Misi Balas Dendam Episode 24
Mengabaikan perintahnya
Aku tak mampu membalasnya… Mulutku seakan kaku…. Suara lonceng kembali berbunyi…. Ini hari pertamaku namun aku sudah di hadapkan dengan masalah seperti ini…. Sejak itu aku mengabaikan sesuai perintahnya aku tak ingin membuat masalah padanya…. Tak terasa hari-hari yang kulewati di sini berjalan menjadi sangat cepat… Hari ini adalah ujian Nasionalku dan hari-hari terakhir Ku berada di kota ini karena kakek memintaku untuk melanjutkan sekolah di kota kembali.
” ujian pertama , hati-hati jangan terburu, dan baca doa sebelum mengerjakan…”
ucap pengawas sambil sibuk membagikan lembar ujian.
Aku mengerjakannya serius…. Tanpa ku sadari Alex terus memperhatikan ku….aku pun melihat kearahnya membuat kedua mata kami bertemu… Dia pun tersenyum… Dan berdiri.
” aku duluan “
ucapnya Sambil meninggalkan lembar ujiannya dan pergi keluar kelas…. Padahal baru 15 menit ujian di mulai.
” apa dia tak mau lulus…”
gumamku.
Tapi aku penasaran dengan jawabannya yang tergeletak di sampingku….akhir nya ku putus kan membuka jawabannya…. Di situlah aku di buat sangat kagum… Anak yang nyaris tak pernah belajar dan hanya tidur saja mampu menjawab semua pertanyaan ini dengan mudah…. Dan jawabannya pun tidak asal-asalan, aku melihat jawabannya secara acak… Semua jawaban nya benar semua…. Kejadian itu terus berulang… Hingga ujian terakhir kami… Yang ku tahu Alex bukan anak biasa … Dia memiliki kecerdasaan yang luar biasa.
Di perjalanan pulang pun aku masih teringat dengan kejadian tadi… Hingga aku tidak menyadari ada sekumpulan anak nakal di depanku… Mereka menggangguku… Mengambil tasku.
Kedua tanganku di pegang erat oleh mereka dan mereka pun mulai mengeluarkan isi tasku, Namun semua nya terdiam… Ketika Alex tiba-tiba muncul dan melangkah melewatiku… Semua anak nakal ini terdiam dan ketakutan terpaku pada posisinya masing-masing.
Tapi ada yang aneh dengan Alex… Dia tak ada niat menyelamatkanku melainkan terus melalui tanpa melihatku.
” tunggu dia sampai pergi…”
bisik salah satu anak nakal pada temannya.
” Alex….. Tolongg Aku…..”
teriakku.
Alex langsung berbalik…sambil tersenyum
” jangan pernah ganggu pacarku…. ”
ucapnya dingin tanpa ekpresi.
Ucapan ini membuat anak nakal itu mengembalikan tasku dan lari tunggang langgang ke berbagai Arah…. Aku mendekati nya, untuk berterima kasih.
” terima kasih ”
ucapku.
” hanya terima kasih ….”
ucap Alex.
” kau ingin ice cream…”
tawarku.
” boleh …. Tapi ini gratiskan…”
ucap Alex tersenyum.
Keganasan di wajahnya
Aku tak melihat sedikitpun keganasan di wajahnya… Kenapa banyak yang takut padanya… Kami pun segera pergi ke kedai ice cream di ujung taman.
” kau ingin rasa apa….”
ucapku.
” rasa durian saja…. ”
balasnya.
” durian satu dan seperti biasa nya satu oke mba…”
ucapku karena sudah langganan …. Pelayan mengerti kesukaanku.
Ku hampiri anak laki-laki itu yang sibuk membaca komik… aku coba mencairkan suasana.
” kau suka membaca komik…”
tanya ku.
” karena membaca komik tak menghabiskan tenagaku….”
ucapnya tetap fokus pada komiknya.
” maafkan aku….. Mengabaikan mu selama ini…”
ucapku.
” jangan terlalu kaku…. ”
ucapnya.
Pesanan kami pun dateng….anak ini cukup dingin selama kami makan… Dia tak berbicara apapun.
” sampai kapan kau mau melihat ku seperti itu… Kalau kau tak menyukaiku… Sebaik kau cepat pergi dari sini sebelum ada yang melihat kau mentraktirku makan…..”
ucap Alex.
” tidak …. Aku tidak bermaksud seperti itu….”
ucapku merasa tak nyaman dengan perbuatan ku tadi.
” aku seorang monster … Wanita cantik sepertimu seharusnya tak usah mendekati ku….”
ucapnya sambil memakan ice cream nya hingga habis.
” tapi aku tak percaya kau seorang monster… ”
ujarku.
” banyak orang bilang begitu tapi saat melihat wujud asli ku semua akan ketakutan dan pergi menjauh….”
ucap Alex berdiri coba meninggalkanku.
