Misi Balas Dendam Episode 24
Aku yang tersudut
Membuatku terhenti tertawa… Diapun mulai mendekatiku…. Aku hanya bisa mundur… Hingga aku tersudut oleh dinding.
” Liana mau kau menjadi pacarku….”
ucapnya serius.
Ku balas dengan Anggukan kepalaku….jantungku berdetak cepat … Aku merasakan cinta yang sangat banyak dari sorot matanya.
Malam ini aku tak bisa tidur… Karena aku tak henti memikirkan Alex… Aku di buat gila oleh sikap yang dingin, blak-blakan dan sedikit bad boy… Aku terus berguling di kasurku.
Tak terasa matahari hari baru bersinar…. Aku baru sadar aku tak tidur semalaman… Tapi karena aku amat ngantuk… Aku tidur sebentar…. Kemudian aku benar-benar ngantuk… Aku baru sadar setelah ibuku membangunkanku.
” kau tak ingin sekolah…. Abis ngapain saja kamu sampai bisa kesiangan… ”
teriak ibu membuka horden kamarku.
” sebentar lagi saja bu….”
ucapku.
” cepat bangun kau itu gadis….”
teriak ibu sambil memukul pantatku.
” ibu pantatku berharga… Bagaimana setelah ibu pukul tak ada yang mau dengan ku lagi….”
teriakku berlari kekamar mandi.
” jangan tidur dikamar mandi ….”
ucapnya.
Syukur aku tiba di sekolah hampir bersamaan dengan bel berbunyi…. Aku langsung duduk….setelah itu Guru killer kami juga tiba.
” keluarkan buku modul… Yang tidak bawa jangan mengikuti pelajaranku…”
teriak guru killer itu.
Lalu aku bergegas mencari buku modulku… malapetaka terjadi aku lupa Mengganti semua buku pelajaran ku … Aku membawa buku pelajaran kemarin.
” mati aku… Aku tak membawa modul ”
bisiku pada Marini.
” bagaimana kau bisa lupa bukunya sih…”
ucapnya.
” yang tidak bawa cepat keluar …”
teriaknya sangar sambil memukul meja.
Aku pasrah akhirnya untuk Pertama kalinya dalam hidupku aku diusir oleh guru…. Namun tiba-tiba.
” saya pak … Saya lupa membawa…”
ucap Alex lantang.
” jadi kau…. Keluar sana dan berdiri di depan tiang bendera sambil hormat sampai jam pelajaran ku berakhir”
perintahnya kepada Alex.
” baik pak…”
ucap Alex… Saat melaluiku dia memberikan modulnya padaku.
Aku segera melirik ke dia… Dia pun tersenyum.. Sambil melangkah pergi….tapi entah apa yang kupikirkan aku menyimpan modul dan ikut mengacungkan tangan … Untuk memberi tahu aku juga tak membawa modul kepada guru killer itu… Membuatku disuruh keluar juga.
” Alex tunggu… ”
ucapku.
” kenapa kau keluar…. ”
ucapnya kaget.
” aku ingin bersamamu….”
ucapku makin berani mengungkapkan perasaanku padanya.
Hari-hari kami lewati dengan indah…. Hubungan kami tetap tersembunyi dari Anak-anak lainnya… Bahkan Marini tak tahu hubungan spesial kami… Meskipun berhubungan dengan sembunyi-sembunyi tapi Alex membuat hari-hariku ceria dan menyenangkan dengan cara yang kadang tak masuk akal, konyol dan penuh kejutan.
Mendapatkan kesempatan
Sampai hari yang membuat hubungan kami menjadi sedikit renggang… Hari itu adalah perpisahan kakak kelas kami…. Aku di berikan kesempatan menjadi pembawa acara bersama ketua Osis kami…. Aku tampil berbeda hari itu aku tampil cantik dengan riasan tipis yang membuat banyak pangling dengan perbedaanku…. Banyak mata anak laki-laki memperhatikanku.
Awalnya acara berjalan seperti konsep yang tersusun… Namun di akhir acara…. Ketua Osis tiba-tiba mengumumkan sesuatu yang membuat semua kaget…. Dia mengungkapkan cintanya…. Didepan para guru dan siswa yang hadir di acara itu…. Kami memang sering di bilang pasangan serasi … Sama-sama pintar, dan sama-sama menarik satu sama lain.
Sontak aku bingung… Apa yang akan ku katakan…aku melihat Alex… Dia hanya mengangguk saja… Aku pun tak mengerti maksudnya…. Aku pun melakukannya hal yang sama…. Membuat seisi Aula bergemuruh…. Kulihat ketua Osis mengucapkan syukur…. Aku sempat blank… Dia salah pengertian maksudku, aku coba menjelaskan tapi banyak orang yang mengucapkan selamat padaku… Membuatku sulit menjelaskan kesalahpahaman ini.
” kaak… Maafkan aku….”
ucapku.
” ya aku mengerti terima kasih…tak perlu minta maaf”
ucapnya.
” bukan … Aku memiliki…”
ucapku tapi kembali di potong.
” ya aku akan jadi milikmu selamanya …”
ucapnya memegang erat tanganku.
Aku coba melepas tanganku … Aku mencari keberadaan Alex… Tapi aku tak menemukannya… aku harus mencarinya tapi tanganku terus digenggam erat… Sampai akhir acara aku dipaksa untuk mengikuti seluruh aktivitas ketua Osis ini… Bahkan dia mengantarku pulang dengan paksa.
Ku coba menelpon Alex tapi dia tak mengangkat ku… Ku sms untuk meminta maaf…tapi tak kunjung mendapatkan balasan… Aku makin khawatir apakah dia akan marah.