Misi Balas Dendam Episode 23
POV ALEX
Aku terbangun ada sesuatu yang menggangu tidurku…. Kulihat jam masih terlalu pagi…bahkan sang surya belum menunjukkan cahaya di ufuk timur.
Tapi perasaan ini begitu menggangu tidur ku…. Perasaan yang membuat jantungku seperti genderang perang… Berdetak sangat kencang kulihat ketiga wanita ku masih terlelap tidur… Aku coba tidur kembali…. Tapi perasaan ini menghalangi tidur ku.
Ku coba bangun dari tempat tidurku untuk mencari tahu penyebab perasaan gusar dalam diriku…. Ku langkah kaki menuju ruangan tengah … Semua ruangan dalam keadaan gelap… Aku duduk termenung di sofa tengahku… Keringat mengalir padahal cuaca cukup bersahabat.
Teringat akan saudara-saudaraku… Senyumku mengembang segera ku berlari kembali ke atas… Kubangunkan Tia, Hera dan Nura.
” sayangku bangun….”
ucapku membangunkan Tia.
” hmmm… Apa aku kesiangan…”
ucapnya sambil bergegas bangun.
” tidak … Ini masih pagi….”
ucap ku.
” lalu untuk apa tuan membangunkanku….”
ucapnya.
” kau harus memasak yang sangat enak hari ini…”
ucapku.
” hari spesial apa ini….”
ucapnya bingung.
” kau tahu para saudaraku akan tiba…”
ucapku.
” benarkah … Apa Agung menelponmu…”
ucap Tia kaget.
” tidak tapi intuisi seorang saudara….”
ucapku.
” haaaa… Bagaimana kalau mereka tidak datang…”
ucap Tia tertawa.
” kau tak mau memasak ya sudah..”
ucapku sedikit sewot.
” ya tuan aku masak… Maaf kan aku…”
ucap Tia memeluk ku.
” oke siiip…”
ucapku sambil bergerak ke arah Nura.
” sayang ku bangunn …”
ucap ku membangunkan Nura yang terlelap.
” ehh… Ya tuan… Ada apa….”
ucap Nura mengeliat.
” bantu kakakmu masak ya… ”
perintahku.
” masak… Baiklah…”
ucap Nura antara sadar dan belum.
” ayoo banguun…”
ucapku.
Membuat Nura bergerak bangun dari tempat tidur… Aku tahu Nura masih lelah akibat pertarungan tadi malam yang luar biasa tapi aku tak akan tega menyuruh Tia sendiri yang masak… Nura meninggalkan ku…. Tinggal satu lagi yang belum terbangun.
” sayang bangunnn….”
ucapku mengoyangkan tubuhnya.
Tapi tak ada tanda dia akan bangun…. Aku goyang lebih kencang tubuhnya, dia hanya berbalik… Aku mulai kesal Hera tak kunjung bangun… Lalu aku mulai meremas-remas payudaranya membuat tubuh Hera mengeliat mendapat rangsangan dariku.
Tapi sekian lama ku peras payudaranya dengan kedua tanganku… Membuatnya terbangun.
“hmmzzz … Tuan nakal ya … ”
ucapnya.
” kau tidur seperti monster ”
ucapku sambil tertawa.
” maaf… Hera benar-benar kelelahan hari ini…”
ucapnyaa manja dan memeluk ku dengan tangannya.
” memangnya kau dari melakukan apa…”
ucapku.
“Tidak melakukan apapun… Tapi aku benar-benar kelelahan tuan…”
ucap hera menegaskan kembali statusnya.
” ya sudah tidak apa-apa… ”
ucapku mencium keningnya.
” yang lain pada kemana… ”
ucapnya sambil terus menempel tubuh dan kepala di tubuhku.
” semua saudaraku akan kemari jadi aku suruh mereka untuk memasak termasuk kau…”
ucapku.
” jadi mereka telah tiba…. Tapi aku tak bisa masak…”
ucapnya cemberut di depanku.
” hera jangan seperti itu di depan ku… Kau terlihat terlalu cantik…”
godaku padanya.
” benarkan… Memang aku yang tercantikkan… ”
balasnya sambil memainkan payudaranya ke tubuhku.
“hmmmm… Hmmmm”
ucap Nura memotong kemesraan kami.
” kenapa sih … Nura menggangu saja…”
keluhnya terhadap Nura.
” kak Tia menyuruhku… Kau harus menyapu saja…”
ucap Nura lugas.
” dasar kakak pertama yang cerewet..”
protes Hera melepaskan pelukkannya dan pergi bersama Nura meninggalkan ku.
Begitu manja
Aku hanya tersenyum dengan kejadian ini… Benar saja aku tahu penyebab Hera begitu manja denganku… Dan jujur aku menyukai tingkahnya itu…. Aku segera bergegas melihat kerjasama ketiga istriku…. Tia memang bertugas sebagai koki … Dia memasak , lalu Nura dia membantu menyiapkan semua keperluan masak sang kakak… Lalu si bungsu dia sibuk menyapu setiap ruangan.
Membuat semua pekerjaan terselesaikan dengan baik… Semua telah siap… Aku menyuruh mereka bersih-bersih agar ketiga tampil cantik menyambut kedatangan saudara ku.
Matahari meninggi… Ketiga wanitaku pun sudah siap … Aku hanya perlu menunggu…. Suara deru mobil tiba dan masuk ke halaman rumahku.
” mereka tiba ”
ucapku.
” tuan apa yang harus kami lakukan…”
ucap Tia.
” tunggu disini sampai aku memanggil kalian…”
ucapku meninggalkan mereka.
#didalam Kamarku
” kak seperti apa saudara dari tuan kita…”
ucap Hera cemas.
” ntahlah hera tapi yang jelas … Hanya Agung yang sudah kita kenal…”
ucap Tia.
” apa mereka seperti hadi…”
ucap hera menggengam tangan Tia kuat… Trauma akibat hadi masih berbekas… Membuat hera ketakutan.
” hadi… Dia orang yang baik ”
ucap Nura.
” baik katamu… Dia penyiksa dan kejam ”
teriak Hera pada Nura.
” tapi dia pria yang baik … Kalau dikantor…”
lanjut Nura kembali.
” kau belum lihat Hadi yang sebenarnya…”
ucap Hera tubuhnya bergetar.
Melihat Hera begitu ketakutan membuat Nura terdiam… Dia tak ingin membuat Hera dalam keadaan jauh seperti ini.
” sudah kita akan aman … Ada tuan Alex bersama kita…”
ucap Tia menenangkan keduanya…sebenarnya Tia ketakutan cuma dia berusaha tidak takut agar kedua adiknya tak ketakutan lebih dari ini.