Misi Balas Dendam Episode 28
Menolak kembali
Lama Rafina terpaku… Namun dia kembali mengelengkan kepala nya seperti dia mampu mengendalikan sedikit kewarasannya… Hingga dia menolakku kembali… Ku balas sebuah senyuman untuknya…. Ku lihat Neti akan mencambuknya kembali … Segera ku hentikan dia.
” sudah cukup Neti…. Sebaiknya kau tarik kasur itu kesini…”
ucapku.
” baik tuan…”
ucapnya menarik kasur itu hingga di dekat dengan kaki Rafina.
Ku longgarkan tali pengikat yang mengantung tubuhnya…hingga Rafina bisa tidur di kasur yang ku sediakan.
” Neti … Mulai besok kau harus kesini bawakan makan wanita ini….”
perintahku.
” apa maksud bapak…bapak ingin meninggalkan ku sendirian disini…”
ucap Rafina meronta.
” kau akan tinggal disini selamanya…. Neti kita harus segera kembali…”
Ucapku.
” please… Jangan tinggalkan aku disini sendiri… Bebaskan akuuu… Ku mohoooon…”
ucap Rafina mengigit celanaku… Mencoba menahanku.
Tapi tak membuang waktu Neti menendang cukup keras lengan Rafina hingga terpental.
” bukannya kau sudah di berikan kesempatan untuk menjadi budak tuan dan kau tak mau…. Jadi nikmati saja hidup baru menjaga rumah ini…”
teriak Neti.
” sudah kita sedang terburu-buru… ”
ucapku sambil mengeluas kepalanya.
Kami pun pergi dari sini…. Meninggal Rafina yang masih mengerang kesakitan … Kututup pintu dan menguncinya… aku berikan kunci kepada Neti….ku dengar suara tangisan yang memuncak samar-samar dari dalam rumah.
” kumohoon jangan tinggalkan aku sendiri disini…”
teriak nya sambil tangisan tak tertahankan lagi.
Ku pacu mobilku sebelum sang surya kembali muncul …. Ku tambah kecepatan agar segera sampai…. Jalanan yang masih lenggang membuatku terus maju… Neti yang duduk disampingku terlihat memegang erat sabuk pengamannya dan sesekali diapun memejamkan kedua matanya saat aku melakukan tikungan dengan kecepatan tinggi.
” aku akan kembali Rafina menikmatimu… Dan kau pasti akan ku hamili…”
ucapku.
POV FINA
Malam ini banyak pertanyaan di kepalaku yang menuntut mampu menemukan jawaban secepat mungkin…. Beberapa kali aku terbangun karena aku mimpikan hal tersebut… Dan kali ini untuk ke empat kalinya malam ini…. Ku putuskan untuk mencuci mukaku… Pergi ke WC yang kebetulan letaknya berada diluar kamar Nura… Inginku bangunkan Nura tapi dia sedang menikmati tidur panjangnya.
Selesai ku membasuh wajahku… Sedikit Fresh sekali rasanya… Terkena air di malam hari… Kulihat jam masih pukul 3.00 .. Masih cukup lama untuk pagi datang menyingsing.
Kuputuskan untuk kembali menuju tempat tidur… Saat akan menarik selimut… handphone berbunyi… Kulihat di notifikasinya… Nomor telponnya tak ku kenal…. Jadi ku biarkam Handphone bergetar ria… Cukup lama itu terjadi dan berhenti… Pasti itu orang iseng yang asal menekan nomor pikirku negatif terhadap panggilan tersebut.
Namun kali ini handphoneku kembali berbunyi … Jantungku berdetak … Tapi perasaanku seakan terus menyuruh otakku untuk segera mengangkat Handphone ku… Ku bulatkan hatiku untuk mengangkat panggilan asing itu.
” Hallo…siapa ini…”
ucapku to the point jika aku tak mengenalnya aku akan langsung mematikan panggilan tersebut.
“Huuuftt… Syukurlah, kau mau mengangkat telpon ku… ”
ucap pria di ujung telpon.
” ada apa pak… Maaf tadi aku ragu memgangkat panggilanmu…”
balasku dengan jantung berdetak seperti suara drumband… Maklum ini pertama kalinya aku mendapat telpon langsung dari pak Alex… Selama ini bahkan aku tak memiliki nomor telponnya.
” apa kau tidak tidur Fina…”
tanya Alex.
