari pembantaian itu… Itulah mengapa kami berempat bersumpah dengan raga ini kami akan menuntut balas kematian pemimpin kami, ayah kami dan keluarga kami. Empat tahun yang lalu kami ikrarkan sumpah kami untuk menuntut balas semua yang terjadi pada kami dan keluarga kami…. Kami menunggu sekian lama untuk mempersiapkan misi BALAS DENDAM ini… Dan inilah tujuan Utama kami Hancurnya Goldrich Company… ”
penjabaran dari Agung.
Penjelasan Agung membuat beberapa orang yang belum mengetahui masalah seperti ini mulai memahami dan menemukan pecahan puzzle yang sempat misteri Di benak mereka masing-masing.
” tapi menghancurkan musuh sebesar Goldrich Company bukan hal yang mudah…. Mereka adalah perusahan yang memiliki basis kekuatan yang kuat baik secara finansial, penyokong dan pelindungnya… Tanpa rencana yang matang… Kita hanya akan jadi sejarah….”
lanjut Agung.
” Goldrich Company kokoh dengan penyangganya yang cukup kokoh… Empat pilar utama pelindung Goldrich Company dan juga menjadi motor pengerak dari keluarga mereka yang membuat keluarga inti Goldrich Company tetap nyaman tak tersentuh…. Jadi misi BALAS DENDAM ini akan dimulai dengan menghancurkan tiang-tiang kokoh itu…”
ucap Adi.
” meskipun saat ini kita di untung dengan hancurnya salah satu tiang mereka…. Yaitu Suroso dan keluarganya telah kita musnahkan hanya menyisakan kedua Wanita yang ada di ruangan sebelah….”
ucap Agung melanjutkannya lagi.
” tapi Tiga tiang tersisa adalah orang yang jauh lebih menakutkan ketimbang keluarga Suroso…”
lanjut Adi.
” dari informasi yang ku kumpulkan selama lebih dari Empat tahun … Aku menemukan identitas dari ke tiga pilar tersisa
1. Horizon dia menguasai pertambangan dan jasa kontruksi milik Goldrich Company, orang ini memiliki seni bela diri menakutkan, bahkan dia memiliki banyak anak buah , orang yang memiliki sifat kejam dan Arogan… Dia juga orang yang menculik musuh-musuh dari Goldrich Company dan membunuhnya.
2. nama asli aku tak paham , tapi Dia di juluki Joker oleh anak buahnya …. Dia mengendalikan sisi tergelap dari Goldrich Company, penjualan narkoba, minuman keras, judi serta Wanita…. Dia di juluki dengan orang yang tak akan mati, kebal dengan berbagai senjata dan selalu mampu lolos dari buruan polisi… Dia memiliki anak buah terbanyak dan rata-rata adalah preman kelas satu di daerah ini.
3. Agustiansyah , dia merupakan pejabat tinggi di kepolisian, tugas mengbackup segala aktivitas terlarang dari Goldrich Company…. Dengan kekuasaan yang dimiliki Di ke polisian … Goldrich Company nyaris tak tersentuh hukum dengan sikap gelapnya sampai saat ini…. Jelas membunuhnya akan jadi pekerjaan yang sulit…. Karena dia memiliki banyak anak buah yang berlatarbelakang kepolisian
Inilah ketiga pilar utama dari Goldrich Company yang harus kita habisi terlebih dahulu…. Mereka bagai pagar hidup yang tak mungkin dikalahkan tanpa taktik perang yang baik…..”
jelas Agung kembali.
” pembantai keluarga Suroso salah satu dari empat pilar utama Goldrich Company pasti membuat semua berhati-hati dan waspada pergerakan kita…. Sebenarnya ini diluar ekspektasi ku…. Tapi tak apalah… Yang penting mereka sudah tahu bagaimana kekuatan kita saat ini…. Mereka tak akan dengan gegabah menyerang kita dalam waktu dekat….”
ucapku.
” Alex berapa persen kesempatan kita untuk memenangkan perang ini….”
tanya Edi.
” dari 1 – 100 kemungkinan kesempatan kita hanya 8 % saja….”
ucapku.
“Aku sangat senang kalau begitu… Mari kita hancurkan mereka ….”
teriak Edi.
” kau tahu hadi kemungkinan kita semua tewas adalah 99,99% …. Jadi kau masih ingin ikut dalam misi BALAS DENDAM kami….”
tanya Adi.
” Aku memang tidak kuat seperti kalian … Tapi aku akan berjuang sampai batas terakhirku….”
ucap Hadi lantang.
