Misi Balas Dendam Episode 23
#kembali ke posisiku
Aku mulai mendengar percakapan dari suara yang ku dengar… Intuisiku benar dengan kehadiran para saudaraku disini.
” hai… Anak lemah… Kemari kau… Akan kuhajar kau.”
teriaknya menantangku.
Aku bergegas melompat dari tangga dan menyerang dengan meninju pipi sebelah kanannya.
Pukulan keras yang telak….membuat Edi tersimpuh… Tapi dia langsung bangkit dan menendang perutku dengan keras…. Membuatku terpental kembali ke arahku datang… Untung aku mampu menjaga keseimbanganku…. Tendangan itu sangat keras.
“Saudaraku…. ”
teriak edi membuka tangannya.
” kau yang terbaik ”
balasku kami saling berpelukan.
” tinjumu makin keras saja… Untung kuda-kudaku kuat … Jika tidak aku bisa langsung jatuh…”
puji Edi.
” kekuatanmu juga makin bertambah….”
balas pujianku.
Kulihat Adi juga masuk keruanganku sambil menarik sesuatu….. Awalnya kukira itu binatang peliharaan… Tapi saat makhluk itu masuk aku melihat wanita cantik di ujung rantai yang mengikatnya.
” Adi… Kau baik-baik saja …. ”
ucapku sambil memeluknya.
” jangan seperti ini… Memalukan..”
bisiknya.
Membuatku tertawa…. Dia masih tetap serius dan kaku seperti dulu…. Tapi inilah yang ku suka dari Adi…. Pria terakhir masuk… Bisa di tebak dia Agung pria tertampan dan imut di keluargaku.
” semua ayo duduk…”
ucapku.
” tempat ini masih sama seperti yang dulu…”
ucap Edi melihat ke semua sisi rumah ini.
” aku tak ingin mengubah apapun…”
ucapku.
” bagaimana pertarunganmu … Apa kau terluka…”
ucap Agung.
” tidak apa… Tak ada luka yang terlalu berarti…”
ucapku.
” buka bajumu sekarang…”
ucap Agung mendekatiku.
” baiklah… ”
ucapku membuka bajuku.
Terlihat beberapa luka … Agung segera mengecekku … Dia benar-benar khawatir aku terkena serangan fatal dari musuhku.
” aku hampir lupa… Aku akan mengenalkan kepada kalian ketiga istriku…”
ucapku.
” istri mu…. ”
ucap Adi sedikit kaget.
Dan Edi tertawa mendengar ucapanku… Dia juga tak sabar ingin melihat para wanita simpanan Alex…. Yang telah di beritahu oleh Agung.
Agung pun sama dia masih penasaran dengan yang namanya Nura…. Maklum dia pergi saat Nura tiba dirumah ini.
” Tia…. Heraa…. Nuraaa… Kemarilah perkenalkan para saudaraku….”
teriakku.
Mereka bertiga muncul dari kamarku….membuat ketiga saudaraku hanya bengong…. Terutama Edi dia beberapa kali menelan ludahnya.
” jadi ini yang namanya Nura ….”
ucap Agung.
Nura hanya tersenyum ketika Agung menyalaminya.
” luar biasa kau … ”
teriak Edi mendekati ketiga wanitaku.
Sedangkan Adi sedikit mengelengkan kepala melihat aksi bodoh Edi… Edi mulai menyentuh pantat Hera… Yang membuat Hera ketakutan dan menempelkan tubuhnya pada Tia.
” jadi kau yang bernama Hera ”
ucap edi di telinga hera.
” ya tuan… Aku Hera…. ”
ucap nya gugup.
” benar kata Agung wanita ini sangat cantik… ”
gumam edi dalam hati…tapi dia menjaga sikapnya karena ini milik saudaranya…. Jika tidak pasti dia akan membawa langsung wanita ini ke kamarnya.
” aku juga akan mengenalkan tangkapan ku…”
ucap Adi.
” benar juga aku belum mengetahui sosok wanita cantik itu…”
ucapku.
” kau dapat dari mana wanita itu…”
lanjut Edi.
