Misi Balas Dendam Episode 25
POV ALEX
ku langkah kaki menjauh dari ruang operasi aku tahu kemampuan saudaraku Agung dia yang terbaik…. Aku teringat dengan budakku yang ku ikat di dinding tengah rumah… Dia tak ada lagi disana.
Kemana Henny pergi… Jangan-jangan dia bisa kabur dari rumah ini… Aku mulai melangkahkan kaki menuju keluar … Hera langsung memelukku.
” Tuan mau kemana…???”
tanya nya.
” aku mencari Henny … Apa dia melarikan diri…”
tanyaku balik kepada heraa.
Hera menarikku ke kamar Nura…. Saat aku masuk Nura langsung menjerit.
” tuann… Jangan lihat kemari dulu… ”
teriak Nura diikuti ketawa Tia.
Ternyata Nura sedang mengunakan pakaian yang amat seksi … Pakaian yang hanya menutup payudara nya saja dan tanpa lengan.
” kau telanjang saja tuan sudah tahu ….”
ejek Hera.
” maaf aku cuma kaget…”
ucap Nura tetap menutupi tubuhnya dengan menghadap ke belakang…. Namun Nura tak menyadari dia berada di belakang cermin yang membuat lekuk tubuh dan pakaian seksi terlihat….meskipun menutupinya.
Ku dekati Nura.
” ya ampun Visualku … Kau sangat cantik… Sebentar lagi kau akan mengalahkan Hera…”
pujiku sambil memeluk tubuh Nura dari belakang.
” dia tak akan bisa mengalahkan ku …”
ucap Hera… Sambil memeluk tangan kananku.
Tia hanya tertawa melihat kelakuan kedua adiknya.
” kita buktikan saja…. Siapa yang tuan inginkan…”
ucap Nura menantang Hera.
” ya kalah harus apa….”
ucap Hera.
” sudah kalian itu sama-sama kesayanganku …”
ucapku menenangkan emosi mereka berdua.
” tunggu … Bukan hanya kalian berdua budak tuan disini… ”
teriak Tia yang awalnya hanya melihat kedua Adiknya…kali ini ikut dalam perseteruan kami
” kau sudah terlalu tua bersaing dengan kami kak….”
ucap hera tertawa.
” usiaku tak jauh dari Nura… ”
ucap Tia kesal dan berdiri.
Aku benar-benar ditengah prahara …. Aku harus menenangkan mereka, sebelum mereka benar-benar diluar kendali.
” tunggu … Kalian harus tenang ”
ucapku.
” hera sok cantik… Kau tahu wajahmu itu terlihat lebih tua dari pada Aku…”
ucap Nura tertawa kecil di ikuti ketawa Tia.
” kenapa kalian tak mengajak budak ku yang satu itu…”
ucapku menunjuk Henny yang berada di pojok ruangan seperti dia baru selesai memakan Nasi nya… Pasti tia yang memberikannya nasi dan pakaian itu…. Meskipun Tia tetap mengikatkan rantai henny di kaki Kasur milik Nura.
” tuaaan….”
teriak ketiganya protes serempak.
” oke-oke…. Mohon maaf…”
ucapku sambil mengaruk kepala nya.
#di suatu ruangan
Seorang wanita sedang membersihkan ruangannya… Dia akan meninggalkan ruangan ini untuk menuju ke rumah utama bosnya.
” apa yang harus ku lakukan…. Saat berada disana…”
ucap Fina… Jantungnya terus berdetak kencang.
” mau kemana bu…”
ucap Neti.
” aku disuruh tinggal di rumah utama”
ucap Fina.
” apa…. Cie…cie… Kau akan jadi ibu Bos sebentar lagi…”
ucap Neti mengodanya.
” sulit …. Bos kita memiliki banyak wanita di sampingnya…”
ucap Fina sedikit down.
” kau tahu dari mana… Tuan memiliki banyak wanita di sampingnya… Bukannya dia hanya punya Nura…. ”
ucap Neti.
Fina hanya duduk di kasurnya ….matanya menerawang kosong.
” kalau kau mencintainya… Kau harus mengejarnya… Apapun rintangan kau harus berjuang… Bos kita orang yang baik , dia tak mungkin mati-matian menyelamatkanmu… Kalau kau bukan orang yang penting buatnya… Dia pasti membutuhkan mu… Berjuang untuk bos kita….”
ucap Neti.
” aku tahu itu… Tapi ada sesuatu yang menganjal di hatiku…. Aku tak pantas di sampingnya…”
ucap Fina.
* plak… Tamparan mendarat di pipi Fina.
” kau harus membantu bos kita… Menjaga dari semua musuhnya…. Kau ingat yang menculik kita waktu itu… Aku dapat informasi penting… Goldrich Company ingin menghabisi bos kita…”
ucap Neti.
” apa … Bos ingin dibunuh mereka…”
ucap fina kaget.
” ya kita harus melindunginya… Andai saja aku masih sesuci mu aku akan berjuang dekat dengan bos tapi aku hanya wanita hina ”
ucap Neti menundukkan kepalanya.
” Net… Ikut lah bersamaku…kita kerumah utama bersama…”
ucap Fina mengenggam tangan Neti.
” tidak… Bos hanya membutuhkanmu…”
ucap Neti.
” tidak kalau kau tak mau pergi… Aku tak akan pergi…. ”
ucap Fina.
” dasar ibu ku yang satu ini….”
ucap Neti.
” jadi kau ingin ikut….”
ucap Fina memelas.
” baik lah… Tapi ibu yang tanggung kalau aku dimarah oleh bos…”
ucap Neti.
” Net … Panggil saja aku Fina… Aku belum pantas di panggil ibu… Dan ini juga bukan di dikantor ”
ucap Fina tersenyum.
” baiklah… Fina ”
ucap neti membalas senyum Fina.