“Aku ingin bicara banyak dengan mu…”
ucapku memelas agar dia tetap disini.
” aku sudah pernah bilang kan kalau kau ingin jadi pacarku kita akan setiap hari bertemu… Jika tidak pergilah…”
ucapnya meninggalkan ku sendiri.
Aku bergegas membayar ice cream ku dan pergi mengejarnya…. Hanya ini kesempatanku… Aku akan pergi dari kota ini… Dan mungkin ini pertemuan terakhirku dengan nya.
Aku berlari mencarinya kesana kemari… Saat ku hampir putus asa…. mencari keberadaannya di taman ini.
” kau mencari siapa…”
ucapnya muncul seperti tanpa dosa.
” aku mencari mu….”
ucapku.
“Kau ingin jadi pacarku…????”
ucap Alex lagi.
“Aku tak ingin menjadi pacarmu… Aku ingin lebih dari itu… Aku ingin menjadi pendampingmu… Suatu saat nanti aku akan menjinakkanmu Beruang Putih”
teriakku menantangnya.
” Aku tunggu saat itu…”
ucapnya langsung pergi begitu saja.
” aku pasti kembali ke desa ini… Saat itu tiba akulah orang pertama yang akan menemukanmu….”
teriakku lagi.
Namun Alex hanya mengangkat tangannya… Dan menghilang dari pandanganku…. Itu lah janji pertamaku pada nya… Segera setelah itu aku meninggalkan desa kami.
Bahkan tak sempat untuk saling mengucap salam perpisahan.
Setelah menunggu lebih dari empat tahun … Akhirnya aku bisa kembali sekolah di kota kelahiranku…. Kali ini aku kembali dengan jauh berbeda… Aku tumbuh menjadi wanita yang cantik ,tubuh yang membuat banyak anak iri dan kulit yang halus….
Aku semakin pede untuk kembali… Karena kemampuan akdemik bisa di bilang sangat memuaskan.
Ku persiapkan semuanya… Tapi hari ini aku tak ingin tampil cantik…. Karena tujuanku bukan untuk menjadi hits… Namun mencari seseorang yang membuatku tak bisa berhenti memikirkannya…. Seperti apa wujudnya saat ini… Aku terus menghayalkan bentuk tubuhnya… Membuat jantungku berdetak makin cepat darah-darah mengalir deras di setiap Nadiku.
Mengetahui banyak informasi
Aku sengaja berangkat sangat pagi untuk mengetahui banyak informasi sekolahanku yang baru ini…. Meskipun sekolahku bisa di bilang kampung … Tapi prestasi bahkan mampu mengalahkan banyak sekolah terbaik di provinsi ini…. Itu yang menjadi alasan ku untuk bersekolah disini…. Yang langsung di aminin oleh kedua orang tuaku.
Aku berdandan cukup cupu … Kacamata, rambut ku kepang dan aku tak memakai bedak apapun.
Aku ingin tampil natural atau bisa di bilang buruk.
” nak kenapa penampilanmu seperti ini…”
ucap ibu kaget.
“Aku ingin tampil beda di sekolah ku yang baru….”
balasku yang melihat ibuku sedikit shock.
” biarkan saja…”
ucap ayahku yang ikut tertawa melihat penampilanku.
Aku berangkat diantar supir…. Tapi aku tak ingin diantar sampai didepan gerbang SMA baru ku… Kulangkah kaki percaya diriku dengan penampilan seperti ini memasuki perkarangan sekolah ini…. Taman sekolah ini sangat luas terdapat beberapa kolam yang mempercantik keadaan Asri sekolahan ini….kelasku berada di paling belakang… Sekolah ini memiliki banyak kelas bertingkat… kelasku berada di gedung yang memiliki tiga tingkatan…. Di lantai dua ini lah kelasku… Aku masuki dan bisa melihat kelas yang bersih dan memiliki banyak ornamen yang mempercantik keadaannya…. Ku ambil posisi duduk di pojok belakang sebelah kanan.
Tubuhku cukup tinggi jadi aku tak ingin menutup penglihatan temanku jika aku berada di depan… Satu-persatu teman baru mulai hadir…. Mereka juga bingung untuk mencari tempat duduk barunya…. Akhirnya aku berkenalan dengan Marini… Dia wanita yang cantik dan yang mengejutkan dia anak yang lincah, juga sangat centil dia pun duduk di sampingku… Aku mulai mengobrol banyak hal dengannya.
Marini sedang mengejar cintanya sama seperti diriku…. Dia pun menceritakan semua tentang pria idamannya tersebut….dia tampan, sangat baik, tinggi dan merupakan pemain Sepak bola yang handal meskipun di level kampungnya… Aku jadi penasaran seperti apa pujaan Marini.