Misi Balas Dendam Episode 29
POV EDI
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 29, Sungguh tak mengasikan aku belum pemanasan tapi di hentikan…. Padahal aku ingin bersenang-senang…. Tapi cepat atau lambat aku menjajal kemampuan para saudaraku dan yang pasti memusnahkan semua musuh kami… Tubuh yang terbiasa dengan pertarungan membuatku merasa penasaran terganjal di hatiku…. Meskipun sedikit kesal tapi aku harus bersabar.
Memasuki kamar pribadiku…. Kudekati kandang yang terdapat di pojok kamarku… Kulihat Slyvia dengan mata penuh dengan ketakutan sambil memeluk kedua kakinya berada di pojok kandang … Ku goyangankan kandangnya…. Lalu Ku buka pintu keluarnya yang kecil sehingga untuk keluar Slyvia harus merangkak seperti anjing.
” cepat keluar … Atau ku paksa….”
teriakku sambil memukul kandang…. Suara dengung besi terdengar keras.
Slyvia langsung merangkak keluar dari kandang dengan tubuh bugilnya yang membuat birahiku naik dengan cepat… Tapi ini bukan saat yang tepat mencicipi Slyvia …. Aku mengambil beberapa pakaian switerku dan memberikan celana yang ukuran sudah tidak muat dengan ku… Lalu ku berikan padanya.
” gunakan ini.. Aku tak ingin tubuhmu di nikmati yang lain…”
ucapku ketus.
” baik… ”
ucap lemah dari Slyvia mengikuti semua kemauanku.
” aku tanya pada mu… Mau menjadi pasanganku atau binatang peliharaan ku….”
tanya ku.
” pasanganmu…”
ucap Slyvia lemah bahkan tak terdengar sambil sibuk memakai sweaternya.
Kesal karena dia coba mempermainkanku … Langsung ku tarik sweaternyaa hingga ia terangkat.
” saat tuanmu berbicara harusnya kau lebih keras menjawab…”
teriakku dengan tampang menyeramkan karena marahku.
” baaaaiikk… Maaf kaan akuuuuu tuan…”
ucap Slyvia Menangis kembali.
” Hentikannn tangisanmu itu…. Dan ikut aku sekarang….”
ucap ku sambil menarik tangannya… Keluar dari kamar… Slyvia berusaha menghapus tangisannya , dia takut tuannya akan marah kembali jika melihatnya menangis.
Ku lihat sepasang kekasih berada di ruangan tengah royalwin indonesia 1.
” Agung , tunggu apa lagi ayoo….kau tak ingin Alex marahkan….”
teriakku.
” Duluan saja …. Aku sedang menyelesaikan sesuatu hal…”
balas Agung yang terlihat banyak pikiran.
” Dr Anna… ”
ucap Slyvia lemah.
” Via… Kenapa kau disini jugaa….”
ucap Anna coba memperjelas pandangannya.
” oh ya aku lupa … Kalian saling kenal ….”
ucap Ku.
” Kurang Ajar hnmmph…..”
teriak Anna yang terhenti karena Agung langsung membungkam mulutnya.
” Ed, kau duluan saja … Aku harus mengambil seseorang dulu….”
ucap Agung.
” baik lah … Ayo ikut aku….”
ucap ku sambil menarik Tangan Slyvia.
“Hmmmmmphh… ”
teriak Anna tetap di bungkam oleh Agung.
POV AGUNG
Aku terus membungkam mulut Anna dan menariknya masuk ke dalam kamar pribadi ku kunci segera dan melepaskan bungkam terhadap mulutnya… Membuat tamparan keras kembali mendarat di pipiku.
” awalnya kukira kau memang hanya Khilaf…”
teriak Anna.
” Anna tenang lah kau pasti pulang….”
ucapku.
” Slyvia dia adikku dan dia masih sangat muda untuk menerima hal seperti ini… Apa yang kau lakukan padanya….”
teriak Anna.
” tenang… Kau ingin bebas kan dari sini… Jadi tenang lah sedikit….”
ucapku.
” aku kecewa pada mu… Lepaskan Slyvia juga sekarang…”
teriak Anna kembali.
” terserah apa yang kau bicarakan… Yang jelas hanya kau yang mampu ku bebaskan dari sini sedangkan wanita itu tak mungkin….”
ucapku menegaskan status Slyvia yang tak mungkin keluar dari sini.
” aku ingin pulang sekarang ”
teriak Anna mulai meneteskan Air matanya.
” Aku janji kau akan bebas Anna … Tapi saat ini bukan Waktu yang tepat buat mu untuk keluar dari sini…. Tunggu sampai suasana disini tenang… Aku akan mengantar mu…. ”
ucapku.
Anna hanya menutup muka nya dengan kedua tangan sambil terus menangis sekencang-kencangnya.
” tunggu lah disini…. Jangan keluar… Diluar lebih berbahaya buatmu…”
ucapku sambil melangkah menuju wanita yang sejak tadi melihat pertengkaran kami.
Ku buka borgol yang mengikatnya, dan melepaskan dan menariknya untuk bangun dari kasur tempatnya berbaring tubuhnya jelas masih lemah … Dia baru saja menjalankan operasi untuk pembersihan di rahimnya.
Ku borgol kembali dia di kedua tangannya… Dan menariknya untuk meninggalkan tempat itu… Wanita itu hanya terdiam tak berani mengeluarkan sepatah kata pun… Pasti dia masih sok dengan kejadian tempo lalu dengan saudaraku Alex.
” Anna kumohon pada mu, aku mencintaimu… Sangat Mencintaimu… Jadi percayalah padaku … Aku akan mengantar mu pulang setelah urusan ku selesai…”
jelasku sambil menarik Lariza keluar dari kamar menuju ke tempat pertemuan kami.