” aku terbangun… Dan baru kembali dari kamar mandi…”
jawabku selembut mungkin… Aku seperti orang yang baru jadian dan ini pertama kali mendapatkan panggil darinya… Menguling-gulingkan tubuhku di kasur … Sambil tanganku tak henti-hentinya melilit rambutku yang panjang membuat kusut.
” kau tak nyenyak ya… Karena aku tak ada disana….harusnya aku mengajak mu juga…”
ucap Alex mengoda ku.
” tidak pak… Aku memang sering terbangun saat malam hari… Anda dimana sekarang pak…dan juga Neti …”
ucapku yang sedikit terkejut dengan ucapan pak Alex.
” ooh… Tapi kau benar-benar penasaran dimana aku kan… Aku memang bersama Neti, ada suatu hal yang aku kerjakan…. Dan saat ini temanmu sedang terlelap disamping ku”
jawab Alex.
Mendengar jawab Pak Alex … Sontak membuat suasana diruangan ini makin panas… Aku berkhayal jika saat ini bukan Neti disamping Pak Alex tapi aku … Apa yang akan kulakukan.
” aku hampir lupa tujuanku menelponmu… rico sudah bisa pulang dari Rumah Sakit… Jadi bisa kau menyusulnya sekarang…”
ucap Alex.
” baik pak…. Tapi saya mengunakan kendaraan siapa….”
tanyaku.
” di garasi belakang aku memiliki mobil Subaru BRZ atau mini Cooper milik ayahku… Dan kunci nya berada di kotak berwarna merah di atas tumpukkan ban di garasi itu ya….”
ucapku..
” Baiklah pak… Secepatnya aku akan kesana menyusul Rico…”
balasku.
” aku juga sedang dalam perjalanan pulang… Satu lagi jangan panggil aku bapak… Aku bukan bapakmu…”
ucap Alex yang tertawa cekikikan.
Raut mukaku berubah Merah… Aku lupa … mulut terbiasa memanggilnya dengan Sebutan Pak.. Harusnya aku memanggilnya tuan.
” maaf kan aku tuan….”
Balasku.
“Sudah panggil aku kak saja… Aku risih di panggil tuan ”
ucap Alex tertawa.
” aku ingin seperti yang lain… Memanggil dengan panggilan itu….”
ucapku.
” oke baiklah terserah kau asal jangan pak lagi….”
lanjut Alex yang masih terus tertawa.
” ya Tuan….”
jawabku yang ikut tertawa.
” sebelum tuan mematikan telponya … Boleh aku mengajak Nura ke Rumah Sakitnya…”
tanyaku kembali.
” tentu… Hati-hati di jalan ya sayang..”
goda Alex.
” haaa…”
kagetku belum sempat membalas hubungan telpon ku berakhir.
Aku benar-benar di buat malu oleh tuanku …. Karena melakukan kesalahan seperti tadi.
Tapi kata-kata terakhir mampu membuatku tak sabar ingin bertemu dengannya… Aku tak mau terus hanyut dengan Fantasi tanpa Hentiku.
Masih terlelap
Ku bangunkan Nura yang masih terlelap…. Tubuhnya mengeliat dan matanya mulai di sapu beberapa kali oleh tangannya.
” Nura … Temani aku kerumah sakit menyusul Rico yuk…”
ucapku.
” tapi ini masih terlalu pagi Fina…”
ucapnya memeluk Guling kembali.
” ini perintah langsung dari tuan kita….”
ucapku.
Sontak membuatnya langsung terbangun.
” Aku cuci muka dulu……”
teriak Nura pergi ke luar kamar.
Aku bergegas Salin… Berdandan sesederhana mungkin… Nura yang sudah selesai pun dandan juga disampingku.
” tuan menelponmu ya Fina…. ”
ucap Nura.
” ya aku pun Kaget dengan itu….”
Ucapku.
” Lalu kita menyusul Rico dengan apa…”
tanya Nura lagi.
” Tuan memiliki mobil Lain….”
ucapku.
Kami berdua pun bergegas menuju garasi … Terdapat dua mobil sport… Tapi keduanya hanya dua kursi… Kita tak bisa membawa mobil ini.
” tunggu ini mobil juga kan…”
ucap Nura menunjuk mobil yang tertutup selimut….dan membukanya.
” nah ini baru bisa kita gunakan…. ”
ucap Ku … Ini adalah mobil civic Genio…. Ku coba masukkan kunci dan Starter.
* brummm…. Brummm… Mobil terawat dengan baik…
Aku biarkan mobil cukup lama lalu ke pacu mobil keluar dari garasi menuju rumah sakit.