” perkenalkan namamu sekarang…”
perintah Adi menarik rantai pengikat lehernya membuat wanita itu terdorong ke depan.
” namaku Henny Jalingga Suroso… Anak bungsu dari Suroso… Usia ku 22 tahun…pekerjaan ku seorang desainer”
ucapnya sambil menahan air matanya mengalir.
” bagaimana kau bisa mendapatkannya…”
teriakku.
” karena aku bosan dan mood tidak baik… Aku sengaja menyerang langsung Suroso… Dan aku menghabisi seluruh keluarga kecuali wanita ini… Aku sengaja membawa nya untuk ku hadiahkan pada mu…. Dan sebagai balas dendam atas kematian karyawan kita… ”
jelas Adi.
” kau membunuh semua keluarga Suroso…”
teriak Edi mencengkram leher Adi.
” kenapa memangnya….”
ucap Adi menantang Edi.
” kau ingin mati konyol…”
teriak Edi.
” aku tak takut pada mu….”
ucap Adi.
Suasana mencekam seketika…. Aura pembunuh Adi dan Edi terpancar …. Membuat ketiga wanitaku saling berpelukan ketakutan.
” ayo lah santai sedikit ”
ucap Agung coba menghentikan perseteruan keduanya.
” sudah lama aku ingin membunuh pria ini… Pria yang sok kuat… Kau kira kau yang terkuat hingga menyerang sesuatu yang penting tanpa strategi dan tidak memikirkan dampak yang terjadi..”
teriak Edi.
” tapi aku berhasil membunuh mereka semua… Aku hanya membalas dendam kita…”
ucap Adi membenarkan diri.
” benar yang dikatakan Edi … Mungkin kita bisa saja membunuh langsung … Tapi tanpa strategi yang matang … Kita bisa menjadi mangsa empuk buat mereka…”
ucap Agung.
” kau yang hanya bisa bersembunyi di balik kami… Jangan pernah ikut campur dengan masalah ini…”
teriak Adi.
” kurang ajar..”
teriak Edi mengarahkan tinju langsung kearah pipi sebelah kiri.
” Hentikan…. Ku bilang hentikan pertempuran bodoh ini….. Kita beruntung bisa membantai habis keluarga Suroso… Ini akan membuat Goldrich Company akan sedikit kacau akibat ini.”
Teriakku menghentikan perseteruan keduanya.
” benar kata Alex… Saat ini Goldrich Company akan kacau… Mereka akan bertindak hati-hati dalam menghadapi atau berbenturan dengan kita…”
jelas Agung.
Keduanya menghentikan perseteruan.
” sebaiknya kita mengisi perut sebelum melakukan langkah selanjutnya…”
ucapku sambil memberi isyarat pada ketiga wanitaku…. Untuk menyiapkan makanan yang sudah mereka buat.
#di Suatu Tempat
Handphone berbunyi berulang kali seakan memangil penting pemiliknya… Dengan berat hati sang pemilik mengangkat telpon itu.
” ada apa malam begini kau mengangguku…”
ucap Harun.
” ada berita buruk ketua…. Gudang persediaan BBM dan logistik terbakar habis…. Dan keluarga Suroso baru saja di bantai habis….”
jelas pria itu.
” bagaimana mungkin…. Dimana Wili… Dan siapa yang membantai Suroso….”
teriaknya.
” ntah pak aku pun belum tahu pasti siapa yang melakukannya….”
ujar pria itu lagi.
” kumpulkan semua anak buah sekarang… ”
teriak harun emosi.
Beberapa jam kemudian di sebuah aula cukup luas .. Satu-persatu petinggi dari keluarga Goldrich Company hadir… Bos 1 hadir dengan seragam lengkap kebanggannya dengan banyak plakat di bajunya tak lupa topi dan tongkatnya.
Beberapa menit kemudia Bos 2 hadir dengan stelan batik khas suatu daerah…. Wajah yang menakutkan… Dan beberapa luka di wajahnya menambah mengerikan pria ini.
Selanjutnya Horizon… Hadir dengan pakaian sederhananya… Langsung masuk ke dalam Aula pertemuan… Beberapa orang petinggi juga hadir.