“Jadi apa rencana kita saat ini….”
ucap Edi.
” aku memiliki Rencana awal untuk mengurangi kekuatan dari Goldrich Company … Langkah pertama adalah menghancurkan sumber uang dari Goldrich Company… Mereka akan bertaruh besar di pembuatan pelabuhan … Aku sudah memasang perangkap disana … Tinggal ikan tua itu memakan umpannya atau tidak…. Saat ia memakannya dia akan mengalami kerugian yang sangat besar… Saat itu lah kita mulai menghancurkan mereka…”
jelasku.
” itu namanya membunuh secara berlahan…”
balas Adi.
” tapi ada satu hal yang membuatku tak tenang… Pria yang menghabisi kedua orang tua ku saat ini masih hidup bebas diluar sana…. Izinkan aku memburunya…. Sebelum kita menghabisi para pelindung Goldrich Company… ”
ucap ku.
” pria supir itu, yang kabur empat tahun lalu… Tapi kita tak memiliki informasi keberadaannya…”
ucap Adi.
” Aku tahu lokasi keberadaannya saat ini…”
jawab Agung.
” jadi kau tahu lokasi bagus…. Habis dia…”
ucap Edi sambil meremukan aqua gelas di meja.
” tender akan mulai 5 hari lagi jadi sebelum itu di mulai aku ingin menghabisi supir itu dulu….”
lanjutku.
” tapi aku tak akan ikut dengan misi itu ”
ucap Adi.
” kenapa kau tak ikut ….”
ucap Agung.
” itu misi mudah …. Aku ingin mencari lebih banyak informasi tentang Goldrich Company… ”
ujarnya.
” kalau begitu aku juga tak ikut misi mudah ini… Justru aku tertarik dengan membuat para wanita ini jadi mesin tempur kita juga…”
ucap Edi penuh dengan semangat.
” wanita ini jadi mesin tempur…. Apa kau gila…”
Balas Adi.
” kita tak mungkin terus melindungi wanita kita ini…. Mereka harus bisa melindungi diri mereka sendiri dan mungkin bisa membantu misi BALAS DENDAM kita …”
ucap Edi kembali.
” itu ide bagus saudaraku, Rico juga harus kau latih untuk bisa berguna dalam misi kali ini….”
ucap ku.
” siapa diantara kalian yang memiliki basis bela diri….”
tanya Edi.
” Aku tuan ”
ucap Neti menunjuk tangannya.
” Aku juga…”
ucap Hera tak mau kalah dengan Neti.
” cuma kalian berdua yang punya kemampuan bela diri….lalu apa kemampuan bela diri kalian berdua …. Dan kau Rico…”
ucap Edi.
” Aku taekuwondo …”
ucap Hera.
” aku Judo…”
lanjut Neti.
” dan aku belajar sedikit tentang pencak silat tapi aku tak menekuni nya pak…”
ucap Rico ragu-ragu.
” baik lah sudah ku putuskan, Adi kau cari informasi sebanyak mungkin tentang musuh kita tapi tetap hati-hati dan edi ku serahkan keamanan rumah ini selama aku pergi….”
ucapku.
” aku dan Hadi akan mendamping Alex menuntas dendammu…”
lanjut Agung.
” Sampai rencana selanjutnya jangan ada yang berbuat gegabah …. ”
ucapku.
” Lalu bagaimana dengan dua Wanita itu…. Dia bisa jadi bumerang buat kita yang telah fokus dengan misi BALAS DENDAM …. Sebaiknya kita habisi saja mereka….”
ucap Adi.
” benar mereka juga sudah terlalu tahu banyak informasi kita ….”
ucap Edi.
” mereka berdua dalam pengawasan ku dan Agung jika mereka bertindak dengan Hal yang membahayakan kita….. Bunuh mereka itu perintahku….”
lanjutku.
” jadi kita mulai misi BALAS DENDAM kita …. ”
teriak Agung.
Ini lah akhir dari rencana awal…. Aku tahu menaklukan suatu keluarga yang sangat besar bukan hal yang mudah bahkan mustahil di lakukan oleh kami, jadi dalam misi kali ini kami akan membuat runtuh sedikit demi sedikit kekuatan itu hingga benar-benar tak memiliki kekuatan lagi
Lalu kami akan menghabisi mereka semua.
Ayah , ibu sebentar lagi aku akan menyelesaikan semua ini…. Lihat lah bagaimana anak mu ini telah berkembang pesat.